08

3.1K 202 76
                                    

Ramein yuk

Happy reading


Pagi ini Rana, Bela sudah ada di meja makan Senna baru keluar dari kamarnya dia mengerutkan keningnya karna Ririn ga ada di meja makan.

"Ririn mana?"

"Aku baru dari atas sayang mbak Ririn sakit, coba kamu liat dulu.!"ucap Bela

"Benar dia sakit?"

"Iya Pi"jawab Rana

"Iya udah aku keatas dulu"

"Iya"

Senna naik keatas dia menggerutu kesal sakit segala bikin repot aja sampai di atas di depan kamar Ririn dia membuka kasar pintunya menatap Tajam, Ririn diatas tempat tidur menatap takut Senna

"Ada apa pa..?"ucap Ririn kecil dia menatap Senna takut bibirnya pucet melilitkan selimut di tubuhnya dia menggigil kedinginan

"Lo kenapa?"

"Aku gapapa," jawab Ririn dia ga berani menatap wajah Senna

"Kenapa ga turun sarapan?"tanya Senna

"Sen kali ini aja aku ga ikut ya. Aku..."

"Kenapa?"

Mata Ririn berkaca-kaca menatap Senna harusnya tak perlu bertanya dia kenapa keliatan wajahnya menyedihkan muka pucet badan menggigil bibirnya bergetar "aku cuma demam biasa Sen aku.."

"Demam tuh makan biar cepat sehat..!"

Ririn menatap Senna, dia tau makan hanya saja dia mau turun dari tempat tidur saja ga bisa badanya sakit semua. Minta tolong pelayan setelah Senna berangkat biar ga ngerocokin sarapan pagi orng di bawa, dia cukup tau diri dia siapa di rumah ini.

Senna berjalan mendekati ranjang Ririn dia menatap Ririn lekat, membuat Ririn semakin takut

"Sen tolong biarin aku istirahat.."mohon Ririn dia takut Senna menyakiti nya lagi.

Tapi Senna terus berjalan menghiraukan perkataan Ririn, dia menatap Ririn yang ketakutan Senna naik keatas kasur dia menempelkan tangannya di kening Ririn panas itu yang dia rasakan. Menarik selimut

Greeep

Senna memeluk erat Ririn yang bergetar di pelukannya "Senna jangan sakiti aku...aku.."cicit Ririn takut

"Sssttt diam.."ucap Senna tetap memeluk erat Ririn setalah  memperbaiki Posisi dia membawa Ririn berbaring menarik selimut menutupi tubuh mereka meluk erat Ririn  "masih dingin?"

"Udah mendingan"ucap Ririn pelan dadanya berdetak cepat Ririn menatap Senna takut-takut dia menyusupkan wajahnya di leher Senna menutup matanya menikmati pelukan hangat Senna.

Senna mencium pucuk kepala Ririn mengelus punggungnya pelan "ke rumah sakit ya?"

"Em ga usah aku cuma demam biasa Pa," ucap Ririn pelan, Senna menarik nafas pelan dia ngambil handphone di saku celananya menghubungi dokter pribadi nya buat datang kerumah "ya udah nanti dokter kesini aja sekarang kalau belum mau makan tidur aja dulu ya"ucap Senna dia masih meluk erat Ririn

"Iya, kamu ga kekantor?"

"Ga, udah kamu tidur dulu,"

"Iya"

Senna chat bela buat berangkat sama supir aja dia ga jadi kekantor karna menemani Ririn yang lagi sakit, setelah mendapat balasan dia juga chat orang kepercayaan nya di kantor buat handle semua kerjaan dia untuk hari ini dia ga kekantor dulu,

SELIR SEXSI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang