Yuri membuka matanya perlahan dan ia mendapati dirinya berada di kamarnya. Tubuhnya terlalu lemas untuk beranjak namun ia memaksakan dirinya untuk turun dari ranjang lusuhnya.
Ketika ia berdiri, ia menyadari pakaiannya sudah diganti dan tentu ia tahu siapa pelakunya.
"Aish, Ji Changwook.", gumam Yuri lemah namun mengingat soal pria itu, ia tidak kelihatan batang hidungnya saat ini. Yuri berpikir bahwa pria itu sudah pulang sekarang.
Lalu ia berjalan hendak mengambil minum untuk membasahi tenggorokannya yang kering.
Saat itu pintu rumahnya berdecit ketika terbuka dan sosok yang dipikirnya sudah pergi kini masuk dengan dua kantong plastik di kedua tangannya.
"Kau baru bangun? Aku mencari restoran yang masih buka dan ternyata tidak ada satu pun. Jadi aku memutuskan akan memasak sendiri bubur untukmu.", ucap Changwook lalu langsung menyibukkan dirinya dengan membongkar belanjaannya.
"Tidak, pulanglah. Aku tidak membutuhkannya.", tolak Yuri membuat Changwook berhenti dan menatap Yuri.
"Kau sakit.."
"Kau sama sekali tidak ada urusannya denganku sekarang.", Changwook begitu tertohok mendengar perkataan Yuri barusan. Hatinya begitu sakit hingga lidahnya begitu kelu untuk menjawabnya kembali.
Yuri menatap tajam pria yang ada di depannya itu seakan tidak akan ada kesempatan bagi Changwook untuk berbicara saat ini.
Tanpa mengatakan apapun, Changwook melepaskan tangannya dari barang belanjaannya tadi lalu berdiri di depan Yuri.
"Baiklah, tapi setidaknya jangan lupa untuk makan. Kalau begitu aku pergi.", ucap Changwook lalu berbalik hendak pergi sampai suara Yuri menginterupsi langkah kakinya saat baru sampai di ambang pintu keluar.
"Omong-omong, terima kasih.", ucap Yuri yang langsung berbalik sebelum Changwook sempat melihat ekspresi wajahnya.
~
Aktivitas pagi Yuri tentu pergi mengantar susu. Kali ini ia sedikit terlambat karena kondisinya belum prima betul.
Saat ia mengayuhkan sepedanya ke rumah Seojoon. Seorang wanita dengan topi pandora yang menutupi wajahnya terlihat berdiri di depan sang pemilik rumah.
Yuri awalnya ragu dan hendak melewatinya dulu tapi Seojoon sudah terlanjur melihatnya juga melambaikan tangannya pada Yuri.
Wanita itu menolehkan kepalanya pada Yuri dan saat itu manik mata mereka bertemu. Yuri sebenarnya sudah mengira jika wanita itu adalah Minyoung sedangkan wanita itu tidak pernah menyangka akan bertemu Yuri di tempat ini.
"Kau datang sedikit terlambat dari biasanya.", tegur Seojoon yang terdengar ramah bagi Minyoung hingga wanita itu terlihat menatap Yuri dan Seojoon bergantian. Sedangkan Yuri berpura-pura tidak mengenal Minyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments Make Memories (Completed)
FanfictionPernikahan itu bagaikan sebuah anugerah bagi seorang Kwon Yuri. Ia tidak pernah menyangka akan menikah dengan sosok pria tampan dan kaya raya yang begitu sempurna untuknya. Bagaimana kehidupan pernikahan keduanya? Bisakah kedua insan tersebut melewa...