Be Mine 4.

18.5K 1.1K 22
                                    

Digo berlalu dari pandangan jordan dan sisi. Dia begitu marah dengan kejadian tadi. Kesempatan untuk meminta maaf pada sisi hilang begitu jordan datang. Dia tidak peduli lagi dengan proyek besar yang sedang dia lakukan saat ini dengan perusahaan jordan. Bahkan jika kerja sama itu dibatalkan dia tidak peduli. Sisi segalanya bagi digo.

Digo membanting keras pintu mobilnya. Melaju kencang menuju hotel yang ditempatinya. Membutuhkan waktu banyak untuk mendinginkan emosinya saat ini. belum 10 menit dia meninggalkan mall , iPhonenya mulai nyaring berbunyi. Dia mengumpat kesal.

"halo" bentaknya.                               

"digoo, kamu meninggalkan kakak sendirian? Tega sekali kamu. "

DigoPov..

Kulajukan mobilku dengan kecepatan penuh. Aku lelah melihat pemandangan tadi. Bahkan aku benar - benar dibuat cemburu oleh sisi. Apa aku sangat menyeramkan sampai dia bilang dia takut padaku? Sisi , aku bisa gila kalau terus seperti ini.

Shit! Siapa yang menelvonku ? akan ku buat dia menyesal telah menelvoku di saat seperti ini.

"halo"  oh oke aku membentak orang sekarang.

"digoo, kamu meninggalkan kakak sendirian? Tega sekali kamu."

"kak sheila ?" pekikku kaget

"yes brother . that's me. You leave me alone brother." Sentaknya.

"wait a minute sista. Just five minute oke."

Aku memutus sambungan televon kak sheila dan melajukan mobilku menuju tempat menyebalkan tadi.

 apa aku bilang akan membuat menyesal yang menelvonku ? aku ralat semua perkataanku tadi.

Kulihat jam tanganku , 7 menit perjalanan. Haya terlambat 2 menit.

"aku diparkiran" klik. Hanya satu kalimat , aku rasa kak sheila cukup pintar untuk memahami kata singkatku tadi. Bagaimana bisa aku melupakan kak sheila , kalau soal bryan aku tidak peduli dia ada dimana.

Aku mengerutkan dahiku saat aku lihat kak sheila berlari ke mobilku memakai jas di pinggangnya. Jas siapa yang dipakainya ? demi apapun kak sheila terlihat  aneh , dan aku menahan tawaku agar tidak meledak saat ini.

Bamm. Kak sheila menutup pintu mobilku dengan sekali hentakan. Dan aku berani taruhan dia tidak akan mau mengganti kalau mobil kesayanganku ini lecet.

"pelan-pelan menutupnya kak. Mobilku baru selesai perawatan minggu lalu."

Aku keluar dari area parkir dengan pelan , kudengar isakan di sebelahku. Kutoleh cepat ke samping. Kak sheila menangis ?

"kak , ada apa ?" aku berkata lembut sambil terus fokus ke jalanan.

"apa kau tak mencium bau tidak sedap?"

Aku mengerutkan dahiku bingung. Bau apa ? aku mengendus udara dimobilku.

Euuhh aku mencium bau pesing. Siapa yang kencing dalam mobil kesayanganku ? mana mungkin ada kucing atau tikus tersesat kesini.

"pesing kak. Tapi apa mungkin ada kucing atau tikus kencing di mobilku ? mereka jorok sekali kalau begitu kak" ucapku jijik.

"huaaaaa , you know. Kakak tadi belum sampai di toilet digo. Kakak kencing di tengah mall, dan kamu tau ada lelaki tampan di depan kakak. Mau ditaruh mana muka imut kakak ini digo. Dan yang perlu kamu tau, dia memberikan jasnya untuk menutupi rok kakak yang basah."

Aku tertawa kencang setelah sempat aku melongo mendengar cerita kakakku. Mana mungkin seorang sheila rahardian kencing di tengah mall.

"la..llu ba.. hahaha , bagaimana .. kakak akan mengembalikan jasnya?" tanyaku disela tawaku.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang