Moments Make Memories - Sorry

209 33 19
                                    

Yuri menatap sosok pria di depannya dari belakang tubuh Changwook. Dia melihat pria itu menyeringai ke arahnya seakan meremehkannya saat ini.

"Oy, Kwon Yuri. Mari kita berbicara.", suaranya terdengar begitu menjengkelkan bagi Yuri dan faktanya ia sangat enggan berbicara empat mata dengan pria itu.

"Siapa kau sebenarnya?", Changwook bertanya dengan sinis karena merasa terganggu dengan kehadiran pria tidak dikenal yang tidak sopan itu.

"Kau tidak perlu tahu sekarang. Yang kubutuhkan hanya berbicara dengan jalang kecil yang ada di belakangmu."

"Jaga bicaramu. Dia seseorang yang berharga dan sekali kau menyakitinya, kau akan menerima ganjarannya.", peringat Changwook dan ia pun mengeratkan pegangan tangannya pada Yuri yang menatap Changwook dengan kekagumannya. Dia benar-benar merasa dilindungi.

"Tuan Ji yang terhormat, kusarankan agar dirimu tidak ikut campur. Masalah ini bisa menjadi semakin rumit jika kau terlibat.", ucapnya dengan penuh percaya diri dan tidak terintimidasi oleh tatapan tidak bersahabat yang diberikan Changwook.

Yuri menatap tangannya yang digenggam oleh Changwook sejenak sebelum akhirnya ia melepaskannya membuat pria itu berbalik dan menatap ke arahnya penuh tanda tanya.

"Kau bisa pergi.", ucap Yuri dengan suaranya yang tercekat berusaha untuk terlihat baik-baik saja.

"Yuri.."

"Tidak apa. Aku akan menyusulmu jika sudah selesai.", Yuri menyela sebelum Changwook memprotes keputusannya.

Dengan berat hati, Changwook akhirnya menuruti permintaan Yuri. Dia berbalik sejenak sebelum pergi.

"Aku akan menunggu di mobil.", Yuri menganggukan kepalanya pelan lalu mendorong Changwook dengan lemah untuk segera menjauh.

"Kudengar nenek tua itu sudah mati.", ucapnya segera setelah Changwook pergi.

"Jangan sebut nenek seperti itu.", peringat Yuri dengan amarah yang mulai menguasai dirinya.

"Beri aku uang jaminan sosialnya.", ucapnya dengan sangat lancang.

"Tidak ada. Nenek tidak pernah sekalipun mendapatkan hal yang seperti itu. Bahkan negara ini tidak ada peduli dengan kami.", balas Yuri dengan wajahnya yang memerah.

"Kalau begitu uangmu. Sepuluh juta won kurasa cukup."

"Aku tidak punya uang sebanyak itu."

"Kau bersama pria kaya sekarang dan kau harap aku percaya dengan semua perkataanmu?"

"Aku benar-benar tidak punya uang.", ucap Yuri lantang dan tegas.

"Hei, dengar aku. Seorang wanita datang dan menawarkan aku sejumlah uang, aku akan menerimanya karena kau tidak bisa memberikan apa yang aku butuhkan dan kau pasti mengerti tentang ungkapan ada harga yang harus dibayar.", Yuri mengepalkan tangannya dengan erat sambil menatap pria yang sudah berbalik itu dengan penuh kebencian.

Kakinya terasa sangat lemas dan ia tidak kuasa untuk berjalan. Ia pun segera minggir dan bersandar pada dinding toko.

Dari sudut mata Yuri, ia bisa melihat Changwook berjalan ke arahnya dan dengan cepat pria itu meraih tubuh Yuri untuk membawanya ke dalam pelukannya.

Yuri yang awalnya terjebak dalam amarahnya kini dikuasai oleh tangisnya di dalam pelukan pria itu. Dengan lembut Changwook membelai puncak kepala Yuri hingga ke bahu untuk menenangkannya.

~

Minyoung terlihat duduk di salah satu ruangan bar private yang disewanya sambil menunggu kedatangan seseorang yang dimintanya untuk datang. Sambil meminum whisky yang dipesannya.

Moments Make Memories (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang