GASTRA [7]

690 27 4
                                    

Aku benci perasaan ini.
GASTRA

Astra menatap Neneknya dan Galaksi yang terlihat sedang berbincang entah membahas tentang apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Astra menatap Neneknya dan Galaksi yang terlihat sedang berbincang entah membahas tentang apa.

Neneknya, Gina dia begitu tegas dan galak jika bersama orang lain maupun itu teman-teman Astra. Tapi lihat sekarang kedua orang itu seperti sudah sangat akrab.

“Astra. Jangan berdiri Di situ.” ucap Gina tanpa menoleh kebelakang.

Astra berjalan sambil menatap Galaksi dengan sinis.

“Duduk sini! Temani Nak Galaksi, Nenek masih ada kerjaan.”

“Biar aku aja, Nek.” ucap Astra.

Gina menggeleng “tidak usah, kamu lagi ada teman, jangan ditinggal.” ujarnya lalu berlalu meninggalkan Astra yang sudah duduk di sofa kecil, miliknya.

Astra menatap Galaksi yang juga sedang menatapnya “pulang lo!” usir Astra.

“Nanti.” ucap Galaksi lalu menyandarkan tubuhnya di sofa dengan nyaman.

Astra benar-benar tidak mengerti dengan Laki-laki yang ada di hadapannya ini. Kadang-kadang seperti teman kadang-kadang seperti musuh.

“Lo sayang sama Bima?” pertanyaan itu tiba-tiba terlontar dari mulut Galaksi yang sedang memejamkan matanya.

“Hah? M–maksud lo?!”

“Gue udah tau, bahkan udah lama.”

Galaksi membuang nafasnya dengan pelan “lupain Bima.” ucapnya membuat Astra kembali menatapnya dengan kening yang berkerut.

“Lo gak ada hak buat atur perasaan gue.”

“Dan ... satu lagi, lo gak berhak mencampuri hidup gue.”

Galaksi menatap Astra dengan datar “gak ada yang mencampuri hidup lo. Gue cuma kasih tau lo!”

Astra melemparkan tatapan tajamnya untuk Galaksi, ia benar-benar ingin menghilangkan Galaksi dari hidupnya.

“Galak?!”

“Ya?”

“Untuk semua kesalahan gue. Gue minta maaf, maaf karna buat lo kesal, marah, jengkel dan perasaan buruk lainnya... Gue minta maaf.” ucap Astra sekali hentakan.

Galaksi mengerutkan keningnya menatap Astra “kenapa lo minta maaf?”

“Gue pengen tenang Gal. Jadi gue minta maaf, so jauhi gue! Kembali ke awal” ujar Astra menunduk menatap jari-jarinya yang ia tekan dengan keras jika sedang takut.

“Gue mohon berhenti ganggu gue!”

“As. Gue gak pernah ganggu kehidupan lo!”

“Lo kenapa jahat banget sih?? Di sekolah karna lo siswi-siswi dan fans gak jelas lo itu teror gue!”

GASTRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang