Moments Make Memories - Why I Cry

293 47 13
                                    

Yuri kembali pada kehidupan awalnya. Kini ia terus menyibukkan dirinya supaya bisa melupakan semua masalahnya.

Selama beberapa hari Yuri selalu pergi pagi-pagi buta untuk bekerja sebagai pengantar susu, siang harinya ia akan bekerja di cafe yang selalu ramai oleh pekerja kantoran dan siswa-siswi yang pulang sekolah. Sorenya hingga malam, dia bekerja di restoran bersama dengan Bogum.

"Jangan terlalu memaksakan dirimu. Beristirahatlah.", tegur Bogum karena ia melihat Yuri menguap ketika keduanya sedang beristirahat.

"Aku baik-baik saja.", jawab Yuri yang kini mengikat rambutnya dengan lebih rapih dari sebelumnya.

"Tapi, aku tahu kau hampir tidak tidur selama ini.", balas Bogum sambil mencegah Yuri yang hendak pergi kembali ke tempatnya seharusnya berada.

"Jadi apa pentingnya bagimu?", Yuri membuka suaranya kembali dan kali ini membuat Bogum terbungkam.

"Urus saja urusanmu sendiri.", tambahnya sebagai penutup lalu meninggalkan Bogum yang masih terpaku di tempatnya.

Yuri kembali pada posisinya dan kini menuju pada ruang makan yang baru saja terisi setelah pemesannya datang beberapa menit yang lalu.

Ketika ia membuka pintu ruangan itu, Yuri terdiam sejenak saat melihat seseorang yang ada di dalam sana.

"Apa yang kau tunggu? Kenapa hanya berdiri di sana?", tegur seorang wanita yang menatap Yuri sinis.

Walaupun tidak ingin, Yuri tetap masuk ke dalam ruangan yang berisikan dua wanita dengan paras cantik serta barang bermerk di sekujur tubuh mereka. Mereka adalah Jihyun dan Minyoung.

"Apa anda sudah memutuskan pesanan anda?", tanya Yuri sopan dan saat itu ia bertemu tatap dengan Minyoung yang sejak tadi menatapnya dari ujung kepala hingga ujung kakinya seakan mengejek Yuri.

"Ternyata kau benar Jihyun-ah, wanita ini memang bekerja di sini.", ucap Minyoung.

"Jadi..", Yuri bersuara membuat kedua wanita itu menatap ke arahnya.

"..kapan kalian siap untuk memesan pelanggan?", tanya Yuri yang enggan untuk masuk ke dalam jebakan Park Minyoung.

"Ahh, benar. Orang rendahan selalu sibuk dan hanya mendapatkan uang receh. Kita harus selalu pengertian.", ucap Minyoung untuk menghina Yuri sedangkan yang dihina terlihat menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya pelan tanpa disadari oleh dua orang itu.

Setelah mereka memesan, Yuri segera keluar dari sana dan menyampaikan pesanan itu pada pihak dapur.

Dalam waktu senggangnya beberapa menit itu, Yuri beberapa kali menghela nafasnya berat. Dia sudah sangat lelah dan semakin lelah saat bertemu dengan dua wanita yang berada di daftar paling atas orang yang paling dia benci.

Ketika makanan itu sudah siap, Yuri dengan bantuan satu rekannya mengantarkan pesanan keduanya.

Selagi ia menyajikan makanan itu di depan Minyoung, wanita jahat itu dengan sengaja menyenggol sup panas saat makanan lain disajikan hingga mengenai tangan Yuri.

"Ah panas!", pekik Yuri terkejut dan menarik tangannya terkejut.

"Opps, aku tidak sengaja.", ucap Minyoung tanpa rasa bersalah sedangkan Yuri masih berusaha untuk bersabar dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

~

Malam semakin larut, jam kerja Yuri sudah selesai. Tangannya yang terkena kuah panas tadi hanya diperban seadanya olehnya namun cukup menarik perhatian terutama bagi seorang pria yang baru saja tiba itu.

"Ada apa dengan tanganmu?", tanya Seonho khawatir dan sontak meraih tangan Yuri untuk melihatnya.

Yuri kembali menarik tangannya dari genggaman Seonho lalu menunjukkan senyuman tipisnya.

Moments Make Memories (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang