05

4K 227 77
                                    

Ramein yuk

Happy reading

Pagi hari menyapa Bela terbangun dari tidurnya saat merasakan sinar mentari pagi masuk dari celah gorden nya dia menatap jam sudah jam 7 pagi dia telat bangun Senna sudah tidak ada di kamar nya seperti sudah bangun dan kembali ke kamar nya. Bela turun dari tempat tidur nya masuk kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setalah selasai sama urusan nya di kamar mandi Bela keluar setelah rapiin penampilan nya dia keluar kamar buat sarapan di meja makan sudah ada  Senna dan Kedua istrinya.

"Pagi semua," sapa Bela

"Hai pagi Baby," sapa Senna

"Pagi Bel" jawab Rana

"Pagi," jawab Ririn dia hanya menunduk makan roti nya, Bela menatap Ririn heran, dia menatap Rana seakan bertanya kenapa, tapi Rana hanya menggeleng kepalanya.

"Sayang kamu mau makan apa siang nanti?"tanya Bela

"Apa aja baby," jawab Senna

Rana hanya diam ya sudah semenjak Bela disini dia selalu ngantar makan siang ke kantor Senna setiap waktu makan siang.

"Ya sudah aku duluan ya ke kantor," pamit Senna  berdiri dari kursi nya dia mencium pipi Rana, Ririn, dan Bela dia mencium keningnya setalah itu dia berlalu dari meja makan,

Bela malanjutkan makan nasi goreng nya tak lama Rana juga pamit ke butiknya

"Em gue duluan ya"pamit Rana

"Iya kak hati-hati," jawab Bela

"Iya,"jawab Ririn

"Iya bel, Rin Lo kalau ga enak badan mending di rumah aja," ucap Rana sebelum berlalu

Bela menatap Ririn dia kaget melihat sudut bibir Ririn pecah.

"Mbak kenapa?"

"Em gapapa"jawab Ririn singkat

"Sudah di obatin?"

"Udah deh ga usah so peduli.!"ucap Ririn dia meletakkan sendok nya kasar.

Bela menatap Ririn aneh perasaan dia hanya bertanya "mbak kenapa si sensi banget?"

"Gue kenapa?"

"Iya"

"Semenjak ada Lo Senna itu jadi fokus ke Lo terus tau loh?"

"Hah gue kan ga lakuin apa-apa?"

"Heh ga usah so polos lo mau merebut Senna kan dari kita?"

Bela berdiri dari duduknya dia sudah selesai sarapan lalu mendekati Ririn yang masih duduk dia menunduk sedikit

"Mau apa Lo?"panik Ririn

"Gue ga perna ada pikiran seperti yang Lo tuduhkan, hm tapi gue hanya melakukan apa yang membuat dia nyaman apa salah ga kan dia suami gue juga!!"ucap Bela pelan

"Lo licik juga ternyata..!"

Bela tersenyum dia mendekati kuping Ririn berbisik pelan "gue ga jahat kalau orang itu ga mancing gue, kita sama posisinya Lo istri kedua gue ketiga artinya sesama pelakor bukan," ucap Bela tersenyum

Membuat Ririn emosi dia berdiri dengan muka merah nya "Lo...."

"Apa...?"jawab Bela lembut dia menangkap tangan  Ririn yang menunjuk mukanya "Lo dengar ya gue ga suka di tunjuk..! Lo jual gue beli...!"ucap Bela menghempaskan tangan Ririn berlalu ke kamarnya meninggal kan Ririn yang sudah menyumpah serapah.

"Dasar licik, kampungan," teriak Ririn tapi bela terus berjalan ke kamarnya.

Sampai di kamar Bela membanting badanya ke kasur menutup matanya lelah, "ngajak perang dia ternyata entar nyesal Lo," gumam Bela dia bangkit dari tidurnya membuka laptop nya di meja dekat jendela yang lasung mengarah ke pintu gerbang rumah hingga bisa melihat kalau ada mobil masuk atau pun keluar.

SELIR SEXSI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang