بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Jangan lupa, sholawat dulu.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala Muhammad, wa ala ali Muhammad.]
•••
•
•
•
Nayyara dan Fatim. Kedua gadis itu kini sudah duduk bersandar di sofa ruangan Arya. Mereka berdua sedang menunggu Arya yang sedari tadi menulis sesuatu di sebuah buku. Ekspresinya kadang tersenyum, kadang terkekeh, kadang bisa mengalirkan air mata.
Apa yang lelaki itu tulis?
Beberapa menit kemudian...
Arya kini tersenyum ketika ia telah menyelesaikan tulisannya. Ia pun menutup buku itu, dengan sekilas menatap Nayyara yang masih duduk di sofa sana.
"Nay." Panggilan lelaki itu. Membuat Nayyara yang sedari tadi menunduk diam pun mendongakkan kepalanya.
"Sini deh." Kata Arya lagi. Nayyara pun yang masih bingung, ia menoleh ke sampingnya. Di mana Fatim tersenyum mengisyaratkan untuk mau. Nayyara pun segera membalas dengan mengangguk pelan lalu bangkit menghampiri Arya di tempat baringannya.
"Kenapa, Ar?" suara gadis itu ini tampak lembut tanpa penuh benci sedikit pun. Ia rasa, ini bukan waktunya untuk kembali emosi kepada lelaki itu.
Terlihat Arya menggeleng pelan. "Gak apa-apa. Aku, cuma mau minta tolong sama kamu.... Boleh?"
Nayyara kini tertegun akan ucapan Arya. Bukan, tapi.. Aku, kamu?
"Nay?"
Nayyara yang berada dalam lamunan itu pun langsung membubarkannya. Dengan tanpa sengaja ia melihat Arya mengeluarkan kekehan pelan. "Kok kamu ngelamun?"
Gadis itu juga ikut terkekeh seperti salah tingkah. "Iya. Maaf. Mau minta tolong apa?"
Arya terdiam sejenak. Di mana ia fokus menatap buku di pangkuannya. "Kamu, kenal suami Alish gak, sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMA AL-HAFIDZH
Teen Fiction[SUDAH TERBIT] Novel tersedia di Gramedia dan TBO Apakah kalian pernah menemukan seorang pemuda laki-laki yang rela membakar jari-jari tangannya di api lilin, karena seorang gadis SMA? Imama Al-Hafidzh, dialah yang melakukannya. "Demi Allah, pikiran...