7🐅

1.7K 128 0
                                    

happy reading 💞



Jungkook menggeliat sebentar lalu membuka matanya di pagi hari yang cerah ini sehabis hujan lebat tadi malam, Jungkook masih mendekap Taehyung ngomong-ngomong.

dengan sayang Jungkook mengelus kepala Taehyung yang bersandar di dadanya, ia terkekeh mengingat bagaimana manjanya seorang Kim Taehyung tadi malam. ia juga merasa kasihan melihat Taehyung menangis kesakitan tadi malam, karena sebelumnya ia belum pernah melihat Taehyung menangis.

Jungkook menunduk mencium kening Taehyung, ia jadi terpikirkan soal mengajak Taehyung menikah kemarin. apakah ia harus meminta restu pada Tuan dan Nyonya Kim? pikir Jungkook.

"euughh... oppa." Jungkook menunduk menatap Taehyung yang sudah bangun dari tidurnya, ia enggan untuk melepaskan dekapannya ini Taehyung pun begitu.

"kenapa? masih sakit tidak kepalamu?" Taehyung mengangguk.

"kau istirahatlah, oppa ingin ke kamar mandi sebentar." Jungkook tersentak melihat Taehyung merenggut lucu di dekapannya.

"jangan tinggalin tae..." Taehyung memainkan baju Jungkook.

"oppa ingin, mandi Tae. ini sudah pagi jika aku tidak keluar kamar bisa-bisa tuan kim marah kepada ku." Taehyung melepaskan pelukannya dengan tidak rela.

"yasudah sana hust...hust...." Taehyung cemberut menatap atap kamarnya.

"tae."

"apa lagi?!!"

"pakaian ganti ku bagaimana? aku tidak bawa hehe." Taehyung menatap datar Jungkook.

"ambil di koper ku, aku tidak sengaja membawanya kemarin."

"ck! bilang saja kau rindu dengan ku." lalu Jungkook mengeledah isi koper Taehyung dan mengambil pakaiannya. lalu matanya tidak sengaja melihat barang miliknya, Jungkook menyeringai.

"tae." Taehyung menatap Jungkook penuh tanya.

"ini untuk apa kau bawa?" Taehyung membulatkan matanya.

"e-eeh i-itu, a-aku tidak tau oppa iya tidak tau." Taehyung gelagapan sendiri melihat Jungkook menunjukkan boxernya yang ternyata ikut kebawa olehnya.

"benarkah? oh mulai nakal rupanya sekertaris ku ini." ucap Jungkook dengan senyum miringnya membuat Taehyung ngeri.

"t-tidak o-oppa, itu tae tidak tau." Jungkook tidak membalasnya karena ia tiba-tiba horny, lalu cepat-cepat berjalan ke kamar mandi dan menuntaskan hasratnya.

"ish!! tae kau sangat memalukan." Taehyung terus menggerutu.

di dalam kamar mandi Jungkook asyik mendesah sambil tangannya aktif memompa kejantanannya.

"aaahhh.... uuuhhh... seperti itu tae aahhh..."

"aaahhh... akhhku sam ahh pai uuuhhh...."

crot... crot....

Jungkook melenguh panjang saat spermanya keluar sangat banyak mengotori tangan, dada, paha dan lantai kamar mandi.

"ahh... sial bisa-bisa aku horny karena Taehyung membawa boxer ku."






Yoona sedang membuatkan kopi untuk suaminya tidak sengaja melihat Jungkook berjalan mendekatinya. ia mengernyitkan dahinya dimana putri bungsunya? pikir Yoona.

"loh Jungkook, dimana Taehyung? kenapa tidak ikut turun sekalian?" mendengar hal itu Seojoon menatap tajam kepada Jungkook membuat sang empu gemetar.

"i-itu nyonya, Taehyung tadi malam demam jadi saya menyuruh dia untuk istirahat." jelas Jungkook.

"demam? pasti dia mulai bertingkah ini, baiklah mommy akan ke kamarnya dan kau panggil saja aku mommy dan Seojoon Daddy." Jungkook mengangguk lalu mendudukkan dirinya di sebrang Seojoon.

"kau tidak menyentuh putri ku bukan?" Jungkook menggeleng ribut.

"bagus." suasana menjadi hening, Seojoon sedang fokus membaca koran Jungkook sedang bergelut dengan pikirannya.

"emm... tuan kim." Seojoon melirik Jungkook.

"s-saya ingin meminta restu untuk menikahi putri anda, Taehyung." ucap Jungkook pelan dengan kepala menunduk.

sontak Seojoon terkejut begitu pula dengan Yoona yang ingin mengantar bubur untuk putrinya, lalu ia menyerahkan bubur itu pada maid dan berjalan menuju kedua pria itu.

"meminta restu? apakah kau serius dengan apa yang kau katakan kook?" tanya Yoona, Jungkook mengangguk.

"kenapa kau begitu yakin jika aku memberimu restu?"

"karena saya mencintai Taehyung, tuan." lantas Seojoon tertawa membuat Jungkook bingung.

"diluar sana pasti banyak pria mengatakan seperti itu tapi saat mereka sudah menikah itu semua hanya kebohongan." Jungkook menjadi pesimis sekarang.

"t-tolong restui saya tuan, saya benar-benar mencintai putri anda." Seojoon melihat mata Jungkook yang berkaca-kaca, tidak ada kebohongan disana hanya ada ketulusan.

"tanya kepada Taehyung, keputusan ku ada padanya." Jungkook menatap Seojoon penuh binar.

"terimakasih tuan, terimakasih hiks...." Jungkook memeluk Seojoon.

"hey kenapa kau menangis? apa aku menyakiti mu?" Jungkook menggeleng.

"tidak tuan-"

"jangan panggil aku tuan saat di rumah ku, panggil aku daddy."

"baik tu-daddy."

"nuna~~." rupanya si kecil sudah terbangun dari mimpi indahnya.

"Daddy nuna Tae mana?" Taehyung kecil menatap Jungkook polos.

"nuna ada dikamarnya nak, mau daddy antar hmm?" Jungkook mengangkat Taehyung dalam gendongannya.

"he'em." Taehyung mengangguk lucu.

Seojoon dan Yoona tersenyum melihat interaksi keduanya.

"mom." Yoona menatap Seojoon.

"mwo?" Yoona agak was-was melihat senyum suaminya.

"kita buat adik yuk untuk Taehyung, melihat Taehyung kecil membuat ku ingin menjadi ayah lagi." benarkan batin Yoona.

"ingat umur dad." Seojoon merenggut kesal membuat Yoona bergidik ngeri.

"tidak dad." Yoona beranjak dari ruang keluarga meninggalkan Seojoon yang guling-guling tidak jelas di karpet mahal membuat bodyguard disana menatap aneh dirinya.

"nuna?" menepuk lengan Taehyung pelan.

"oh? Taetae!!"

"nuna!!" keduanya berpelukan seperti Teletubbies membuat Jungkook jengah melihatnya.

melihat si kecil tidak melepaskan pelukannya, membuat Jungkook geram lalu ia melepas paksa pelukan keduanya membuat Taehyung kecil memekik kesal.

"Daddy!!!"

"apa?!!" Jungkook membalas melotot pada si kecil.

"ish!! daddy cuyang, tae inin cama nuna tapi tenapa Daddy picahkan?" si kecil cemberut pada gendongan sang ayah.

"jangan lama-lama bocah." lantas si kecil memukul bibir ayahnya membuat sang empu menatap tak percaya sedangkan Taehyung sudah tertawa.

"diam sebentar, daddy ingin berbicara dengan nuna mu." si kecil masih mempertahankan wajah kesalnya.

"apa oppa?"

"t-tae, aku sudah meminta restu pada orang tua mu dan mereka bilang keputusannya ada padamu." Taehyung sudah menduga ini.

"Tae menerimanya oppa, tetapi tae mohon jangan sakiti hati Tae atau kau berkhianat pada ku karena oppa cinta pertamaku." Taehyung mengucapkannya sambil menunduk. Jungkook tersenyum cerah sedangkan si kecil sudah menarik-narik telinga ayahnya.


















tbc

I LOVE YOU BABY TAE || KookV GS || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang