10

2.5K 193 58
                                    

Ramein yuk hehehe


Happy reading



Bela memandang foto di galeri handphone nya dia tersenyum pahit, bingung dia salah apa tiba-tiba Senna berubah total tak peduli lagi sama dia

"Sayang aku salah apa sama kamu? Kalau memang aku melakukan kesalahan coba ngomong aku janji akan perbaiki semuanya, apa aku salah mencintai kamu, mungkin ini karma karna menikah tanpa izin sama kedua istri kamu ya."gumam Bela pelan dia menatap foto itu lekat sambil mengusap air matanya, Bela mencoba kuat di luar saat sendiri dia pasti menangis merasa sendiri ga punya siapa-siapa di bawa ke kota besar berharap bahagia sama keluarga barunya tapi ternyata malah seperti ini,

Lelah menangis Bela tertidur dengan handphone masih menampilkan foto Senna lagi sendirian di pinggir gunung waktu di kampung nya, Senna diam-diam masuk ke kamar Bela dia menatap Bela tidur masih keliatan air mata mengering di pipinya, Senna memindahkan tidur Bela lebih nyaman menarik selimut menutupi tubuh istrinya, Senna menarok handphone di nakas tempat tidur, mencium kening Bela sebentar.

"Baby maafin aku ya," gumam Senna pelan menatap sekali lagi wajah Bela dia keluar dari kamar menutup pintu pelan.

Senna masuk kamarnya keluar ke balkon dia mau merokok kepalanya rasa mau pecah hatinya menolak buat jauhi Bela, tapi egonya terlalu tinggi Senna takut banget apa yang kakanya ucapan itu benaran di lakukan bisa gila dia hidup tanpa bela, gak boleh Bela ga boleh ninggalin dia, menyulut ujung rokoknya mengisap asap rokok menghembuskan nya menikmati rasa pahitnya nikotin, Senna menatap lurus langit malam pikiran nya entah kemana perginya Senna merasa hidup nya hancur karna ulahnya sendiri, mulai merasakan dinginn di badanya Senna masuk kamar mau tidur untuk melepas penatnya kerja seharian ini,

Ririn lagi menyiapkan barang-barang yang mau di bawa berangkat besok dia senang banget akhirnya bisa pergi sama Senna berduaan aja tanpa madunya, dia tersenyum senang melihat barang yang sudah tertatah rapi dalam koper tadi Senna kasih tau kalau besok mereka berangkat sore jadi besok dia masih ada waktu santai dulu di rumah dari pagi sampe sore, rasanya sudah ga sabar Ririn mau ke labuan bajo yang terkenal Lautan indah semua masih bersih belum tercemar lautnya masih bagus, dari dulu dia pengen banget kesana akhirnya bentar lagi impian nya tercapai,

****

Hari ini Bela masuk siang jadi dia bangun agak siang dari biasanya, sekarang Bela lagi duduk di ruang tamu sambil mengerjakan tugas kampus nya karna bosen di kamar Bela keluar kamar, duduk tenang di sofa sambil mangku laptop suasana rumah sepi Rana, Ririn lagi di atas di kamar masing-masing ya hari ni semua di rumah, Senna pergi sebentar ada urusan kantor sebentar, lama-lama Bela terbiasa sendiri karna isi rumah selalu sibuk sendiri dengan dunianya masing-masing,

Drrrtt drrttt

Suara handphone Bela bergetar menandakan ada telpon masuk, Bela melihat nama Dilla di layar handphone nya dia tersenyum sebelum menekan tombol hijau

"Hallo kak."sapa Bela setalah sambungan telepon terhubung

"Bel Lo apa kabar?"tanya Dilla

"Baik kog kak kenapa?"

"Hm enggak gue kepikirn aja sama lo akhir-akhir ini, tapi benar Lo gapapa ni?

"Iya kak gapapa.."ucap Bela meyakinkan

"Awas ya kalau boong…!"

"Ih apasih kak..!"

"Kak, mama, sama papa apa kabar?"

"Baik kog bel sehat semua kita disini, Oya nanti Kaka selasai kuliah mau cari kerja di Jakarta di suruh papa"

SELIR SEXSI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang