01

13.9K 298 155
                                    

Ramein yuk, cerita sesuai judul ya buat bocil skip ya.

Happy reading

Senna hari ni lagi di kota Pagaralam yang terkenal kebun kopi sama teh nya dan tempat wisata alam yang bagus masih bersih biasa kalau lagi suasana liburan banyak yang datang ke Gunung Dempo, Lematang indah air terjun dari pegunungan yang dingin tapi selalu ramai orang berkunjung kalau lagi liburan lebaran, tahun baru, natal,

Ke Pagar Alam bukan tanpa tujuan Senna ke sini karna pabrik teh nya yang di olah sama Pak Robert lagi bermasalah dia marah besar karna penjualan dan pemasokan tak seimbang hingga mengalami kerugian besar, Pak Robert Semenjak nikah sama Maya Larasati banyak tingkah mungkin karna tekanan istrinya Waktu masih duda ga pernah ada masalah pabrik teh itu semua lancar tak ada masalah apapun.

"Jadi gimana pak masalah ini saya rugi bukan sedikit pak ratusan juta," ucap Senna marah

"Maafkan Saya Miss, saya akan menggantinya"ucap Pak Robert terlihat ragu

Membuat Senna tersenyum remeh di pikir gampang ganti uang hampir milyaran rupiah,

"Bapak yakin bis-" ucap Senna tak melanjutkan ucapan dia memandang wanita cantik baru masuk kerumah pak Robert

"Papa," panggil wanita itu manggil Robert

"Ah iya sayang kamu dari mana?"tanya Robert

"Dari kebun pah liat orang metik Teh,"sahutnya lembut

"Oya kenalin ini pemilik pabrik yang papa kelolah sayang," ucap Robert

"Em iya ha...i hai Bela," ucap Bela ngulurin tangannya

"Senna," ucap Senna menyambut uluran tangan Bela dia ngelus tangan itu lembut lalu ngedipin matanya, membuat Bela dengan cepat menunduk malu,

"Cantik," gumam Senna

"Apa..?" Tanya Bela

"Ah enggak, apa saya bisa minta temenin kamu buat lihat-lihat teh di sekitar?"tanya Senna modus

"Pa boleh?"tanya Bela ragu

"Ah tentu boleh sayang, silahkan temenin Miss Senna," ucap Robert tersenyum.

"Ya sudah kalau begitu saya pamit pak, ayo Bel temenin saya!" Ucap Senna

Saat Bela baru mau bediri dari duduknya, Dilla datang dari luar seperti nya baru pulang kuliah,

"Siapa pa?" Tanya Dilla menatap Senna penuh minat,

"Ini pemilik pabrik dan kebun teh Dil,"

"Oh, kenalin Dilla" ucap nyenggol pundak Bela tak tau malu tersenyum genit, Bela sudah biasa liat kelakuan Kaka tiriny itu.

"Senna, ya sudah ayo bel temenin saya!" Ucap Senna

"Sama Aku aja Sen," ucap Dilla so akrab

"Saya ngajak Bela, sory ya," ucap Senna acuh.

"Iya deh gapapa," jawab Dilla kesal dia berdiri dari duduk berjalan kesal kekamarnya.

"Mari pak saya permisi,"

"Silahkan Miss,"

"Pa Bela pergi sebentar ya,"

"Ya sayang pakai jaket ya dingin sudah sore,"

"Ya pah,"

Mereka berdua berlalu turun dari rumah keluarga Bela yang masih pakai tangga kalau kata orang sini rumah panggung, Bela sudah pakai jaket nya Senna juga mereka berjalan menyusuri kebun teh yang sudah mulai agak sepi para pekerja karna memang sudah mulai sore.

SELIR SEXSI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang