47. IAH - Hidayah yang datang tiba-tiba

89.5K 10.9K 2.9K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala Muhammad, wa ala ali Muhammad.]

•••

"Afizh pelukan sama siapa?"

Alisha, perempuan yang dengan mengenakan cadar hitam itu menatap aneh ke arah suaminya yang saat ini di depannya sedang memeluk seorang perempuan. Yakin saja membuat Alisha sebagai istrinya tak menyangka. Tak mungkin juga Imama berani memeluk perempuan yang bukan mahramnya, tapi ini....

Alisha membuang napas kasar, ia mulai berbalik badan dengan niat ingin kembali pulang ke rumah. Tak ingin menghampiri suaminya itu disaat situasi seperti ini. Mau menghampiri, tapi ia takut. Pas sekali situasi itu langsung membuat Imama yang baru saja membuka pejaman mata langsung terbelalak melihat punggung istrinya yang kini pergi menjauh dari dirinya. Perasaanya sontak berkecamuk, ia melepaskan pelukannya dengan Ikara dan menatap kepergian Alisha.

"NANA?!"

Ikara beralih menoleh ke belakang saat ia terkejut dengan Imama yang tiba-tiba berlari seperti mengejar seseorang. Tak mau ambil pusing, ia pun mengikuti Imama dari belakang.

"NA! Tunggu, Na...." Imama berhasil menyentuh tangan Alisha. Sehingga Imama pun berhenti tepat di samping Alisha.

Alisha membuang wajahnya ke arah lain. Seolah mengisyaratkan bahwa ia sedang kecewa. Butuh penjelasan dengan apa yang ia lihat. Sudah pasti ia mengerti bahwa Imama mengejarnya karena melihat dirinya datang di tempat itu. "Enak, ya, pelukan sama perempuan lain selain istri SAH sendiri."

Imama terkejut saat tiba-tiba Alisha menekan kalimat terakhirnya. Segera Imama ubah raut wajahnya seperti menahan senyuman. Ia mengambil kedua tangan perempuan itu untuk ia genggam. "Heii... Kamu kenapa, hm?" melihat Alisha menundukkkan kepala, segera Imama mengangkat dagu perempuan itu untuk menatapnya. "Cemburu, ya? Yakin nih, kamu pasti menganggap apa yang kamu lihat tadi adalah suatu maksiat yang sedang menduakan kamu. Kamu mau salah paham sama saya. Iya, kan?"

Alisha bergeming. Ia seperti tidak bisa berkedip lagi saat telah menatap lekat mata milik Imama. Seperti ia merasakan bahwa tak ada kebohongan yang tersimpan di dalam sana. Terus membuatnya percaya, bahwa lelaki di depannya ini adalah laki-laki yang begitu mustahil untuk melakukan itu.

"Nggak, ih. Sama sekali nggak kepikiran buat salah paham," ucap Alisha.

Imama mengangguk. Ia kini semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Alisha dengan menyetarakan tubuhnya setara dengan perempuan itu. Belum terlalu mendekat, tiba-tiba ada yang berteriak. "ALLAHUAKBAR! PEMANDANGAN APA INI?"

Deg

Teriakan itu, membuat Imama langsung memundurkan langkahnya agar menjauh dari Alisha. Matanya langsung tertuju pada Zayndra yang sudah berdiri tak jauh dari sana. Dia berdiri membelakanginya dengan keempat pemuda lagi yang sudah membuang wajahnya ke arah lain. Ya, siapa lagi jika mereka bukan Abhian, Hasbi, Altharel dan Bisma? Zayndra lah yang baru saja berteriak.

IMAMA AL-HAFIDZHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang