بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala sayyidina Muhammad, wa ala ali sayyidina Muhammad.]AII AII KITA BERJUMPAA LAGI DI EXTRA PART INIII!!! Apakah kalian menunggunya?
Tolongggg tandai apapun yang salah ya, entah itu typo ataupun penyampaian yang salah. Terima kasih, happy reading!
JANGAN LUPA BACA AU HABILLAH (CUCU DARI IMAMA) DI INSTAGRAM AKU!
•••
20 Tahun kemudian.
Hari demi Hari pun berlalu, hingga berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun lamanya. Kini sudah dua puluh tahun kepergian sosok seorang Raden Imama Hafizh Al-Ayyubi dan Alisha Kinanan Jannah. Di dua puluh tahun yang lalu, mereka berdua telah mendapatkan titipan seorang anak, sebagai penerus perjuangan mereka di dunia ini. Dan saat ini, titipan Allah yang diberikan kepada mereka kini telah tumbuh semakin dewasa.
Dua puluh tahun, sebuah pencapaian yang luar biasa bagi seorang Habibie Athallah Hafizh Al-Ayyubi. Dia bisa melalui perjalanannya di dunia ini tanpa didikan dari kedua orang tua kandungnya. Bukan mudah, namun di setiap perjalanannya, itu sangat membawa pada pengaruh baik. Baru diajarkan sekali, dengan mudah ia cepat menangkapnya. Mulai mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, dia tahu mana yang baik dan mana yang buruk, dan dia tahu apa yang harus dia lakukan di dunia ini.
Setelah dua puluh dua tahun kemudian, kini sebuah pesawat mendarat turun beberapa menit lalu, lantas membuat seorang pria yang kini telah membuka pintu mobil dengan menggenggam teleponnya yang ia letakkan di telinga itu, menandakan bahwa ia sedang menelepon seseorang.
"Kamu sekarang di mana?" pria itu bertanya dengan berjalan mencari-cari seseorang di bandara tersebut.
"Di depanmu, Om."
Mendengar jawaban dari balik telepon tersebut, pria itu pun langsung mengalihkan pandangannya ke depan, lalu melihat seorang laki-laki yang berdiri di tengah keramaian, menatap tersenyum ke arahnya. Awalnya pria itu terdiam sebentar untuk memastikan apakah itu benar-benar orang yang dicarinya apa bukan, tapi setelah menyakini, ia pun langsung tersenyum dan merentangkan kedua tangannya.
"HABIBIE?!"
Kemudian laki-laki itu juga merentangkan tangannya dengan senyuman merekah. "OM IQBAL!!" teriaknya lalu berlari kencang untuk memeluk seorang pria yang ia panggil dengan sebutan Iqbal.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMA AL-HAFIDZH
Teen Fiction[SUDAH TERBIT] Novel tersedia di Gramedia dan TBO Apakah kalian pernah menemukan seorang pemuda laki-laki yang rela membakar jari-jari tangannya di api lilin, karena seorang gadis SMA? Imama Al-Hafidzh, dialah yang melakukannya. "Demi Allah, pikiran...