Yuri segera menghapus air matanya dan kini menatap Changwook dengan tajam dan giginya yang menggertak.
"Ahh, aku lupa akan tempatku saat ini. Tuan, kuharap kau tidak menemuiku seperti ini lagi. Karena aku enggan untuk melihatmu.", ucap Yuri sebelum berjalan pergi meninggalkan Changwook yang mematung di tempatnya.
"Sebenarnya apa salahku padanya selama ini?", gumam Changwook pelan, ia masih terus berusaha mencari jawaban yang masih abu-abu itu.
Di sela-sela waktu berpikirnya, Changwook menghubungi Dohwan untuk menanyakan sesuatu padanya.
"Pemuda yang dekat dengan Yuri katamu kemarin.."
"..bisakah kau carikan kontaknya yang bisa kuhubungi?", pinta pria itu dan yang sedang dimaksudnya sekarang adalah Bogum.
"Itu tidak sulit. Akan segera kulaksanakan.", balas Dohwan percaya diri.
"Baiklah.", jawab Changwook lalu menutup panggilan itu lebih dulu.
Di sisi lain, Yuri hendak berjalan ke pinggiran peron untuk menunggu keretanya datang, namun saat itu ia tidak terlalu memperhatikan jalan dan tidak sengaja menabrak seseorang yang berjalan berlawanan arah darinya.
"Maaf.", ucap Yuri sambil menundukkan kepalanya namun ia tetap melanjutkan langkah kakinya kembali tanpa melihat reaksi orang yang ditabraknya tadi. Yang pasti wanita itu tidak fokus dengan apa yang dilakukannya dan penyebabnya adalah Ji Changwook.
Yuri menghela nafasnya pelan ketika sudah berdiri di pinggiran peron sambil memandangi udara kosong di depannya.
Hatinya begitu gusar mengetahui bahwa Changwook tahu kalau ia pernah mengalami keguguran sebelumnya.
Dalam beberapa menit itu, pikirannya benar-benar kacau hingga akhirnya kereta yang harus ditumpanginya tiba lalu Yuri pun segera masuk ke gerbong yang berhenti tepat di depannya.
~
Bogum sama sekali tidak pernah menyangka jika dirinya akan berhadapan langsung dengan seseorang yang selama ini hanya diketahui nama serta beberapa ceritanya itu.
"Pesanlah sesuatu.", ucap Changwook membuat Bogum tersadar dari lamunannya.
"Sepertinya orang penting seperti anda, tidak mungkin ingin menemui orang seperti saya hanya untuk minum kopi.", ucap Bogum lugas membuat Changwook tersenyum miring.
"Kalian sangat mirip ternyata.", gumamnya sedangkan Bogum memandanginya dengan kening berkerut.
"Baiklah, aku akan langsung pada intinya."
"Seberapa dekat dirimu dengan Yuri?", tanya Changwook.
"Jawabanku adalah terkadang dia seperti keluarga, terkadang dia seperti teman, dan terkadang dia adalah orang asing bagiku.", jawab Bogum apa adanya dan kali ini Changwook yang menatapnya bingung.
"Sulit untuk menjelaskan hubungan kami ini, Tuan.", tambah Bogum sambil menekankan panggilannya pada pria itu.
"Jadi, apa yang ingin anda ketahui?", tanya Bogum.
"Enam bulan yang lalu..", Bogum terlihat menganggukan kepalanya pelan, menunjukkan bahwa ia mengerti kemana arah pembicaraan Changwook.
"Ohh soal itu, Yuri tidak pernah memberitahukan apapun padaku. Aku hanya tahu bahwa dia kehilangan kandungannya waktu itu.", ucap Bogum disaat Changwook terlihat ragu untuk melengkapi perkataannya.
"Tapi aku menemukan sesuatu di riwayat pesan anonim di surelnya dalam kurun waktu itu. Yang kuyakini juga penyebab dari kejadian yang menimpanya.", ucap Bogum lagi yang akhirnya membuat Changwook mengangkat kepalanya menatap pemuda itu penuh penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments Make Memories (Completed)
FanfictionPernikahan itu bagaikan sebuah anugerah bagi seorang Kwon Yuri. Ia tidak pernah menyangka akan menikah dengan sosok pria tampan dan kaya raya yang begitu sempurna untuknya. Bagaimana kehidupan pernikahan keduanya? Bisakah kedua insan tersebut melewa...