Yuri yang baru saja tersadar dari keterkejutannya sontak mendorong tubuh Changwook menjauh darinya.
"Apa yang kau lakukan?", tegur Yuri sinis.
"Yuri, aku harus meluruskan kesalahpahaman ini, aku.."
"Kesalahpahaman apa yang kau maksud?", potong Yuri cepat.
"Bagiku..tidak ada.", ucap wanita itu tegas dan manik matanya memancarkan keputusannya yang bulat walau dihiasi dengan matanya yang memerah dan buliran air mata di ujung kedua matanya.
Changwook sebenarnya tidak ingin menyerah, ia masih ingin berbicara dengan Yuri mengenai masalah yang baru diketahuinya itu, namun situasinya memang tidaklah menguntungkan saat ini.
"Jadi, pergi dan jangan pernah muncul lagi dihadapanku.", ucap Yuri setelah keheningan singkat yang terjadi.
"Tapi, Yuri.."
"Kau tidak dengar? Dia memintamu untuk pergi. Dia tidak mau berbicara denganmu.", sahut Seonho yang entah keberanian darimana ikut masuk dalam masalah pasangan ahh ralat maksudnya mantan pasangan suami istri itu.
"Sebaiknya kau pergi, jika kau memang menghargainya.", ucap Seonho lagi walau dalam hatinya juga bergumul agar ia berhenti ikut campur.
"Yuri.."
"Kubilang pergi!", usir Yuri dengan meninggikan suaranya, kali ini ia enggan melihat ke arah Changwook dan alhasil wanita itu menundukkan kepalanya menatap tanah beraspal kasar yang memenuhi pandangannya.
Changwook membuat wajahnya sambil mengusapnya dengan kedua tangannya kasar, menunjukkan betapa frustasinya ia saat ini. Helaan nafasnya yang berat dapat di dengar oleh Yuri dari tempatnya tanpa bersusah payah.
Dalam beberapa saat, keheningan kembali melanda ketiga anak manusia yang sibuk akan pikiran mereka masing-masing. Yuri yang masih pada posisinya, Seonho yang menatap ke arahnya khawatir, dan Changwook memilih untuk mendongakan kepalanya menatap langit malam sambil menjernihkan pikirannya yang kalut.
"Baiklah. Aku akan pergi sekarang jika itu yang kau inginkan. Tapi, aku tidak akan menyerah.", ucap Changwook setelah ia merasa sedikit lebih tenang dari sebelumnya lalu pergi dari sana sesuai permintaan Yuri.
"Kau baik-baik saja?", tanya Seonho yang hanya dibalas dengan anggukan kepala pelan oleh Yuri.
"Terima kasih atas tumpangannya.", ucap Yuri sebelum masuk ke dalam rumahnya tanpa memberikan Seonho waktu untuk bertanya lebih.
~
Sepanjang perjalanan ke rumahnya, pikiran Changwook terus dipenuhi dengan kejadian-kejadian dari pagi hingga saat ini. Tidak ia sangka hari yang dikiranya akan biasa menjadi jauh lebih panjang dan melelahkan.
"Kau sangat brengsek, Ji Changwook.", gumamnya pelan dengan tangannya yang memegang erat stir mobilnya ketika sebuah ingatan yang baru saja muncul di kepalanya tiba-tiba menghantuinya dan menambah rasa bersalahnya pada Yuri.
6 months ago..
Changwook pulang sangat larut malam itu karena pekerjaannya yang begitu banyak dan tuntutan waktu penyelesaiannya memaksa ia harus bekerja lembur.
Saat ia tiba di tempat tinggalnya bersama sang istri, Yuri biasanya akan menunggunya di depan TV hingga ia pulang. Namun malam itu tidak terlihat di sana.
Changwook pun segera berjalan ke kamar mereka dan mendapati istrinya sudah berada di tempat tidur dengan posisinya yang membelakanginya.
"Yuri?", panggil Changwook setengah berbisik untuk memastikan apakah wanita itu benar-benar sudah tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments Make Memories (Completed)
FanfictionPernikahan itu bagaikan sebuah anugerah bagi seorang Kwon Yuri. Ia tidak pernah menyangka akan menikah dengan sosok pria tampan dan kaya raya yang begitu sempurna untuknya. Bagaimana kehidupan pernikahan keduanya? Bisakah kedua insan tersebut melewa...