Suatu kebahagiaan, jika di pertemukan oleh orang yang begitu kita rindukan, namun jika pertemuan itu menyakiti banyak pihak. Lebih baik tidak dipertemukan.
Astra menatap Galaksi yang membawanya ke teman.
“Lo kenapa? Nggak tenang gitu?” tanya Galaksi membuat Astra menoleh lalu menatapnya.
“Perasaan gue gak enak, Gal.” ucap Asta meremas jari-jarinya
“Kenapa? Apa yang lo rasain?” tanya Galaksi menatap Astra.
“Gue ngerasa kalo ada hal yang buruk bakalan terjadi, gue takut.”
Galaksi menggenggam tangan Astra.“Gal, gue mau pulang, gue khawatir sama Nenek.” ucap Astra diangguki Galaksi.
“Ayo pulang.”
Galaksi dan Astra memilih untuk pulang, perasaan Astra tidak tenang entah kenapa ia merasa khawatir dengan Neneknya.
“Astra, kalau ada apa-apa kabarin gue ya?” ucap Galaksi saat Astra hendak memasuki rumahnya.
“Iya, Gal. Lo hati-hati ya.”
Galaksi mengangguk “lo masuk dulu, gih.”
Astra memasuki rumahnya, mencari Neneknya, ia memasuki kamarnya mendapati Neneknya yang terduduk di lantai sambil memeluk bingkai fotonya.
“Nenek kenapa?” tanya Astra dengan nada khawatir.
Gina tidak menjawab, ia hanya diam dengan air mata yang terus mengalir.
“Nek, apa yang terjadi? Nek!”
Gina menatap Astra, tangannya terulur untuk mengusap pipi Astra. “Astra, jangan pernah tinggalkan Nenek.” ucap Gina membuat Astra bingung.
Astra menatap Neneknya entah apa yang terjadi dengan Neneknya.
“Astra, nggak akan ninggalin Nenek” ujar Astra lalu memeluk Neneknya.
Kejadian beberapa jam yang lalu terus berputar di pikiran Gina.
Flashback On
Gina sedang menyapu, ketukan pintu membuat aktivitas yang ia lakukan terganggu. Entah siapa yang bertamu kerumahnya sore sore begini.
Gina melangkah untuk membuka pintu, melihat siapa yang datang. Saat sudah membuka pintu melihat seseorang yang berdiri dengan pakaian kantor yang rapi.
“Assalamualaikum, Ma?” salam orang itu membuat Gina terkejut melihatnya.
“Kamu?! Untuk apa kamu kesini?” ujar Gina dengan nada tidak suka.
Orang itu yang tak lain adalah Gunaldi menatap Gina dengan sendu berharap Gina memaafkannya.
Gina berniat menutup pintu, namun di tahan oleh Gunaldi yang langsung memasuki rumahnya.