Aku hanya ingin hidup dengan damai, tidak di repotkan dan tidak merepotkan. Namun mana mungkin bisa, manusia juga butuh manusia lain.
–ratuucuy18
Astra menatap langit-langit kamarnya, malam ini sangat melelahkan untuknya, Galaksi ya Laki-laki itu benar-benar merepotkan hari-harinya.“Cowok sialan!” desis Astra setiap mengingat bagaimana sikap Galaksi yang semena-mena terhadap semua orang.
Ting!
Notifikasi dari handphone Astra menganggu sang pemilik yang sedang asik dengan pikirannya.
Astra meraba nakas yang terletak di sebelah kiri kepala ranjangnya.
Terlihat sebuah chat dari nomor yang tidak di kenal.
Unknown number
Hai?
Siapa ya?
Lo lupa gue?
Lo siapa??
Gue, cowok yang kemarin lo ambil hp nya
Astra membaca balasan dari nomor yang tidak di kenal itu.
Astaga dia mengingatnya, dia adalah Bima, Laki-laki yang sudah dua tahun ia sukai.
“Gila! Bima beneran chat gue.” girang Astra menatap layar handphonenya.
Astra mulai membalas kembali pesan dari Bima.
Bima
Gue ingat, this Bima?
Betul.
Jangan lupa di save backOf course, jadi ada apa gerangan?
Ada apa, apanya?
Kenapa ngechat?
Kenapa? Gak boleh ya?
Gue nanya malah nanya balik.
Nothing, gue cuma mau memastikan kalo nomor yang lo simpan beneran nomor lo.
Lo kiranya nomor siapa?
Nomor tukang wc, atau nomor asal.