GK - 04

4K 111 1
                                    

Di kamar Sarah sibuk membersihkan riasan wajahnya sementara Damar sang suami sibuk dengan ponsel nya. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka sejak tiga puluh menit yang lalu, benar benar suasana yang canggung.
      " Kang.... Akang mau mandi duluan atau Sarah duluan ? " Damar yang di tanya pun hanya menggeleng
      " Sarah aja duluan ya, Akang masih keringetan "
Sarah pun lantas menggunakan kamar mandi lebih dulu, ia sudah tidak tahan karena badannya sudah sangat lengket. Damar masih saja sibuk dengan ponsel nya, padahal ia hanya mengalihkan pikiran nya dari hal hal yang akan membuatnya nafsu. Ia lantas menaruh ponsel nya di atas nakas, lalu membuka pintu dan berjalan menuju ruang tamu. Ia ingin menetralkan pikiran nya dengan berbincang dengan teman dan saudaranya.

  Sarah yang sudah tiga puluh menit mandi di kamar mandi lantas keluar dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi dada hingga pangkal pahanya, tak lama terdengar suara pintu di buka membuat Sarah gelagapan.  Damar yang melihat Sarah hanya memakai handuk hanya bisa menelan ludah dengan kasar, benar benar membuat nafsu laki laki nya bangkit seketika tanpa ia sadari.

" Akang cepet atuh tutup pintu nya, gimana kalau ada yang ngeliat Sarah lagi kaya gini ? "
Sarah tampak kesal dan malu karena Damar.
' Dari tadi di luar niat nya mau ngehindar dari Sarah kenapa sekarang malah ngeliat Sarah pake handuk. Handuk nya cuma nutupin dada dan ... ' Damar membatin sambil menggeleng gelengkan kepalanya, membuat Sarah bingung melihat tingkah suaminya benar benar aneh sang juragan.

  " Akang kenapa pake geleng geleng kepala segala ? Akang sakit kepala ? " Damar hanya menggeleng lagi atas pertanyaan Sarah, lalu ia duduk di tepi ranjang sambil memegang sang pusaka yang pastinya sudah turn on. Ia benar benar harus mandi air dingin sekarang, supaya pusakanya itu tidak terlihat oleh Sarah.
  " Akang mau kemana ? "
  " Akang mau mandi, handuknya mana ? "
Sarah lantas membuka lemari dan memberikan handuk bersih untuk Damar dan Damar langsung masuk kamar mandi setelah Sarah memberikan handuk nya.
 
    " Ya Allah kenapa jadi deg degan gini ya? Padahal dari dulu aku ga pernah ada perasaan apa pun sama Kang Damar " Sarah berbicara sendiri sambil memakai daster yang Damar berikan di acara Lamaran mereka. Sarah lah yang meminta agar seserahan nya dibelikan daster. Tak lama kemudian Damar keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang menutupi pinggang hingga paha atas nya, rambut nya yang basah membuat dirinya terlihat lebih gagah. Sarah buru buru memalingkan wajah nya, ia benar benar belum terbiasa melihat Damar yang begitu mempesona.

       Malam pun tiba Sarah dan Damar kini berada di bawah selimut yang sama, tapi jarak antara mereka berdua begitu jauh seperti sedang bertengkar. Sarah yang mulai mengantuk lalu memunggungi Damar, ia masih belum terbiasa dengan keadaan nya yang sekarang.
      " Ga baik loh munggungin suami Sar "
Sarah yang mendengar hanya diam saja, ia berpura-pura pura tidur supaya Damar tidak mengajak nya berolahraga malam hari karena Sarah sedang kedatangan tamu bulanan.
    " Sarah... kok tidur sih ? Sarah ga lupa kan sama kewajiban Sarah sebagai istri Akang "
Damar mendekat ke arah Sarah ia memeluk istrinya dari belakang, membuat Sarah menegang karena gugup. Dari dalam selimut tangan Damar perlahan menarik ke atas daster Sarah, ia memasukkan tangan nya sambil terus mengusap usap perut rata sang istri membuat Sarah memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya.

    " Akang cukup.. kita ga bisa begini " Damar terheran heran karena ucapan sang istri.
    " Kenapa memang nya ? Kan Sarah istri Akang jadi wajar dong kalau Akang ingin begini sama Sarah " Sarah tampak gelisah ia bingung harus bilang apa pada sang suami.
" Sebenarnya Sarah teh lagi ada tamu bulanan Kang, jadi Sarah belum bisa melayani Akang "
Terlihat jelas dari wajah Damar bahwa ia kecewa karena mendengar ucapan sang istri, tapi apa boleh buat ia harus bisa memaklumi nya.
   " Ya udah kalau gitu, lebih baik kita tidur ya "
Damar lalu mengecup pipi sang istri dan terus memeluk nya dari belakang membuat keduanya tetap hangat, walaupun sudah ada selimut. Mereka memasuki alam mimpi bersama dan tidur dengan lelap.

BERSAMBUNG

Gagal deh malam pertama nya sama Sarah🥲

Gadis Kampung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang