Yuri dan Seonho terus berjalan menyusuri taman itu dan kini sudah hampir dua jam keduanya menghabiskan waktu bersama.
"Ahh, sepertinya aku harus segera pulang.", ucap Yuri setelah melihat ke jam yang melingkar di tangannya.
"Baiklah, ayo aku antar ke mobilmu.", Yuri tidak menolak dan keduanya mengambil jalan memutar yang paling dekat dengan mobil Yuri berada.
"Terima kasih untuk hari ini Seonho-ssi.", ucap Yuri di tengah perjalanan.
"Jadi berapa kali kau akan mengatakan itu? Aku mulai bosan mendengarnya.", balas Seonho sinis tanpa maksud negatif pada Yuri.
Makanya wanita itu kini terlihat terkekeh kecil dengan sebelah tangannya menutupi mulutnya.
Seonho tersenyum lebar dan memperlihatkan lesung pipinya ketika atensinya penuh pada sosok wanita di sebelahnya itu.
"Mungkin sampai aku bosan mengatakannya?", Yuri membuka suaranya lagi setelah berhasil menghentikan kekehannya tadi.
"Ck, jadi kapan itu terjadi?"
"Aku tidak tahu. Kita lihat saja nanti.", ucapan Yuri itu menjadi penutup percakapan di antara keduanya karena saat itu ada sepeda motor pengantar makanan yang berjalan ke arah Yuri.
Dengan sigap Seonho menarik Yuri dan sebelah tangannya yang lain memegangi bahu Yuri supaya wanita itu tidak terjatuh akibat tarikannya yang begitu tiba-tiba.
Yuri begitu terkejut akan hal itu sehingga ia hanya bisa terdiam mematung pada posisinya yang hampir di dalam pelukan Seonho.
"Kau baik-baik saja?", tegur Seonho yang akhirnya membuat Yuri tersadar dari keterkejutannya itu.
"Eoh. Terima kasih.", ucap Yuri yang sontak menjauhkan tubuhnya dari Seonho.
Kecanggungan itu datang menyelimuti kedua anak manusia yang kini sama-sama membungkam mulut mereka hingga berpisah ketika Yuri sudah sampai di mobilnya.
~
Changwook pulang lebih cepat hari itu dan tentu saja Yuri belum sampai saat ia pulang.
Beberapa kali ahjumma Jung mencoba menghubungi Yuri sampai akhirnya wanita itu menunjukkan batang hidungnya.
"Eoh?! Oppa, kau sudah pulang?", Changwook sontak berdiri dan menghampiri Yuri.
"Kau darimana?", tanyanya dengan nada suaranya yang berbeda dari biasanya.
"Berjalan-jalan di taman untuk melepaskan penat..", jawab Yuri.
"Sendiri?", tanyanya lagi sedangkan Yuri menatap ke arah suaminya dengan bertanya-tanya tentang alasan Changwook sepenasaran ini.
Sementara di sisi Changwook, di dalam hatinya sudah sangat terbakar amarah namun ia ingin Yuri mengakuinya sendiri perihal kegiatannya bertemu pria lain hari ini.
"Eoh."
"Dia membohongiku.", ucapnya dalam hati.
"Ahh, jadi begitu..", ucap Changwook dengan suaranya yang pelan. Dipaksakannya untuk membalas perkataan Yuri walau ia benar-benar kecewa saat ini.
"..seharusnya kau menghubungiku dan aku akan menemanimu."
"Aku tidak ingin merepotkanmu oppa. Kau pasti sangat sibuk.", balas Yuri.
"Eoh, kau benar. Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagiku. Hari ini seakan-akan ada yang meremas jantungku dengan sangat kuat hingga dadaku terasa sangat sesak.", mendengar itu membuat Yuri merasa khawatir pada Changwook namun saat Yuri baru saja ingin mendekatinya, Changwook memalingkan pandangannya lalu pergi dari hadapan Yuri tanpa mengucapkan satu kata pun dan masuk ke ruang kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments Make Memories (Completed)
FanfictionPernikahan itu bagaikan sebuah anugerah bagi seorang Kwon Yuri. Ia tidak pernah menyangka akan menikah dengan sosok pria tampan dan kaya raya yang begitu sempurna untuknya. Bagaimana kehidupan pernikahan keduanya? Bisakah kedua insan tersebut melewa...