بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Jangan lupa, sholawat dulu.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
[Allahuma sholi ala sayydina Muhammad, wa ala ali sayydina Muhammad.]•••
•
•
•
Pukul 20.00 malam.
Alisha kini telah selesai membereskan segala aktivitasnya di dapur. Saat ia ingin kembali ke kamar menyusul suaminya, langkahnya terhenti ketika ada yang memanggil namanya.
"Al, Al. Mau ke mana? Sini dulu deh."
Alisha menoleh ke sumber suara. Terlihat Iqbal, lelaki itu kini tengah duduk di sofa ruang tamu. Alisha pun dengan segera mendekat ke lelaki itu.
"Mau ke kamar. Ngantuk, mau istirahat. Kenapa?"
"Duduk dulu." Iqbal menepuk sofa sebelahnya. Alisha pun mengerti dan ikut terduduk.
"Kenapa, Kak?"
"Hmm...." Iqbal terdiam sejenak. "Nggak apa-apa. Cuma mau tanya aja sama kamu, awal pertemuan kamu sama suami kamu itu, gimana?"
"Kenapa nanya kayak gitu?"
"Ya cuma mau tahu ceritanya, Al. Kok jawabnya gitu?"
Alisha terkekeh. "Hehe, soalnya, kan, biasanya malam-malam gini Kak Iqbal keluar rumah. Atau sampai nggak pulang? Ini kenapa diam aja di rumah?"
"Kamu nggak lihat nih, Kakak kamu udah cakep, wangi, tampan dan pengen keluar rumah? Tuh, Abi kamu. Ketahuan tadi pas mau pergi."
Alisha tergelak ketika mendengar aduan dari Iqbal. "Kasihan banget. Tapi nggak apa-apa, Alish setuju sama Abi."
Iqbal memutar bola matanya malas. "Emang pernah kamu ada dipihak Kakak, huh? Enggak, kan?"
"Pernah."
Iqbal menoleh kembali ke Alisha.
"Kapan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMA AL-HAFIDZH
Fiksi Remaja[SUDAH TERBIT] Novel tersedia di Gramedia dan TBO Apakah kalian pernah menemukan seorang pemuda laki-laki yang rela membakar jari-jari tangannya di api lilin, karena seorang gadis SMA? Imama Al-Hafidzh, dialah yang melakukannya. "Demi Allah, pikiran...