Pagi itu, seperti biasa Yuri mengambil sepeda dan susu yang harus diantarnya. Setibanya di depan rumah Seojoon, Yuri memandangi rumah itu sejenak untuk memastikan sang pemilik tidak ada di tempat.
Yuri meletakkan susu yang diantarnya pada tas khusus yang tergantung di pinggiran pintu gerbang.
Niatnya ingin segera pergi untuk menghindari pria pemilik rumah namun nasibnya berkata lain ketika suara berat pria itu memanggil namanya padahal ia tidak pernah memberitahukannya.
"Yuri, tunggu sebentar.", karena dipanggil, Yuri pun berbalik dan menunggu Seojoon yang keluar dari pintu gerbangnya itu.
"Aku ingin berbicara sesuatu denganmu. Kau punya waktu?", tanya Seojoon terdengar canggung setelah mengetahui tentang nona yang mengantarkan susu ke rumahnya setiap pagi adalah mantan istri dari Ji Changwook.
Seojoon melihat Yuri menundukkan kepalanya menatap keranjang susunya yang masih berisikan beberapa kotak dan Seojoon cukup mengerti maksudnya.
"Baiklah, karena kau masih sibuk, aku akan menunggumu di cafe di depan sana.", ucap Seojoon sambil menunjuk cafe yang masih dalam pandangan keduanya.
"Datanglah saat kau selesai nanti.", tambahnya.
"Baiklah.", jawab Yuri singkat lalu ia pun pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.
Yuri mulai mengayuh sepedanya pergi menjauh dari rumah Seojoon tanpa menoleh ke belakang lagi.
~
Sepanjang meeting, Changwook terlihat tidak fokus pada pembahasan itu sehingga Dohwan beberapa kali menghampirinya untuk sekedar menyadarkannya dari pikirannya sendiri.
"Kalau begitu persiapkan semua yang kita butuhkan. Kerja bagus semuanya.", ucapnya ketika rapat itu berakhir lalu menjadi orang pertama yang meninggalkan ruangan rapat.
"Apa yang mengganggu pikiran seorang Tuan Ji Changwook dihari yang cerah ini?", tanya Dohwan yang berusaha untuk menyamakan langkah kakinya dengan atasannya itu.
"Itu bukan urusanmu.", jawabnya.
"Memang. Tapi jika kau terus seperti ini, aku akan sangat merasa dirugikan.", balas Dohwan. Dia memang harus bekerja lebih keras tadi karena Changwook. Selain menyikutnya pelan, Dohwan juga harus berusaha keras mengamati presentasi kalau-kalau Changwook nanti bertanya padanya.
"Pekerjaanku menjadi lebih banyak tapi gajiku hanya tetap diangka itu.", tambahnya dan saat itu juga Changwook menghentikan langkah kakinya dan sontak Dohwan ikut berhenti dengan keterkejutan yang tak dapat disembunyikannya.
"Kenapa?", tanyanya gugup saat Changwook berbalik dan menatapnya tajam.
"Dimana Yuri bekerja sekarang?", tanya Changwook membuat Dohwan sedikit bernafas lega.
"Mulai hari ini, dia bekerja di toko bunga milik temanku. Kenapa?", tanya Dohwan balik.
"Kirimkan alamatnya padaku.", perintah Changwook yang lalu kembali melanjutkan jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments Make Memories (Completed)
FanfictionPernikahan itu bagaikan sebuah anugerah bagi seorang Kwon Yuri. Ia tidak pernah menyangka akan menikah dengan sosok pria tampan dan kaya raya yang begitu sempurna untuknya. Bagaimana kehidupan pernikahan keduanya? Bisakah kedua insan tersebut melewa...