بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala Muhammad, wa ala ali Muhammad.]
•••
•
•
•
Beberapa minggu kemudian..
Tepat pada Hari Sabtu. Setelah beberapa Hari Alisha lalui dengan mengurus segala urusan sekolahnya, dimulai dari ujian akhir hingga kini pun akhir dari sekolah Alisha yang bernama Swadaya Cita telah selesai mengadakan acara perpisahan bagi seluruh siswa-siswi yang akan lulus di Tahun ini. Iya, Alisha telah berhasil lulus. Meski dirinya selalu banyak izin dan absen akhir-akhir ini setelah menikah, namun dirinya berhasil lulus karena kegigihannya dalam melaksanakan semester akhir ini. Ini juga berkat bantuan para teman-temannya yang selalu mendukungnya, termasuk sahabatnya, Nayyara. Alisha selalu diberi catatan dan materi-materi penting dari sahabatnya itu.
"AAA BENERAN ALISH! KAMU LULUS TAUU? TUH KAN! KUBILANG APA! SEORANG ALISH NGGAK MUNGKIN NGGAK AKAN LULUS!"
Itu suara Nayyara. Gadis itu benar-benar heboh menunggu moment ini. Karena sedari tadi, ia terus melihat Alisha begitu cemas dan takut bahwa dia tidak akan lulus Tahun ini. Bagaimana tidak? Alisha hampir terlalu banyak mengambil cuti di sekolahnya. Namun tak disangka ia bisa lulus hari ini.
Alisha menghela napas lega dengan ucapan penuh bersyukur. "Iya, Nay. Maaf, ya, Alish cemas banget dari tadi."
Nayyara tersenyum dengan menepuk pundak Alisha. "Nggak apa-apa, aku tau kok diposisi kamu gimana. Oh, ya, coba deh, kamu lihat di depan pintu gerbang..."
Alisha menurut, ia pun menolehkan pandangannya ke arah gerbang. Di mana di sana sudah banyak orang tua yang menunggu anak-anaknya termasuk Imama, lelaki itu menantinya di sana.
"Suami kamu."
Alisha terkekeh mendengar bisikan Nayyara di telinganya. "Iya, Nay. Yaudah, kalau gitu.. Aku mau pamit pulang, ya?"
Nayyara mengangguk. "Iya, Al. Hati-hati. Ntar kalau kamu nggak sibuk, aku main ke rumah kamu, ya! Kita izin ke rumah Fatim!"
Teriakan Nayyara itu, hanya diangguki saja oleh perempuan bercadar yang telah berlari menuju gerbang Sekolah Swadaya Cita.
Saat Alisha ingin keluar gerbang, tiba-tiba saja dirinya dicegat oleh seseorang. "Kak. Kakak tadi lewatin Guru Olahraga loh. Dia berdiri di samping Kakak tadi, kenapa Kakak nggak salaman?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMA AL-HAFIDZH
Novela Juvenil[SUDAH TERBIT] Novel tersedia di Gramedia dan TBO Apakah kalian pernah menemukan seorang pemuda laki-laki yang rela membakar jari-jari tangannya di api lilin, karena seorang gadis SMA? Imama Al-Hafidzh, dialah yang melakukannya. "Demi Allah, pikiran...