Moments Make Memories - My Day

212 38 21
                                    

Yuri berlari masuk ke dalam IGD untuk mencari keberadaan Changwook. Kebetulan ia melihat Dohwan yang baru saja menyelesaikan urusan administrasi.

"Dohwan-ssi.", panggil Yuri membuat pemuda itu beralih menatap ke arahnya.

"Apa yang terjadi?", tanya Yuri tergesa-gesa.

"Rem mobilnya tidak berfungsi. Jadi ia membanting stir ke kanan untuk menghindari mobil lain.", jawab Dohwan. Yuri terlihat menelan liurnya gugup. Kedua tangannya bertautan sopan di depan tubuhnya dan sesekali Dohwan melihat ia meremas tangannya dengan kuat.

"Bagaimana jika kau melihat sendiri keadaannya? Daepyonim ada di ranjang nomor sembilan.", Dohwan tahu betapa khawatirnya Yuri, ia pun mengarahkan wanita itu ke tempat Changwook berada lalu meninggalkannya untuk menghampiri pria itu lebih dekat.

", Dohwan tahu betapa khawatirnya Yuri, ia pun mengarahkan wanita itu ke tempat Changwook berada lalu meninggalkannya untuk menghampiri pria itu lebih dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuri membeku ketika matanya bertemu tatap dengan Changwook yang untungnya tidak parah keadaannya. Hanya luka kecil di kepalanya akibat benturan setir mobilnya saat ia menabrakan mobilnya pada pembatas jalan.

Begitu juga dengan Changwook, ia tidak tahu harus berkata apa saat ini. Penghiburan? Permintaan maaf karena membuat Yuri khawatir? Atau menjelaskan apa yang baru saja terjadi padanya?

"Yuri..", otak Changwook benar-benar kosong alhasil yang keluar dari mulutnya hanya memanggil nama wanita itu pelan.

Yuri melangkahkan kakinya mendekat dan berdiri di sebelah pria itu dengan tenang. Matanya menyelusuri setiap inchi tubuh Changwook untuk memastikan bahwa pria itu baik-baik saja.

Helaan nafas lega keluar dari bibir Yuri. Dalam beberapa detik yang terlewati itu, Yuri masih diam dan hanya memberikan tatapan memindainya.

"Yuri?", panggil Changwook sekali lagi karena wanita itu tak kunjung mengatakan apapun.

Mata wanita itu hanya terpusat pada Ji Changwook seorang dan tanpa disadarinya matanya berkaca-kaca hingga air mata tidak dapat ditampungnya lagi.

Sontak Changwook bangun dan menangkup wajah wanita itu dengan kedua tangannya.

"Tidak, jangan menangis.", ucapnya lembut sambil tangannya bergerak mengusap lembut wajah Yuri untuk menghapus air mata yang baru saja turun di sana.

Bukannya berhenti, Yuri justru semakin tidak menahan air matanya, suara isakannya terdengar semakin keras, namun meski demikian sebenarnya tangisnya itu adalah bentuk kelegaannya melihat Changwook baik-baik saja.

"Kukira aku akan kehilanganmu.", lirih Yuri di sela-sela isak tangisnya.

Changwook tersenyum mendengar perkataan Yuri itu, lalu tangannya kembali bergerak mengusap puncak kepala Yuri dan menghapus air mata wanita itu.

"Tidak, aku baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir lagi.", bisik Changwook kemudian menarik Yuri ke dalam dekapannya.

Dalam pelukan Changwook, Yuri beberapa kali memukul dengan pelan pria itu dan Changwook membiarkannya jika itu mampu membuat Yuri lebih tenang.

Moments Make Memories (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang