GK - 16

1K 44 4
                                    


Happy reading temen temen 📖
.
.
.

Hari demi hari terus Sarah dan Damar jalani, hingga tak terasa kini kandungan Sarah sudah memasuki bulan ke 7. Sarah masih saja ngidam di bulan ke 7 kehamilan nya, tentu saja Damar akan selalu senang dengan permintaan permintaan sang istri. Seperti sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, tapi Sarah masih menginginkan sesuatu.

" Akang... bangun dulu. Sarah kepengen makan mie kuah pakai telur "

Mau tak mau Damar membuka matanya dan menuruti keinginan Sarah. Damar menemani Sarah membuat dan makan mie instan dini hari, sambil menahan rasa kantuk ia sesekali mencoba melakukan kegiatan kegiatan kecil. Dan akhirnya Sarah selesai, Damar pun langsung berlari kecil di tangga. Ia benar benar ingin kembali ke kasur dan langsung tidur.

" Akang kenapa sih buru buru gitu, tunggu Sarah dong. Sarah kan susah naik tangga nya harus pelan pelan dan ga bisa cepet cepet "

Mau tak mau Damar menuruni tangga lagi dan kembali menaiki tangga berbarengan dengan Sarah. Semenjak hamil ada 1 lagi sifat Sarah yang membuat nya geleng geleng kepala, yaitu Sarah sering kali " ngambek " pada sang suami. Tapi tak membuat Damar merasa kesal, ia malah gemas melihat istrinya sesekali marah karena sikapnya.

Mereka pun melanjutkan tidur dengan tenang. Sarah yang sudah kenyang dan Damar yang benar benar mengantuk, membuat mereka tampak sekali mudah memasuki alam mimpi. Waktu berjalan terus hingga tak terasa jam di dinding sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Sayup sayup Damar mendengar kumandang suara Adzan subuh dan langsung membangunkan sang istri untuk shalat subuh.

" Mah... bangun yu udah waktu nya subuh nih "

Sarah malah menaikkan kembali selimut nya yang di tarik Damar, ia masih mengantuk dan masih ingin tidur.

" Akang duluan aja yang shalat, Sarah nanti nyusul ya... "

" astagfirullah mah ga boleh gitu ah.. yuuu kita shalat subuh dulu nanti mama lanjut tidur aja lagi "

Damar mempunyai ide yang bagus supaya sang istri bisa langsung bangun. Tangan nya ia masukkan ke dalam selimut dan happ, ia meremas salah satu payudara istrinya membuat Sarah kaget dan langsung terbangun.

" Ihhh Akang nakal deh, kebiasaan banget tangan nya. Sakit tau, sini gantian Sarah cubit susu nya Akang "

" Ya kalau engga kayak gitu, mama engga akan bangun "

" Ya tapi bisa kan pelan pelan "

" Ya udah, ayah minta maaf ya mah "

Akhirnya mereka bangun dan melaksanakan shalat subuh berjamaah. Benar benar harmonis sekali keduanya, siapa pun yang melihat pasti akan merasa iri pada kedua suami istri ini.

Hari ini adalah hari dimana Sarah dan Damar melangsungkan acara 7 bulanan. Saat menuruni tangga, Sarah dan Damar sudah mendapati kedua orang tua mereka yang masih sibuk mengurus ini dan itu. Benar benar merasa beruntung mereka mempunyai orang tua yang sangat sayang pada mereka berdua.

" Pelan pelan mah turun tangga nya, mau kemana sih buru buru begitu ? "

" mama pengen itu yah.. pengen yang di pegang sama bunda "

Bunda nya Damar membawa bubur kacang, nampak sangat begitu menggugah selera. Sarah kemudian menghampiri sang mertua dan langsung meminta bubur yang di bawa.

" Bun .... Sarah boleh cicip kan bubur kacang nya ? "

Mertuanya langsung tersenyum mendengar Sarah meminta seperti itu. Ia langsung meminta pada Bi Sumi untuk mengambilkan mangkuk kecil.

" wah enak banget bunn... "

Mulutnya masih di penuhi oleh bubur kacang dan ia malah berbicara,ada ada saja kelakuan sang menantu. Damar hanya bisa menggeleng gelengkan kepala melihat kelakuan sang istri dan jangan tanyakan bagaimana ibu dan bapa Sarah. Ia sudah sangat pasrah melihat kelakuan anak nya itu.

" hadeuhhhhh.... di telen dulu atuh teh, baru ngomong. Kamu engga malu itu ada mertua mu yang lihat "

Sarah jadi salah tingkah mendengar ucapan bapa nya. Tapi apa yang di katakan nya memang lah kebenaran, kalau bubur kacang buatan sang mertua memang sangat nikmat dan tiada tanding.

" Alhamdulillah kalau kamu suka nak, Bunda seneng denger nya. Apalagi bubur kacang nya nanti ikut di rasakan juga sama si dede "

Semuanya tampak asyik mengobrol dengan di selingi canda tawa, sehingga tak menyadari bahwa tetangga yang di undang untuk acara tujuh bulanan Sarah satu persatu sudah hadir.

" wah.. besan ternyata sudah pada datang, gimana kalau kita siap siap untuk mulai pengajian nya "

Acara pun berlangsung dengan khidmat dan berjalan lancar. Pengajian tersebut berlangsung selama 1 jam, membuat Sarah agak kelelahan karena duduk terlalu lama. Kaki nya menjadi bengkak lagi dan ya, malam nanti Damar pasti harus begadang untuk memijit kaki sang istri.

Setelah para tetangga pulang, kini saat nya kedua orang tua Damar dan Sarah ikut berpamitan. Mereka tidak bisa bersama lama di rumah anak mereka, karena masing masing mempunyai kesibukan sendiri. Tinggal lah Damar, Sarah, Bi Sumi dan Mang ujang.

Bi Sumi dan Mang ujang membereskan karpet yang tadi di pakai untuk pengajian, Damar sibuk membereskan halaman depan dan Sarah ia sibuk memakan kue kue basah yang di beli ibu mertua nya.

" semua nya enak enak banget, pasti dedek seneng yaaa makan kue kue ini "
Batin Sarah sambil mengelus elus perutnya yang besar.

Ia masih saja sibuk makan kue kue basah sehingga tak menyadari kalau sang suami kini masuk kedalam bersama dengan Agus sahabat Damar sekaligus sepupu Sarah.

" Assalamualaikum.... waduh asyik banget makan nya bu, kok ga nawarin sih kue kue nya "

" Waalaikumsalam... kok datang nya telat sih a ? Harusnya kan dari tadi udah datang "

" Maaf ya aa tadi ada urusan dulu, jadi baru bisa datang sekarang "

Mereka bertiga pun melanjutkan mengobrol dengan di selingi makan kue kue basah yang masih ada di meja dengan di temani teh dan kopi, rasa nya benar benar pas. Perbincangan mereka pun beragam mulai dari usaha, anak dan masalah rumah tangga pun mereka bahas bersama sama.







Hallo temen temen hari ini aku up, makasih yang udah sabar nunggu. Jangan lupa kasih ⭐️ dan komen komen ya 😅

Gadis Kampung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang