Yuri dan Changwook lekas melakukan kegiatan bersih-bersih mereka sepulang mereka dari kediaman keluarga Ji.
Saat itu, Yuri yang lebih dulu selesai menunggu Changwook yang masih berkutat di kamar mandi. Ia memilih untuk menunggunya di atas ranjang mereka sambil membaca majalah yang ada di atas nakas sebelah ranjangnya.
Karena fokusnya hanya pada majalah di tangannya itu, ia sampai tidak menyadari jika Changwook sudah selesai dan berdiri sambil menatap Yuri dengan intens sejak beberapa detik yang lalu.
"Apa yang sedang kau lihat dengan sangat serius?", tanya Changwook sambil melangkahkan kakinya menuju ke arah Yuri lalu ia naik ke ranjang dan duduk di sebelah istrinya itu.
Sebelum Changwook sempat melihatnya, Yuri sudah lebih dulu menutup majalah itu.
"Bukan sesuatu yang penting.", jawab Yuri lalu ia meletakkan majalah itu kembali pada tempatnya.
Yuri menggeser tubuhnya mendekat pada Changwook dan memeluk tubuh hangat pria yang selalu mengeluarkan wewangian maskulin kesukaan Yuri. Pria itu juga balik memeluk Yuri dengan melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Yuri.
"Kau lelah? Kulihat tadi kau juga melakukan beberapa pekerjaan rumah disana, padahal kau bisa menyuruh pelayan melakukannya.", tanya Changwook.
"Tidak, lagipula itu hanya pekerjaan yang biasa kulakukan.", elak Yuri yang nyatanya tubuhnya sama sekali tidak lelah soal itu namun hatinya lah yang lelah karena beberapa sebab dalam satu hari itu.
Changwook mengeratkan pelukannya sehingga semakin menghapus jarak antara tubuhnya dan juga tubuh Yuri.
"Hoam, aku sangat mengantuk.", ucap Yuri dan ia memejamkan matanya sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Changwook.
"Kalau begitu, sebaiknya kita tidur sekarang.", titah Changwook yang kini membaringkan Yuri juga tubuhnya.
"Selamat malam oppa.", ucap Yuri.
"Hm, selamat malam sayang.", balas Changwook sambil mengusap belakang kepala Yuri dengan sangat lembut sampai Yuri benar-benar dipastikannya tidur dengan lelap.
Karena rasa penasarannya, Changwook kini mengambil majalah yang tadi dilihat Yuri dan membuka halamannya satu per satu sampai akhirnya ia berhenti pada halaman yang menampilkan foto seorang wanita yang tidak asing baginya, Park Minyoung.
Changwook sontak menatap ke arah Yuri yang sudah berada di alam mimpinya itu.
~
Jihyun pergi ke sebuah cafe yang menjadi tempat pertemuannya dengan seseorang yang sudah membuat janji dengannya.
Saat ia masuk, dilihatnya Minyoung sontak mengangkat tangannya untuk memudahkan Jihyun menemukannya.
"Unnie!," serunya girang lalu berhambur ke dalam pelukan Minyoung. Keduanya memang adalah teman lama maka jangan heran jika mereka sedekat itu.
"Kapan kau tiba di Korea?", tanya Jihyun.
"Dua hari yang lalu."
"Apa? Dan kau baru menghubungiku sekarang?", tanyanya dengan ekspresi kesal.
"Maaf, ada beberapa hal yang harus kuurus.", balas Minyoung.
"Kenapa dengan ekspresimu? Kau terlihat sangat kesal.", tegurnya karena melihat lawan bicaranya terlihat tidak seceria biasanya.
"Ahh, ini soal kakak iparku, istri Ji Changwook.", Minyoung mendengarkan dengan seksama saat telinganya mendengar Ji Changwook disebut.
"Eoh..kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments Make Memories (Completed)
Fiksi PenggemarPernikahan itu bagaikan sebuah anugerah bagi seorang Kwon Yuri. Ia tidak pernah menyangka akan menikah dengan sosok pria tampan dan kaya raya yang begitu sempurna untuknya. Bagaimana kehidupan pernikahan keduanya? Bisakah kedua insan tersebut melewa...