Pagi ini Sarah sudah berada di dapur, ia sibuk memasak makanan kesukaan sang suami. Rasa kecewa dan amarah nya hilang saat ia mengingat malam yang panjang bersama suaminya, membuat ia terus tersenyum sambil bersenandung. Bi Sumi yang baru saja bangun kaget melihat sang nyonya yang sudah berada di dapur sepagi ini, biasanya sang nyonya akan datang ke dapur pukul 06.30 itu pun hanya melayani sang suami di meja makan.
" Waduh waduh... ibu sudah masak pagi pagi gini, ada acara apa nih bu ? "" hehehehe... hari ini kan Akang Ulang tahun Bi, jadi saya mau bikin nasi kuning kesukaan Akang "
" Wahh.. bibi malah lupa bu hehehhe, maklum udah tua . Ya sudah kalau gitu bibi bantu apa nih bu ? "
" engga usah Bi, udah selesai tinggal di tata di meja makan aja. Nanti bibi panggil mang ujang ya, kita sarapan sama sama "
Sarah meletakkan masakan nya di meja makan, dan menata dengan sangat rapih. Ia harus cepat cepat mandi dan membangunkan sang suami untuk sarapan bersama dan di barengi dengan syukuran kecil kecilan bersama dengan orang terdekat mereka, karena ibu mertua dan Ibu nya akan datang untuk merayakan ulang tahun sang suami. Sarah lantas bergegas ke kamar dan menaiki tangga dengan senyuman yang begitu indah.
Sesampainya di kamar ia melihat sang suami yang masih tidur dengan pulas tanpa menggunakan sehelai benang pun, hanya ditutupi oleh selimut sebatas dada membuat Sarah terpikir akan ide untuk menjahili sang suami. Ia menaiki ranjang dengan perlahan dan mulai menarik selimut yang dipakai suami nya, hingga tampaklah pusaka sang suami yang mulai bangun karena dingin nya pagi.
Damar mulai tak nyaman dalam tidurnya, cuaca dingin dan pusakanya lah yang membuat ia harus membuka mata dan betapa terkejutnya ia melihat sang istri yang sedang memainkan pusaka milik nya dengan begitu lihai." Kamuh bener bener nakal yahh...... ini masssih pagi shhh sayang "
Muachhh
"Selamat Ulang tahun Akang sayang, Sarah cuma mau bangunin Akang dan kasih sedikit hadiah kecil di pagi hari buat Akang. Sarah mau mandi nih... Akang mau ikut ga ? "
Tanpa menjawab Damar langsung menarik lengan sang istri menuju kamar mandi dan ya kalian bisa tebak apa yang terjadi. Mereka melakukan nya kembali setelah semalaman bermain, rasanya tidak ada rasa puas bagi keduanya untuk terus mencumbu tubuh satu sama lain.
🌸🌸🌸
Kini pukul menunjukkan pukul 11 siang, ibu,bapak,ayah,dan bunda sudah datang. Mereka benar benar bahagia melihat wajah kedua anak mereka yang tampak berseri seri.
" Jadi ada acara apa nih, sampai kita dipanggil kesini? "
"Sabar ya bu... nanti bakal Sarah kasih tahu. Sebelum nya gimana kabar bapak,ibu,ayah dan bunda ? Sarah kangen sekali sama kalian tapi selalu lupa kalau mau main ke rumah hehehehe "
Semua nya tertawa mendengar penuturan Sarah, ia benar benar bisa membuat suasana menjadi cair. Entah kenapa kepala Sarah mendadak pusing, pandangan nya menjadi buram dan ia kehilangan kesadaran nya membuat semua nya terheran heran ada apa dengan anak dan menantu mereka ini.
" Ya Allah teteh... Damar cepet bawa Sarah ke kamar. Biar bapa sama Ayah ke puskesmas buat panggil dokter "
Damar dengan sigap langsung menggendong sang istri dan membawa nya ke kamar mereka. Ia menurunkan istrinya dengan perlahan di ranjang mereka, wajah nya tampak begitu tegang melihat sang istri tiba tiba pingsan.
" Kamu temani dulu Sarah ya.. biar bunda tenangin dulu ibu mertua mu. Ia terlihat panik saat Sarah pingsan tadi "Damar tidak melepaskan tangan istri nya, ia mulai berdoa dan mulai berdoa dan berdzikir agar istrinya bisa cepat siuman. Ia tidak pernah melihat Sarah seperti ini semenjak mereka menikah. Sarah selalu tampak sehat saat bersama nya dan tidak pernah mengeluh sedikit pun bila ia merasakan sakit.
Setelah menunggu lima belas menit akhirnya dokter yang berjaga di puskesmas akhirnya datang dan langsung mengecek keadaan Sarah dengan teliti.
" Maaf... Suami Ibu Sarah bisa ikut saya "
Damar dan Dokter pun keluar kamar menuju ruang tamu tempat orang tua mereka menunggu.
" Sebelumnya saya mau mengucapkan selamat pada bapak.. karena seperti nya Ibu Sarah sedang mengandung saat ini. Tapi bila bapak masih ragu, bapak dan ibu bisa beli tespack atau bila ingin lebih akurat lagi bisa langsung datang ke puskesmas. Dan untuk saat ini saya akan meresepkan obat untuk Ibu Sarah supaya bila nanti sudah siuman bisa langsung di minum "
Setelah mendengar hal tersebut, Damar terlihat tidak bahagia. Ia bingung kenapa Sarah bisa hamil dalam waktu dekat ini, padahal Damar ingat betul terakhir kali ia tes kesuburan dengan mantan istrinya dan di nyatakan akan sulit mendapatkan keturunan. Tapi keadaan ini berbanding terbalik dengan kedua orang tua Sarah dan Damar, mereka terlihat sangat bahagia mendengar kabar yang selalu mereka nantikan ini. Mereka saling berpelukan dan mengucapkan selamat satu sama lain, karena sebentar lagi mereka akan menjadi kakek dan nenek.
" Akhirnya impian kita bisa terkabul.. kita bakal jadi kakek dan nenek. Mar.. ingat apa kata kata pa dokter kamu harus extra jaga Sarah ya. Supaya menantu kesayangan ibu enggak kenapa napa "
Damar hanya bisa mengangguk, wajahnya terlihat bingung mendengar kabar kehamilan sang istri. Seperti nya ia harus sekali lagi mengecek kesuburan nya, ia harus tahu hasilnya supaya ia tidak menuduh sang istri dengan pernyataan yang tidak tidak.
" Damar ke kamar dulu mau lihat Sarah, takutnya udah bangun dan butuh sesuatu "
" Iya.... lebih baik kamu ke atas temani Sarah bapa,ibu, dan orang tua mu mau makan siang dulu "
Damar menaiki tangga perlahan sambil memikirkan perkataan dokter tadi, pikiran nya benar benar bercabang saat ini. Benar benar membuat kepala nya terasa sakit sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Kampung
Storie d'amoreSeorang Gadis kampung yang mempunyai banyak harapan harapan untuk masa depannya, namun harapan itu di rebut dari nya karena ia harus menikah dengan seorang lelaki yang memiliki umur yang lumayan jauh dari dirinya.