Seokjin punya teman sekelas yang aneh namanya Kim Namjoon.
Mereka sama sekali tidak punya kesamaan kecuali jenis kelamin.
“Namjoon? Kau tidak kedinginan?”
Suara Mina sukses menarik perhatian Seokjin yang langsung menolehkan kepala ke sumber suara, mendapati Namjoon dan Mina sedang di tangga penurunan. Seokjin sama terkejutnya dengan Mina ketika melihat gaya berpakaian Namjoon yang benar-benar berani di cuaca dingin seperti ini.
Kemeja lengan pendek hitam tanpa vest, celana bahan panjang berwarna coklat milo, dan slip-on kulit keluaran Guggi. Seokjin merinding sendiri membayangkan dirinya menggunakan gaya berpakaian yang sama dengan Namjoon di tengah-tengah Desember. Bahkan ruang kelasnya masih terasa dingin meski sudah menggunakan pakaian berlapis.
“Aku baik-baik saja, Mina-ssi,” jawab Namjoon, seperti biasa, acuh tak acuh sambil tersenyum tipis.
“Eh, nggak kedinginan, Bro? Aku bawa jaket kalau kau mau pakai.” Hoseok yang sedang berjalan turun juga untuk ke kursi di barisan depan, langsung berhenti dan ikut nimbrung ketika melihat pakaian Namjoon.
Namjoon kali ini menggeleng dan menjawab sambil lalu. “Tidak apa-apa.”
Namjoon itu aneh
Tidak sekali dua kali dia memakai pakaian lengan pendek ke kampus. Terlebih saat cuacanya sedang dingin atau memang sedang musim dingin. Seokjin sudah pasti tidak akan kuat menggunakan pakaian tipis seperti dia. Seokjin cuma bisa geleng-geleng kepala sebelum kembali membaca.
Seokjin sedang membuat ringkasan materi dari buku ketika Namjoon duduk di
sampingnya. Suara-suara sibuk dari resleting tasnya, buku-buku yang dikeluarkan, juga suara getaran ponsel yang ada di atas meja berhasil mendistraksi Seokjin dari kegiatannya. Seokjin pun menoleh dengan menumpukan sebelah pipinya denganpunggung tangan, menatap Namjoon tanpa mengatakan apa-apa.“Kenapa?” tanya Namjoon yang akhirnya sadar kalau Seokjin sedang memperhatikannya
Seokjin tersenyum. “Aku menunggumu selesai berbenah.”
“Oh, aku ganggu, ya?” tanya Namjoon malu sambil meringis.
“Enggak apa-apa. Teruskan saja,” jawab Seokjin tertawa dibalik senyum sambil memutar badannya kembali ke depan buku.
“Oh ya, kau enggak kedinginan, Joon? Hari ini minus tiga, lho,” ucap Seokjin sambil tetap fokus menulis.
“Kedinginan.”
Seokjin langsung menoleh dan mengernyit bingung. “Tapi, tadi katanya enggak kedinginan?”
“Sekarang iya,” jawab Namjoon cepat dan serius. Entah untuk apa ekspresi seriusnya itu. “Boleh aku pinjam jaketmu?”
“Kau enggak bawa jaket?” tanya Seokjin dengan mata membulat.
“Kau lihat sendiri.”
Seokjin sebenarnya tak paham apa yang sedang terjadi sekarang. Belum ada setengah jam Seokjin mendengar Namjoon yang bilang dia tidak kedinginan. Dia bahkan menolak jaket Hoseok. Tapi, kenapa tiba-tiba dia bilang dia kedinginan dan ingin pinjam jaket?
Seokjin masih bingung, tapi dia tetap memberikan jaketnya pada Namjoon. “Kembalikan setelah kelas, ya.”
Namjoon mengangguk saja dan mengambil jaket itu dari tangan Seokjin. Seokjin mungkin tak sadar, tapi ada senyum tipis yang terkembang ketika Namjoon selesai memakaikan jaket Seokjin di badannya.
Bagi Seokjin, Namjoon itu aneh. Dia kedinginan di dalam kelas, tapi langsung mengembalikan jaketnya ke Seokjin lagi setelah kelasnya usai.
Sebenarnya dia kedinginan atau tidak, sih?
[To Be Continued]
![](https://img.wattpad.com/cover/298593457-288-k396224.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alphabet
FanfictionSeokjin punya teman sekelas yang aneh namanya Kim Namjoon. Mereka sama sekali tak punya kesamaan kecuali jenis kelamin. Seokjin akan sebutkan perbedaannya dari A sampai Z tentang Namjoon. alpakakoala, 2022