"Tetaplah di sisiku. Kali ini aku janji untuk memperlakukanmu dengan lebih baik."
Yuri terdiam sambil menatap Changwook dengan lekat. Tangannya terlihat meremas selimut yang ada di dekatnya.
"Kau pikir kali ini akan berbeda jika kita mengulangnya kembali?", tanya Yuri dengan suaranya yang pelan. Ia sangat tidak bertenaga walau sudah tidur cukup lama.
"Ada. Selama ini kita berusaha.."
"Tidak, aku yakin tidak akan ada yang berubah di antara kita. Aku dengan keadaanku dan kau dengan keadaanmu.", sela Yuri dan dari tatapan matanya tidak ada lagi sinar yang dulu Changwook lihat. Ya, gadis manis yang dikenalnya dulu sudah benar-benar berubah.
"Yuri, jika kau terus membangun dinding batasan seperti ini, bagaimana aku harus memperbaiki bagian yang salah?", balas Changwook
"Aku yang salah. Akulah titik masalah dalam hubungan kita. Kau tidak perlu memperbaiki apapun.", jawab Yuri.
Changwook menatap manik mata Yuri lama begitu juga sebaliknya. Keduanya hanya terdiam selama beberapa detik dengan tatapan penuh arti yang hanya mereka masing-masing ketahui.
Suara helaan nafas pelan terdengar keluar dari bibir Changwook dan pria itu pula yang memutus tatapannya pada Yuri.
"Aku..minta maaf kalau kau begini karena perkataan jahatku serta kecurigaanku padamu waktu itu. Jadi, kumohon, jangan seperti ini.", ucap Changwook dengan matanya yang berkaca-kaca. Hatinya terasa begitu sesak ketika menyadari bahwa hati wanita di depannya itu benar-benar tertutup rapat saat ini.
"Tidak, bukan soal itu..", Yuri turun dari tempat tidurnya dan berdiri di depan Changwook namun itu sama sekali tidak menghentikan pria itu.
"Juga karena aku tidak memberikan yang terbaik padamu. Aku hanya mempersulit dirimu.", sela Changwook yang mampu membungkam Yuri dan membuat wanita itu menitikkan air matanya.
"Oppa.."
"Hanya satu, aku mohon beri aku satu kesempatan lagi.", sela Changwook lagi.
"Kalau kau benar-benar tidak berubah pikiran, aku janji tidak akan menganggumu lagi.", ucap pria itu parau mungkin karena sambil menangis.
Tiba-tiba Changwook berlutut di depan Yuri membuat wanita itu terkejut dan sontak menyentuh lengan pria itu supaya segera berdiri.
"Yakk, kau tidak perlu melakukan ini.", ucap Yuri yang masih berusaha untuk membuat Changwook berdiri dengan benar lagi.
"Aku akan melakukan ini sampai mendapatkan jawabanku.", balas Changwook yang terdengar sedikit memaksa sebenarnya.
Yuri membuang wajahnya ke arah lain lalu menghela nafasnya berat. Otaknya terlalu dipenuhi dengan masalahnya dan sekarang ia seakan semuanua semakin rumit karena isi kepala dan hatinya tidak sejalan.
"Baiklah, satu bulan.", ucap Yuri setelah berpikir keras untuk jawabannya itu.
"Kuberi waktu selama satu bulan, setelah itu baru aku pikirkan kembali keputusanku. Sekarang, berdirilah. Jangan membuatku terlihat seperti wanita jahat.", mendengar itu Changwook pun berdiri dan menatap Yuri dengan senyumannya.
"Bisakah kau berjanji satu hal padaku?", Changwook membuka suaranya membuat Yuri mengerutkan keningnya bingung.
"Apa?"
"Jangan menghindar."
~
Minyoung menatap jengkel orang suruhannya yang baru saja melaporkan tentang keberadaan Yuri saat ini di rumah Changwook.
"Sial! Rencana itu bukannya memberinya pelajaran, tapi aku malah membantu mereka kembali dekat!", Minyoung membanting peralatan makan yang dipegangnya.
"Park Jihyun sialan!", makinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments Make Memories (Completed)
FanfictionPernikahan itu bagaikan sebuah anugerah bagi seorang Kwon Yuri. Ia tidak pernah menyangka akan menikah dengan sosok pria tampan dan kaya raya yang begitu sempurna untuknya. Bagaimana kehidupan pernikahan keduanya? Bisakah kedua insan tersebut melewa...