happy reading 💞
seharusnya Seojoon tidak mengurung Jungkook semalaman di gudang, sungguh ia menyesal tapi itu juga agar membuat Jungkook jera. kini ia dan keluarga sedang berada di rumah sakit karena Jungkook tidak sadarkan diri di gudang tadi malam.
flashback on
"hiks.... tolong buka pintunya, hiks... aku takut kegelapan." setelah itu Jungkook tidak sadarkan diri karena ia mempunyai phobia akan ruang gelap.
keesokan harinya Taehyung berniat membuka pintu gudang karena si kecil sudah menanyakan sang ayah sejak ia bangun tadi, sejujurnya ia tidak tega Jungkook dikurung di gudang.
saat pintu terbuka, berapa terkejutnya ia melihat Jungkook terbaring lemas dilantai dengan wajah pucat.
"astaga!! oppa?! hey jangan bercanda oppa ini tidak lucu." Taehyung mencoba membangun Jungkook tapi sia-sia.
"hiks... mommy!!! daddy!!!." tak lama Seojoon dan Yoona diikuti Seokjin dan istrinya datang. mereka sama-sama terkejut melihat kondisi Jungkook.
"astaga tae!! Jungkook kenapa tae?"
"hiks... tidak tau mom, saat hiks... tae buka pintu oppa sudah begini." ucap Taehyung memeluk tubuh lemas Jungkook.
"Seokjin cepat siapkan mobil." Seokjin mengangguk.
"sini tae." Seojoon membopong Jungkook sampai ke mobil lalu mereka melaju menuju rumah sakit.
flashback off
"apa kita harus memberitahu Minho dan Taeyeon?" Yoona bertanya pada Seojoon.
"kurasa jangan dulu."
"Yoona, bagiamana keadaan putra ku?" Seojoon dan Yoona sontak terkejut melihat kehadiran Minho dan Taeyeon mereka bahkan belum mengabarinya.
"j-jungkook."
"keluarga pasien Jungkook?" dokter keluar dari ruang UGD.
"saya ayahnya dok."
"pasien baik-baik saja tapi mentalnya sedikit terguncang, apakah sebelum ini pasien mengalami hal-hal yang membuat mentalnya terguncang?" Minho dan Taeyeon terkejut. sedangkan Seojoon sudah tidak tau lagi harus berbuat apa.
"saya rasa tidak dok." dokter itu mengangguk.
"pasien akan kami pindah ke ruang rawat yang sudah dipesan, saya permisi."
"hiks... tidak nak jangan lagi, hiks... suami ku bagaimana ini." Minho memeluk istrinya yang menangis.
"sebenarnya ada apa ini Kim?"
"aku mengurung Jungkook semalaman digudang."
"apa kau gila?!!!, Jungkook punya phobia akan ruang gelap bodoh!!!" Taeyeon mencengkram erat kerah baju Seojoon.
"maafkan aku, aku melakukan itu karena Jungkook melanggar aturan."
"aturan apa kim?" Minho masih enggan menatap Seojoon.
"ia meminum coklat panas dan kue kering semalam." Minho menghela nafas lelah.
"tidak seharusnya kau melakukan itu."
"maafkan aku."
"k-kau?" Taeyeon menatap Taehyung yang sedang melamun.
"n-nak?" Taehyung tersentak kaget karena tepukan tangan Taeyeon pada bahunya.
"oh tante, apa kabar?"
"tante baik, untuk apa kau kesini?" Taeyeon mengambil duduk disamping Taehyung.
"aku sedang menunggu jungkook oppa tante." Taeyeon mengernyitkan dahinya.
"dia kekasihnya Jungkook ibu." ucap Seokjin, Taeyeon membulatkan matanya.
"benarkah? Yoona ini anakmu?" Yoona mengangguk.
kini semuanya sedang berada di ruangan Jungkook, si kecil tidak bisa ikut karena mendadak terserang demam tapi ia tidak sendiri karena ada Namjoon yang menemaninya.
semua orang memandang sendu pada Taehyung yang duduk disebelah brankar Jungkook.
"oppa kapan kau bangun? apa kau tidak merindukan ku? taetae mencari mu tadi hiks...." lirih Taehyung menggenggam tangan Jungkook.
"eeuugghh...."
"oppa??" lantas semuanya mendekat ke Jungkook.
"hiks... ibu tolong Jungkook!!! hiks... ayah Jungkook takut!!! hiks... tolong buka pintunya!!!" semuanya terkejut melihat kondisi Jungkook yang meraung ketakutan. Taeyeon tidak kuat menahan tangisnya lalu mendekap tubuh sang putra.
"hiks... ibu disini nak."
"hiks... ibu Jungkook takut bu hiks...."
"ibu disini, jangan menangis ibu disini." Jungkook sedikit merasa tenang.
"o-oppa?" gumam Taehyung.
"untuk saat ini pasien baik-baik saja, tapi jika nanti pasien lepas kendali saya anjurkan untuk membawanya ke psikolog."
"baik dok."
"apa yang dikatakan oleh dokter?"
"jika Jungkook lepas kendali lagi kita harus membawanya ke psikolog." Taeyeon sudah menduga ini.
"setelah keadaan Jungkook membaik kita bawa dia ke Jepang." Minho mengangguk lalu masuk kedalam ruang rawat sang putra.
"J-jepang?" Taehyung mematung mendengar itu.
"Seojoon terimakasih sudah membawa Jungkook ke rumah sakit dan.... kami pamit ingin membawa Jungkook ke Jepang untuk pengobatannya."
"apakah tidak bisa di sini saja?"
"sebenarnya bisa tapi kami juga harus memantau perusahaan ku yang sedang bermasalah." Seojoon mengerti walau ia tidak rela.
"jika itu untuk kebaikan Jungkook tak apa, tapi apakah taetae juga dibawa?" Yoona tidak masalah jika Jungkook berobat ke Jepang tapi ia masih belum bisa melepaskan si kecil.
"Taehyung juga akan ku bawa, dan mana Taehyung anak mu?"
"dia ada di luar."
Taeyeon keluar ruangan dan melihat Taehyung termenung di kursi tunggu, lantas ia menghampirinya.
"nak Taehyung."
"iya tante?" Taehyung menegakkan badannya.
"tante ingin pamit ke Jepang untuk pengobatan Jungkook dan taetae juga ikut serta ke Jepang, terimakasih sudah menjaga dan melayani putra dan cucuku selama ini." Taehyung menatap Taeyeon disertai bulir air mata yang meleleh membasahi pipi.
"t-tante apakah itu benar?" Taeyeon mengelus kepala Taehyung.
"iya Tae, Tante minta maaf tapi ini juga untuk kebaikan Jungkook."
"Taehyung paham tante, tapi bolehkah aku menemui Jungkook sebentar?" Taeyeon mengangguk.
"haii oppa." Taehyung menyapa Jungkook yang kini sedang menatap kosong.
"apa kau tau oppa, saat pertama kalinya aku bertemu dengan mu? sungguh aku merasa malu jika mengingatnya." Taehyung tersenyum kecut saat Jungkook menatapnya tanpa ekspresi.
"dan apakah kau ingat saat kau sakit? saat itu kau manja sekali dengan ku sampai Taehyung kecil mendiami mu seharian haha... sungguh itu lucu sekali." Minho dan Taeyeon memandang sedih pada Taehyung yang sedang menguatkan diri.
"oppa tolong jangan melupakanku, aku mencintaimu." lirih Taehyung mencium kening Jungkook, tanpa disadari Jungkook meneteskan air matanya.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU BABY TAE || KookV GS || END✓
Fantasykisah tentang Jungkook merawat putra kecilnya yang berusia 2 tahun, istrinya meninggal karena kanker hati. Jungkook sangat menyayangi putranya ini sampai ia bersikap posesif saat ada orang yang berani mendekati putranya. sampai ia bertemu dengan per...