4 years ago...
Pertemuan Yuri dan Changwook terus saja berlanjut. Sejak kejadian yang hampir membahayakan gadis itu, Changwook juga jadi lebih ramah pada Yuri.
Malam itu Changwook mendatangi restoran tempat Yuri bekerja. Namun ia tidak masuk dan menunggu di luar sambil melirik ke arloji yang melingkar di pergelangan tangan kanannya.
"Seharusnya dia sudah selesai..", gumam Changwook dan tepat sekali Yuri keluar dari pintu masuk restoran dengan keterkejutannya karena melihat Changwook di luar padahal salju turun cukup banyak malam hari itu.
"Astaga, di luar dingin, kenapa tidak masuk.."
"Aku memang sengaja menunggumu di sini.", Yuri terdiam dalam sesaat mendengar perkataan Changwook.
"Kan sudah kubilang, aku sudah mengurus semuanya. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku lagi, Tuan.", ucap Yuri.
"Tapi kali ini berbeda. Aku datang karena sekarang adalah malam natal.", balas Changwook sedangkan Yuri terlihat kebingungan dan tidak habis pikir dengan jalan pikiran pria di depannya.
"Ahh, jadi malam ini ya?", gumam Yuri sambil melihat ke sekelilingnya yang sudah terselimuti salju.
"Kau mau pergi berkeliling bersamaku?", tawar Changwook dan Yuri pun menerimanya dengan senang hati.
Yuri terlihat sangat senang, mengingat dia tidak pernah merayakan apapun dengan kondisinya yang jauh dari cukup.
"Oh ya, kau pernah cerita kalau kau tinggal sendirian?", tanya Changwook yang memulai perbincangan.
"Hm."
"Dimana keluargamu?"
"Tidak ada.", Changwook menolehkan kepalanya untuk menatap gadis itu dengan lebih lekat.
"Ada apa tuan? Mengasihaniku?", tegur Yuri yang dengan cepat disangkal oleh pria itu.
"Tidak, kau sangat keren.", Yuri terkekeh kecil mendengar itu.
"Apanya? Tidak ada yang bisa dibanggakan dari seorang gadis miskin yang harus kerja ini dan itu untuk membayar hutangnya.", Changwook menghentikan langkah kakinya dan terpaku saat melihat senyum gadis itu. Sejujurnya ini pertama kalinya ia melihat dengan jelas bagaimana seorang Kwon Yuri tersenyum.
"Tuan? Ada apa?", tegur Yuri yang terkejut dan ikut menghentikan langkah kakinya.
"Eoh?! Tidak ada.", balas Changwook lalu keduanya kembali melangkahkan kakinya menyusuri jalanan ramai yang dipenuhi orang-orang dengan tujuan merayakan malam natal.
~
Changwook dan Yuri berhenti di depan sebuah pohon natal besar yang ada di tengah kota.
"Woah, cantik sekali.", gumam Yuri pelan membuat Changwook menatap ke arahnya lalu terkekeh kecil karena reaksi Yuri.
"Omong-omong, mendadak aku jadi penasaran, untuk apa seorang Ji Changwook yang begitu terhormat menghabis waktunya yang berharga bersama denganku hari ini?", tanya Yuri.
Reaksi Changwook setelahnya tidak sesuai ekspetasinya. Dikiranya pria itu akan mengelak dan mengatakan hal seperti 'kebetulan lewat restoran tempatmu bekerja', seperti yang biasa dikatakannya.
Tapi kali ini, pria itu terlihat lebih serius dan memikirkan matang-matang balasan yang akan diberikan.
"Ahh soal itu..", pria itu menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal, hanya menunjukkan betapa canggungnya ia saat ini.
"Omo, sikapmu sekarang bisa akan membuatku salah paham Tuan.", ucap Yuri setelah cukup lama menunggu jawaban Changwook.
"Kau tahu, sikapmu seperti seorang pria yang sangat gugup ketika akan mengakui perasaannya.", oceh Yuri diiringi tawa canggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments Make Memories (Completed)
FanfictionPernikahan itu bagaikan sebuah anugerah bagi seorang Kwon Yuri. Ia tidak pernah menyangka akan menikah dengan sosok pria tampan dan kaya raya yang begitu sempurna untuknya. Bagaimana kehidupan pernikahan keduanya? Bisakah kedua insan tersebut melewa...