Pagi ini Sarah bangun seperti biasanya, setelah Salat subuh ia lekas membantu sang ibu di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi ala keluarga kecil mereka. Ibu nya kini terlihat sibuk membereskan beberapa barang yang ada di meja makan.
" Bu...Ada yang bisa Sarah bantu ? " Ibu nya langsung menoleh kala Sarah bertanya." Ga usah, mending kamu sarapan aja. Ini juga tinggal di masukin lagi di kardus nya terus taruh deh di atas rak " jelas sang Ibu
" Ya udah kalau kayak gitu, Sarah sarapan dulu ya bu" Ibu nya hanya mengangguk memberikan jawaban.
Sarah lantas sarapan dengan tenang, ia menikmati setiap suapan demi suapan. Tak lama sepupu Sarah yaitu Yani datang untuk sarapan bersama, tapi dari raut muka Yani ia terlihat tidak senang bertemu dengan Sarah. Yani Suryani adalah keponakan ibu nya Sarah, ibu nya adalah adik dari Ibu nya Sarah. Sejak kecil ia tinggal dan di besarkan oleh Ibu nya Sarah, karena orang tua Yani sudah lama bercerai dan mempunyai kehidupan masing masing sehingga Yani jadi tersisih dan tidak di pedulikan lagi.
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Hari tak terasa sudah menjelang siang tapi Sarah masih saja sibuk membantu ibunya di warung kecil milik keluarga mereka, sedangkan Yani ia hanya bermalas malasan saja di kamar. Tiba tiba terdengar suara motor berhenti, Sarah buru buru keluar ia mengira itu adalah Abah nya tapi yang datang adalah Damar. Lantas Sarah langsung menunduk ketika Damar menatapnya sambil tersenyum manis, Damar pun menghampiri Sarah.
" Assalamualaikum Sar.. "
" Waalaikumsalam kang.. ada apa ya Akang datang siang siang begini? " Tanya Sarah
" Akang ke sini mau ketemu sama Abah, apa Abah ada ? " tak lama Ibu nya Sarah datang dengan senyuman manisnya.
" eh ada calon mantu, ada apa nih kok siang siang panas begini datang ke sini ? " Tiba tiba Abah nya Sarah datang dari belakang sambil mendorong sepeda motor butut nya, ia kaget rumah nya kedatangan tamu istimewa.
" Loh... juragan, ada apa ya kok siang siang panas gini datang ke sini ? " Damar yang di tanyai pertanyaan yang sama pun lantas tersenyum.
" Apa saya boleh masuk dulu? " Ibu nya Sarah pun langsung mempersilahkan Damar masuk ke dalam di susul dari belakang ada Sarah dan Abah. Sarah bertanya tanya di dalam hatinya, sebenarnya ada apa laki laki itu datang kemari di siang hari panas begini. Setelah di persilahkan duduk, Damar pun langsung mengutarakan apa yang ingin dia bahas dengan Abah nya Sarah.
" Begini bah.. saya mau minta ijin Abah buat bawa Sarah ke kondangan. Kebetulan saya dapat undangan dari teman lama, mereka akan menikah besok pagi " jelas Damar.
" Oh begitu... kalau Abah sebagai orang tua hanya bisa memberi ijin tetapi keputusan nya kan ada di tangan Sarah "
" Hmmm begini apa boleh Sarah bicara berdua aja sama Kang Damar bah ? " Abah dan Ibu mengerti keinginan putri mereka. Mereka langsung pergi sambil senyum senyum.
Sarah berpindah posisi kini ia duduk di sebelah Damar, entahlah ia merasa pembicaraan ini hanya boleh ia dan Damar yang mendengar saja.
" Kang maaf, tapi sepertinya Sarah tidak bisa ikut dengan Akang " Damar yang mendengar langsung merasa kecewa, terlihat dari raut muka yang ia tunjukkan." Sarah... hmmm.. Sarah punya janji sama orang Kang "
" Siapa ? " Tanya Damar dengan lantang
" Kang Dimas. Sarah sudah janji akan menemani Kang Dimas sebelum ia pergi untuk kuliah di Jakarta Kang " api cemburu terlihat jelas di wajah Damar, ia benar benar tidak suka Sarah sang calon istri menyebut nama pria lain selain dirinya. Tapi apa boleh buat ia belum mempunyai hak untuk melarang Sarah.
" Tapi ingat jangan macam macam dengan Dimas ngerti ? Besok Akang yang antar ke rumah Dimas, dan tidak ada penolakan "
" Iya Kang. Sekali lagi Sarah minta maaf "
Lantas suasana menjadi canggung karena mereka berdua hanya berdiam diri. Waktu terus berjalan hingga tak terasa sudah setengah jam mereka hanya berdiam diri begitu, lantas Damar pun mencoba mencairkan suasana.
Damar lantas menggeser tubuhnya ke arah kiri agar ia bisa semakin dekat dengan Sarah sang pujaan hati dan Sarah pun hanya bisa diam tatkala Damar sudah semakin dekat dengannya.
" Tapi Sarah harus ingat ya, kalau Sarah hanya milik Akang dan akan terus menjadi milik Akang. Sarah juga ga boleh terlalu dekat dengan Dimas ya, paham ? " Jantung Sarah berdetak dua kali lebih cepat kala Damar berbisik di telinga nya, ada sensasi geli karena hembusan nafas Damar menerpa telinga nya. Lantas Sarah menutup matanya merasakan hembusan nafas sang calon suami.Kemudian Damar mendekat ke arah pipi Sarah, ia berhasil mengecup pipi Sarah dengan cepat membuat semburat merah di pipi Sarah muncul.
" Akang .... "
Damar hanya tersenyum melihat Sarah yang sekarang begitu menggemaskan, ia kembali mengecup pipi Sarah hingga berulang kali. Bisa dibayangkan betapa malu nya Sarah saat ini. Tidak sampai di situ sekarang Damar mulai nakal, ia menenggelamkan kepalanya di lekukan leher Sarah dan jangan lupakan tangan nya yang memeluk pinggang Sarah dengan erat.
" Kang sudah.. nanti kalau Abah sama Ibu lihat ga enak. Apa lagi kita belum nikah "Damar masih tetap saja memeluk Sarah hingga tidak menyadari ada seseorang yang sedang mengawasi kegiatan mereka berdua.
Selamat membaca 😊
Kalau kalian suka jangan lupa vote oke👍🏻😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Kampung
RomanceSeorang Gadis kampung yang mempunyai banyak harapan harapan untuk masa depannya, namun harapan itu di rebut dari nya karena ia harus menikah dengan seorang lelaki yang memiliki umur yang lumayan jauh dari dirinya.