Di dalam kamarnya yang sepi dengan cahaya remang-remang dari lampu tidur di samping ranjang, Changwook merenung di sisi ranjangnya mengingat perkataan Yuri sebelumnya.
Tadinya ia ingin bertanya pada wanita itu. Namun tidak sempat karena Yuri terlanjur kehilangan kesadarannya.
Suara helaan nafas memenuhi kamarnya itu lalu ia membaringkan tubuhnya walau sama sekali tidak mengantuk.
Hingga jarum jam menunjukkan pukul empat dini hari tapi Changwook tidak kunjung menutup matanya. Changwook memutuskan untuk beranjak dan bersiap pergi berolahraga.
Sepuluh menit ia bersiap, Changwook keluar dari rumahnya dengan pakaian olahraganya dan berlari memutari sungai Han.
Pria itu berlari dengan kepalanya yang dipenuhi oleh satu orang dan tentu kalian tahu betul siapa itu. Rasa penyesalan bercampur dengan penasarannya semakin membuncah hingga dadanya ingin meledak saat ini.
"Ji Changwook-ssi?", panggil seseorang dari orang yang baru saja melewatinya, Changwook kurang fokus makanya tidak terlalu memperhatikan sekitarnya. Karenanya kini Changwook menghentikan larinya dan berbalik untuk melihat orang yang memanggilnya.
Dilihatnya Kiyoung berdiri di sana sambil menatapnya guna memastikan jika ia tidak salah orang.
"Ohh, benar.", gumamnya pelan lalu berjalan mendekati Changwook.
"Lama tidak bertemu, mungkin terakhir saat kau menanyakan soal istrimu?", ucap Kiyoung sambil mengingat-ingat pertemuan terakhirnya dengan Changwook.
"Hm, bagaimana kabarmu?", balas Changwook untuk berbasa-basi.
"Setidaknya aku jauh lebih baik daripada dirimu.", jawab Kiyoung yang terdengar menjengkelkan bagi Changwook.
"Kudengar kau menceraikannya beberapa saat lalu. Mungkinkah kau melakukannya karena ceritaku padamu?"
"Maaf, tapi itu sama sekali bukan urusanmu.", balas Changwook sinis sedangkan Kiyoung menunjukkan senyuman miringnya.
"Bagaimana? Dia juga menipu? Kali ini apa yang dia ambil darimu?", tanya Kiyoung karena rasa penasarannya.
Changwook menghela nafasnya pelan lalu maju satu langkah mendekati Kiyoung sehingga keduanya berhadapan dengan jarak yang cukup dekat, kurang lebih dua langkah terhadap satu sama lain.
"Kau sangat ingin tahu?", tanya Changwook balik dengan ekspresi datarnya.
"Dia, Kwon Yuri memang menipuku dan dia pergi begitu saja setelah mengambil hatiku."
~
Yuri bangun karena sinar matahari terik yang memasuki kamarnya. Wanita itu mengubah posisinya menjadi duduk. Ia tidak melakukan apapun, hanya merenung sambil mengingat-ingat apa saja yang terjadi semalam saat ia mabuk.
"Ahhh.", desah Yuri pelan ketika ia tidak mengingat apapun.
"Seharusnya aku tidak minum bersamanya.", gumam Yuri menyesali perbuatannya. Kemarin suasana hatinya memang terlalu buruk sampai tidak dapat berpikir jernih dan alhasil malah menghabiskan waktu bersama Changwook.
Yuri melirik ke arah jam dan segera beranjak dari ranjangnya lalu pergi ke luar untuk membeli minuman pengar.
Beberapa kali Yuri merenggangkan tubuhnya ketika berjalan saat dirasa sekujur tubuhnya terasa kaku dan pegal-pegal.
Di mini market, Yuri langsung menuju ke bagian minuman lalu berpindah ke bagian ramyeon yang akan dibelinya sebagai makanan pertamanya hari itu.
"Kau mabuk semalam?", tegur Bogum saat Yuri membayar belanjaannya, kebetulan dia memang bekerja paruh waktu di mini market tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments Make Memories (Completed)
FanficPernikahan itu bagaikan sebuah anugerah bagi seorang Kwon Yuri. Ia tidak pernah menyangka akan menikah dengan sosok pria tampan dan kaya raya yang begitu sempurna untuknya. Bagaimana kehidupan pernikahan keduanya? Bisakah kedua insan tersebut melewa...