Becoming The Villain's Family <bucin sejak dini>

Chapter 37

Digendong dalam pelukan Lloyd, memberi makan obatnya, dan merawatnya dengan tulus.

'Apakah ini mimpi?'

Ini pasti mimpi.

Di mana mimpi itu dimulai?

'Sepertinya bukan mimpi sampai aku mendengar percakapan Lloyd dan Vincent.'

Kemudian rasanya seperti mimpi setelah itu.

Aria berbaring dan melihat sekeliling.

Pada saat yang sama, mata hitam itu bertemu dengan matanya.

"Kamu bangun."

Lloyd tepat di depannya, menekan dahinya dengan ekspresi lelah di wajahnya.

Aria memutar matanya saat dia menurunkan lengan yang terentang di atasnya.

Dia merasa malu karena dia bermimpi dirawat olehnya.

- Hai.

Tanpa disadari, dia secara refleks menyapanya.

Bocah itu mengangkat alisnya diam-diam.

Dan setelah terdiam lama, dia berkata dengan suara yang sedikit tenggelam karena hari sudah pagi.

"Hai."

Itu menjadi lebih canggung setelah mereka selesai saling menyapa dengan canggung seperti seseorang yang baru pertama kali bertemu.

- Kapan kamu datang?

Aria mengepakkan bibirnya.

Kemudian dia berhenti sejenak, dengan Lloyd mengerutkan kening padanya, dan dia menjawab sedikit terlambat.

"… baru saja."

Itu juga mimpi.

'Yah, bukan karena Lloyd tidak ada urusan, dia akan sibuk dengan kelas penggantinya, dan dia tidak bisa merawatku sepanjang malam.

Kemudian, dia pikir Vincent telah mampir dari waktu ke waktu untuk memeriksa kondisinya.

Aria menganggukkan kepalanya, menarik kesimpulan yang masuk akal di dalam.

- Sudah berapa lama saya sakit?

“Seminggu.”

Apakah begitu?

'Entah bagaimana, sejak saya bangun, tubuh saya lemas dan saya tidak punya energi.'

Dia sangat kelaparan sehingga dia menyapu perutnya, ketika dia bahkan tidak bisa merasakan lapar sekarang.

Lalu dia melirik kulit Lloyd.

Kondisinya terlihat sangat buruk.

Dia tidak tahu apakah dia begitu sibuk dengan pekerjaan akhir-akhir ini sehingga dia tidak tidur nyenyak, tapi sepertinya sarafnya tajam.

Bahkan di bawah matanya, itu hitam.

- Anda tampak lelah.