Bab 26 - Sosok Tania; Masa Lalu Kelam
Naila baru saja membuatkan bubur ayam untuk Pras sekaligus dirinya. Mereka sarapan bersama di meja makan dalam keheningan. Ada rasa canggung karena semalaman Naila tidur sambil memeluk Pras, meskipun ketika terbangun posisinya sudah tidak seperti itu.
Awalnya Naila ingin memesankan bubur ayam langganannya saat mendengar Pras ingin sarapan bubur, tapi Pras menolak beli. Pras ingin dimasakkan oleh Naila. Sungguh, Naila kebingungan, dia ingin menolak, tapi tak tega karena tampang Pras kasihan dan seperti sedang sakit. Akhirnya Naila berusaha membuatnya, untung saja berhasil meskipun tadi nyaris gosong karena kurang air saat mengaduk buburnya di panci.
"Mas udah tahu tentang keluarga saya, tapi saya belum tahu tentang keluarganya Mas Pras," celetuk Naila.
Pras melahap suapan terakhir buburnya lantas menoleh, menatap Naila.
"Saya punya satu kakak perempuan. Dan orang tua saya udah lama meninggal sejak saya masih SD."
Naila manggut-manggut. Dia hendak kembali bertanya, tapi urung ketika mendengar suara bel rumah yang berbunyi.
"Biar saya aja yang buka pintu. Kayaknya ada tamu."
Tanpa menunggu respon Pras, Naila beranjak dari kursi lalu berjalan ke ruang tamu. Pintu dibuka olehnya dan menampilkan seorang wanita dan seorang gadis kecil yang tengah tersenyum menggemaskan.
Pandangan Naila dan wanita itu bertemu dan dapat Naila lihat kalau wanita itu menatapnya dengan raut bingung.
"Anda siapa ya?" tanya Naila, dia berusaha sopan, meskipun mulai waswas karena bisa saja wanita di hadapannya ini adalah salah satu dari segudang mantan Pras yang belum move on.
"Saya Tania, kakak perempuan Pras, dan ini anak saya, Celine," tunjuknya ke arah gadis kecil yang tengah digandeng, kemudian pandangannya kembali tertuju ke arah Naila. "Kamu ... siapa?"
Naila menelan ludah dengan mata terbelalak. Namun, dia bergegas menormalkan kembali ekspresinya. Siapa sangka? Baru saja tadi mendengar cerita Pras kalau Pras punya kakak cewek, dan sekarang kakak ceweknya langsung muncul di hadapannya! Astaga, dia bahkan belum persiapan.
"Saya ..."
Naila bergerak gelisah. Dia harus jawab apa?!
Tania tampak menanti jawaban dari gadis di depannya dengan sabar. Sebenarnya dia cukup terkejut saat melihat sosok perempuan di dalam rumah Pras. Dia tahu kalau adiknya cukup sering bermain wanita, tapi setahunya tidak pernah ada yang diajak menginap di rumah Pras. Apakah perempuan di depannya ini yang masih tampak begitu muda adalah perempuan yang spesial bagi adiknya?
"Jawab jujur nggak apa-apa kok, Dek. Saya nggak akan gigit," gurau Tania lalu terkekeh agar suasana tidak canggung.
Naila mengangguk sambil tersenyum kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck with You (REVISI)
Romansa"Dasar polisi playboy kampr*t!" Itulah kalimat yang menurut Naila cocok untuk tetangga barunya, seorang polisi yang bernama Prasetya. Berawal dari gerobak bakso yang nyaris ditabrak saat Pras sedang melakukan penyamaran 2 tahun lalu, pria itu berte...