Sebuah mobil sedan mewah berhenti di depan motel yang berdiri dalam suatu kawasan kumuh pinggiran kota Seoul. Ketika pintu mobil itu dibuka, Minyoung keluar dari mobil itu dan berjalan memasuki motel itu untuk menemui seseorang.
Langkah kakinya terkesan terburu-buru untuk menuju ke kamar bernomor 304 lalu ia mengetuk pintu itu tidak sabaran sampai seseorang yang berada di dalam kamar itu membuka pintu untuknya.
"Siapa?", tanya seorang pria bermata tajam dengan tubuh tegap tinggi dari dalam kamarnya.
"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku?", tanya pria itu sambil memandangi Minyoung dari atas sampai ke bawah.
"Kwon Yuri, kau ingat dia kan?", mendengar nama Yuri, pria itu terlihat mengeraskan rahangnya marah, tatapannya berubah tajam pada Minyoung.
"Tentu saja, aku sedang mencari gadis kecil itu dan temannya.", Minyoung menunjukkan seringaian liciknya.
"Kau tahu dimana dia?", tanyanya dengan nyala amarah dalam tatapannya.
"Bagaimana jika kita bekerja sama, Jaewook-ssi?"
~
Seharian ini, Yuri terus saja memikirkan perkataan Bogum padanya kemarin malam. Dia terus bertanya-tanya, apakah ia bisa kembali ke kehidupan normalnya setelah ia sudah sangat terbiasa dengan sosok Ji Changwook? Atau yang paling membuatnya sesak, mampukah ia melihat pria itu berdampingan dengan wanita lain?
"Yuri!", suara itu membuat Yuri tersentak dan ditarik paksa dari lamunannya.
"Ohh, astaga. Maaf.", ucap Yuri penuh sesal pada Eunchae yang memanggilnya.
"Apa yang sedang kau pikirkan sampai tidak sadar bahwa aku memanggil namamu sebanyak sepuluh kali?", tanya Eunchae.
"Maaf, aku akan lebih fokus lagi.", ucap Yuri penuh sesal sedangkan Eunchae terlihat menghela nafasnya pelan sebelum mengutarakan maksudnya memanggil Yuri.
"Antarkan karangan bunga ini ke distrik sebelah, alamat lengkapnya akan kukirimkan lewat pesan. Kau boleh gunakan mobilku dan ini kuncinya.", Yuri menerima kunci mobil pemberian Eunchae lalu segera melaksanakan perintah wanita itu.
Ketika ia selesai memasukkan karangan bunga di bagian bekalang mobil, dari ujung matanya, Yuri yakin, ia melihat ada seseorang yang memperhatikannya, ia pun segera mengedarkan pandangannya ke sekitar namun orang itu tidak ada.
Yuri berusaha mengabaikan perasaan tidak nyaman itu, lalu masuk ke dalam mobil dan segera menuju ke tempat yang ditujunya.
~
Changwook segera menuju ke toko bunga tempat Yuri bekerja setelah menyelesaikan semua urusannya di kantor. Sepanjang perjalanan ia terlihat bersemangat dengan senandung kecil yang keluar dari bibirnya.
Setibanya ia di depan tujuannya, dilihatnya Yuri juga baru saja keluar dari toko. Tasnya tersampir dibahunya dan wanita itu terlihat mengangkat sebelah alisnya, ketika ia melihat Changwook berada di sana.
"Naiklah.", Changwook menurunkan kaca jendelanya dan manik matanya bertemu tatap dengan milik Yuri.
"Tidak.", tolak Yuri lalu wanita itu segera melangkahkan kakinya menjauh.
Changwook menatap punggung wanita itu lalu meminggirkan mobilnya untuk diparkirkan di dekat situ. Setelah memastikan mobilnya aman dari penderekan, Changwook turun dan langsung mengejar Yuri.
"Kebetulan sekali, pagi ini aku tidak berolahraga. Jadi, aku juga akan berjalan bersamamu hari ini.", ucapnya sedangkan Yuri sama sekali tidak menoleh dan mengabaikan pria itu.
"Aku lapar. Ayo kita makan dulu sebelum pulang. Aku sudah memesan meja di restoran dekan sini.", Changwook mencoba membuka konversasi lagi dengan harapan Yuri menyetujui ajakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments Make Memories (Completed)
FanfictionPernikahan itu bagaikan sebuah anugerah bagi seorang Kwon Yuri. Ia tidak pernah menyangka akan menikah dengan sosok pria tampan dan kaya raya yang begitu sempurna untuknya. Bagaimana kehidupan pernikahan keduanya? Bisakah kedua insan tersebut melewa...