GASTRA [1]

1.3K 55 21
                                    

kenapa susah banget mau ngejelasin apa yang kita rasa.

Happy reading!

Pagi yang cerah secerah sinar matahari yang sangat mendukung di hari senin.

“Astra sayang, bangun!” teriak seorang wanita lansia di depan pintu kamar cucunya.

“Iya Nek, bentar lagi.” jawab seorang perempuan dari dalam kamar.

Wanita yang sudah lanjut usia itu menggelengkan kepalanya lalu tersenyum kecil, ia lalu berjalan ke ruang tamu menunggu cucunya yang masih bersiap untuk ke sekolah.

Sedangkan di dalam kamar, perempuan dengan pakaian sekolah yang berantakan sedang memandangi penampilannya di depan cermin.

Perempuan itu menyunggingkan senyumnya saat merasa penampilannya sudah sempurna “udah pas.” gumamnya.

Ya, dia adalah Astra Lovania Chandrawinata. Perempuan sederhana yang tinggal bersama dengan Neneknya di rumah sederhana, Astra hanya tinggal berdua dengan sang Neneknya yang masih selalu terlihat cantik dan kuat itu.

“Nenek, Astra pergi sekolah dulu yah.” ucapnya lalu mengambil tangan Neneknya dan mencium punggung tangan Neneknya.

“Mana dasi kamu?” ucap nenek Astra.

Astra ikut menatap ke arah dadanya, lalu ia menggeleng “ada di dalam tas, Nek.” ucapnya membuat sang nenek menatapnya dengan galak.

Astra yang tahu Neneknya akan memarahinya dengan cepat pamit tanpa menunggu persetujuan dari Neneknya yang menatapnya dengan garang.

“Duh, nek, Astra udah terlambat ini, dadah nenek!”

Astra langsung berlari kecil keluar rumahnya, meninggalkan neneknya yang masih memasang wajah galaknya.

Sesampainya di jalan raya Astra menoleh ke kanan dan ke kiri mencari angkutan umum yang biasa ia naiki untuk ke sekolah.

“Aduh! Angkot nya mana sih!” decak Astra.

“Astra, naik buruan!” teriak sahabat Astra yang tiba-tiba muncul di hadapannya.

Dengan buru-buru Astra menaiki Vespa matic, sahabatnya.

Yup, Lyra Veronica. adalah sahabat akrab Astra, Lyra yang terkenal cerewet dan blak-blakan itu selalu bisa membuat Astra selalu kesal dengan segala pertanyaan random dari Lyra, namun Lyra akan selalu ada untuk Astra, begitupun dengan Astra.

“Ly, tumben lo naik Vespa?”

“Itu As, gue lagi mood naik motor, kebetulan ada si Vemoy nganggur di bagasi gue.” ucap Lyra membuat Astra tertawa.

“Nama motor Vespa lo ini, Vemoy?” tanya Astra yang diangguki Lyra.

••••

Sedangkan di parkiran SMA GANTARA seorang Laki-laki sedang bercanda bersama dengan teman-temannya.

Astra dan Lyra sampai dengan tepat waktu, hampir saja dia terlambat dan pasti akan dihukum jika sampai terlambat.

GASTRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang