GK - END

1.1K 44 3
                                    

Sarah bangun pukul 5 pagi dan pemandangan pagi nya adalah sang suami yang masih terlelap tidur di samping nya. Umur sang suami bisa di katakan sudah tidak muda lagi, tetapi wajahnya bukan terlihat tua malah terlihat semakin muda. Entah apa yang Damar lakukan pada wajah nya itu. Tapi selain wajah, badan Damar semakin hari semakin terlihat kekar. Perutnya tidak buncit sama sekali.

Sarah jadi ingat banyak gadis dan janda yang menawarkan diri mereka untuk di jadikan istri kedua oleh Damar, namun Damar selalu menolak nya. Ia merasa mempunyai istri satu saja sudah cukup bagi nya dan tidak pernah berpikiran untuk menambah istri lagi.

Cup

Cup

Cup

Sarah mengecup bibir Damar tiga kali untuk membangunkan sang suami. Ia gemas sendiri melihat wajah pulas Damar yang tertidur seperti bayi kecil.

" Kang ayo bangun.... Kalau Akang ga bangun dan telat shalat subuh lagi, ga akan Sarah kasih jatah ya nanti " bisik Sarah

Setelah membisikkan kata-kata di telinga Damar, Sarah kemudian meniup telinga Damar. Membuat sang empu mau tak mau bangun akibat ulah nakal istrinya itu.

" Kok kamu nakal banget sih sayang, ini masih pagi loh "

Sarah hanya tertawa mendengar apa yang barusan Damar katakan. Ia lantas beranjak dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil wudhu dan disusul Damar yang melakukan kegiatan yang sama pula. Kemudian mereka shalat berjamaah dan menyempatkan mengaji bersama. Benar - benar pagi yang indah untuk keduanya.

Begitulah kegiatan pagi pertama mereka berdua. Tapi baru saja mereka mengaji beberapa ayat sudah terdengar ketukan pintu dari luar, entah siapa yang mengganggu. Damar langsung berdiri dan membukakan pintu dan melihat siapa yang sudah mengganggu nya bersama sang istri.

" Yah... Aa lapar banget, mama udah bangun belum ya ? "

Damar tertawa mendengar ucapan sang anak. Masih sepagi ini, tapi anak nya sudah sangat lapar. Memang sih Sarah selalu memberi sarapan pada anaknya pagi - pagi sekali. Kebiasaan tersebut berlangsung setiap hari nya, membuat Arka terbiasa.

" Kamu tunggu sebentar dulu ya, Ayah sama Mama lagi ngaji. Selesai ngaji nanti Mama pasti bikinin Aa sarapan pagi. Sekarang mending Aa ngaji bareng sama Ayah dan Mama "
Damar menggiring Arka untuk duduk dan mengaji bersama.

Setelah hampir 30 menit mengaji bersama, Sarah kemudian mengajak Arka ke bawah untuk di buatkan sarapan dan Damar membereskan tempat tidur. Mereka berdua selalu membagi tugas untuk pekerjaan rumah. Karena Bi Sumi sudah tidak lagi bekerja di rumah mereka. Bi Sumi sudah sangat sepuh dan rentan terserang penyakit, jadi Sarah dan Damar memutuskan untuk tidak lagi mempekerjakan nya.

Sarah dengan cepat membuat sarapan kesukaan Arka, yaitu nasi goreng dengan telur mata sapi di atas nya. Menu wajib itu harus selalu ada di meja makan biasa nya sebelum Arka bangun, namun hari ini anak itu bangun lebih dulu.

" Nah ini dia.. nasi goreng spesial untuk Aa. Harus habis ya "

" Siap Mama, pasti Aa habisin nasi goreng nya "

Damar terlihat turun menuruni tangga, sambil memperhatikan putranya yang sedang melahap nasi goreng buatan Sarah.

" Lahap banget sih Aa makan nya, takut ya Ayah minta nasi goreng nya " goda Damar sambil mencolek pipi sang anak

" Hehehe habis nya nasi goreng buatan Mama enak banget, jadi Aa harus cepet habisin "

" Ya harus habis dong. Karena kalau nasi goreng nya engga habis, kasihan mama sudah cape - cape buatin buat Aa "

Sarah menghampiri suami dan anak nya yang sedang asyik mengobrol sambil sarapan. Ia membawa semangkuk nasi goreng yang masih panas, siapa tahu Arka mau tambah lagi.

" Udah sekarang kita habisin sarapan dulu, habis itu kita harus ke rumah Nenek sama Kakek. Kan kemarin Aa janji mau bantuin mereka panen di kebun "

" Oh iya, Aa lupa Mama. Ya udah Aa habisin sarapan nya habis itu Aa siap - siap dulu "

Sarah hanya menggeleng melihat sang anak yang langsung semangat saat di ingatkan akan panen di kebun kakek dan nenek nya. Anak itu benar benar suka sekali berkebun.

" Anak nya Akang selalu semangat kalau udah bahas masalah kebun "

" Ya gimana lagi, dari kecil kakek nenek nya sudah tanamkan kecintaan terhadap panen memanen di kebun. Jadi nya ya anak itu selalu semangat terus "

" Iya sih bener juga, tapi kalau Sarah lebih suka bercocok tanam Kang. Apalagi kalau bercocok tanam nya bareng sama Akang "

Damar tidak bisa menahan tawa nya, istrinya ini semakin hari semakin agresif bila membahas masalah ranjang.

" Habis antar Arka ke rumah Ayah dan Bunda, gimana kalau kita bikinin Arka adik ? Akang setuju kan ? "

" Pasti setuju kalau Akang. Udah lama soalnya Akang gak bercocok tanam bareng istrinya Akang ini hahaha "

Dan begitu lah keseharian Damar dan Sarah sebagai pasangan suami istri. Setiap hari nya selalu terjadi canda dan tawa yang entah itu sedang sarapan atau pun sedang berkumpul bersama sambil menonton di ruang tv. Sarah dan Damar selalu berterima kasih kepada sang pencipta karena terus di beri kesehatan sehingga masih bisa bersama hingga saat ini sebagai pasangan suami istri. Tak lupa juga mereka berdua selalu berterima kasih atas kehadiran Arka sang jagoan, hanya kurang adik nya Arka saja. Namun kita doakan saja supaya Arka cepat di beri adik, agar rumah tangga Sarah dan Damar semakin lengkap.


























Terima kasih 🙏 untuk para pembaca yang sudah baca cerita ini 😊, jangan lupa like dan komen ya temen temen. Dan terima kasih 🙏 juga untuk kalian yang selalu setia menunggu cerita ini update 💗

Gadis Kampung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang