"Mungkin itu semua terjadi karena memang di sana bukanlah tempatmu"
Yuri terlihat mengepalkan tangannya pada kedua sisi tubuhnya. Ingin sekali rasanya ia memukul wanita yang ada di hadapannya saat ini.
"Kau benar. Terima kasih telah mengatakannya. Sekarang aku benar-benar tersadar, aku memang tidak seharusnya berurusan dengan kalian semua.", ucap Yuri sinis.
Dalam sepersekian detik Yuri meraih kerah baju Minyoung dan mendorong wanita itu hingga punggungnya menabrak dinding di belakangnya.
"Kau sama sekali bukan tandinganku.", ucap Yuri setengah berbisik di jarak yang begitu dekat dengan lawan bicaranya.
"Aku tidak bisa lebih jatuh lagi dari ini. Aku sudah kehilangan semuanya, tapi kau berbeda.", tambahnya lalu ia melepaskan cengkramannya pada kerah Minyoung lalu menepuk pelan bahu wanita itu seakan membersihkan bekas tangannya dari sana.
"Jadi, jangan main-main dengan orang rendahan sepertiku Miss Park.", Yuri langsung berbalik dan berjalan meninggalkan Minyoung dengan langkah kakinya yang terlihat penuh percaya diri.
Minyoung tercengang dengan apa yang baru saja didengarnya sambil menatap ke arah Yuri sinis.
"Cih, dasar wanita jalang.", makinya dan ketika dirinya hendak kembali pada tujuannya menemui Changwook, ia sangat terkejut saat pria itu sudah berdiri tidak jauh darinya.
"Kau sudah berapa lama di situ?", tanya Minyoung gugup, ia ingin memastikan apakah Changwook dan Dohwan mendengar percakapannya dengan Yuri tadi.
Changwook tidak menjawab pertanyaan Minyoung dan memilih untuk melewati wanita itu begitu saja.
"Tunggu dulu, kau mau kemana? Aku baru saja ingin mengajakmu makan siang.", Minyoung mengejar Changwook dan berusaha menyamakan langkah kakinya.
"Enyahlah, aku sedang dalam mood yang tidak baik untuk menanggapimu.", usirnya dengan nada bicaranya yang dingin.
"Tapi..", Minyoung hendak melakukan protes namun Changwook lebih dulu masuk ke dalam lift.
"Mungkin lain kali.", ucapnya.
"..atau mungkin tidak sama sekali.", tambahnya dan tepat setelahnya pinti lift itu tertutup sehingga hanya bersisa Minyoung yang terlihat sangat kesal.
"Sial!", makinya penuh emosi karena merasa harga dirinya dijatuhkan begitu saja oleh pria itu.
~
Changwook tiba di lobi dan semua karyawan menyapanya dengan sopan.
Ia masuk ke dalam mobilnya yang sudah di siapkan di depan pintu masuk utama lalu hendak pergi meninggalkan area kantor, namun luar ia melihat Yuri yang masih berada di sekitar situ.
"Berhentilah sebentar.", pinta Changwook pada Dohwan.
Matanya terus tertuju pada sosok wanita yang duduk sendiri di kursi yang ada di sana dengan kepalanya yang tertunduk sambil menatap kakinya yang diketukannya ke aspal.
"Di luar sangat dingin. Apa yang dilakukannya di sana?", Dohwan yang mendengar perkataan Changwook sontak melihat ekspresi pria itu dari kaca spion dan ia mendapati kekhawatiran yang jelas di wajah Changwook.
Namun suasana itu tidak berlangsung lebih lama lagi tatkala sebuah mobil sedang berwarna putih berhenti di depan Yuri lalu tak lama setelahnya keluar sosok pria yang tidak asing lagi bagi Changwook.
Seonho keluar dari mobilnya dengan selimut hangat yang langsung dipakaikannya pada tubuh Yuri.
Pada sisi Yuri, ia terkejut dengan perlakuan Seonho itu namun ia tetap menerimanya karena ia memang sangat kedinginan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments Make Memories (Completed)
FanfictionPernikahan itu bagaikan sebuah anugerah bagi seorang Kwon Yuri. Ia tidak pernah menyangka akan menikah dengan sosok pria tampan dan kaya raya yang begitu sempurna untuknya. Bagaimana kehidupan pernikahan keduanya? Bisakah kedua insan tersebut melewa...