49. IAH - Ima dan Ama

87.8K 10.2K 1.8K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.]

•••

"Kamu mau saya nikah lagi?"

Terdiam Alisha mendengarnya. Sorotan matanya kini begitu lekat membalas tatapan dari Imama yang tak berkedip sama sekali. Wajah lelaki itu tampak sangat amat serius ketika berucap. Membuat Alisha yang ingin mengatakan ucapan Imama hanyalah candaan pun tak memungkinkan. Ia langsung melemaskan tubuhnya perlahan.

"Ya sudah," pasrah Alisha.

"Ya sudah, apa?"

"Nikah sana."

"Setuju?"

Alisha yang sudah memalingkan wajahnya itu langsung kembali menatap Imama. Wajah perempuan itu langsung berubah menjadi kecut. "Kok mukanya serius gitu sih?! Ini pertanyaan beneran?"

"Ya kamu memang beneran?"

"Y-ya enggaklah!"

Imama terkekeh melihat kepanikan istrinya itu. Lantas ia mendekat ke Alisha dan memeluk perempuan itu dengan erat. "Dengar ini baik-baik, ya? Cinta saya sama kamu memang nggak sesempurna cinta saya terhadap Allah. Tapi, cinta saya terhadap istri itu adalah cinta sederhana yang terlalu sempurna untuk dibagi. Sehingga hanya kamu perempuan terakhir yang saya cintai, dan perempuan terakhir yang akan menemani saya. I love you because of Allah, Na...."

Alisha mengulas senyuman dan semakin mengeratkan pelukan lebih dalam. Ia memejamkan mata lantas berbisik, "Sebelum berangkat ke Camping waktu itu, Nana mimpi apa, ya? Sampai-sampai ketemu sama modelan kayak Afizh?"

"Emang kenapa sama modelan saya?"

"Hampir punah, tapi Nana beruntung bisa memiliki salah satunya. Salah satu makhluk yang dengan ilmunya, dia mempelajari bagaimana caranya memuliakan seorang perempuan, apalagi sama istrinya sendiri."

Imama tersenyum dengan sesekali mengecup puncak kepala istrinya. "Saya belum mandi. Tapi kok malas gerak, ya? Kayak nggak mau mandi sendiri gitu, Na. Kamu punya solusi, nggak?"

Alisha terdiam sejenak. Setelah ia paham akan apa yang diucapkan oleh Imama barusan, segera ia melepas pelukan dan memukul dada milik lelaki itu dengan kesal. "Ihhhh, ngode itu namanya!"

Imama terkekeh. "Ngode apa? Saya kan minta solusi sama kamu."

"Nggak ada solusi," ketus Alisha bersedekap dada dengan sekaligus memalingkan wajah.

Imama mengulas senyuman saat ia melihat wajah Alisha yang sudah memerah akibat malu. Segera ia mendekatkan bibirnya di telinga perempuan itu. "Ya karena solusinya cuma ada di kamu. Kamu solusi untuk itu."

IMAMA AL-HAFIDZHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang