Be Mine 5.

17.6K 1.1K 19
                                    

Sisi mengerjapkan matanya mencoba menyesuaikan dengan cahaya yang berebut masuk ke dalam retinanya. Hal yang pertama dilihat adalah ruangan serba putih dengan bau yang menusuk indra penciumannya. Dia mulai mengingat kejadian sebelum dia ada di ruangan ini. pertama kali yang dia ingat adalah....

"digo" panggilnya lirih. Namun tidak ada sautan sama sekali. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling namun nihil tidak ada orang sama sekali.

"jordan" panggilnya sedikit keras. Namun tetap tidak ada orang yang menjawabnya. dia mulai mengerucutkan bibir mungilnya. Kenapa tidak ada seorangpun yang menunggunya. Seperti adegan yang dilihatnya di sinetron. Akan ada yang menangis saat dia bangun dan dicium keningnya lembut.

Mikir apa sih gue ini" batinnya.

dia mencoba bangun dan menyandarkan tubuh mungilnya. Rasa sakit di kepalanya mulai terasa. Bahkan perih di hidungnya membuat sisi meringis kesakitan.

Klek. Mendengar pintu terbuka sisi melempar pandangannya ke arah pintu. Dia tersenyum manis.

"ibu sudah bangun ? sebentar saya panggil dokter dulu" dengan tergesa-gesa wanita yang tak lain adalah sekretaris jordan keluar dari ruangan memanggil dokter.

Tak lama dokter dan seorang suster masuk ke dalam kamarnya. Sisi kembali merebahkan tubuhnya.

"apa ada keluhan nona ?"

"hanya pusing dan hidung saya perih dok" ringisnya pelan.

"istirahatlah dulu nona , besok pagi anda sudah boleh pulang."

"tidak bisa nanti malam dok ? saya bosan disini" pintanya memelas. Sang dokter hanya tersenyum.

"kami permisi dulu. Jangan lupa obatnya diminum"

"terima kasih dok"

Tinggallah sisi dan nella di ruangan berbau menusuk itu. sisi berbalik membelakangi nella yang tengah duduk di kursi dekat ranjangnya.

"jordan kemana ? kenapa dia tidak menemaniku?" tanya sisi tanpa melihat nella.

"ehm bapak sedang ada meeting mendadak yang tidak bisa ditunda bu" jawab nella sopan.

"yah aku harap dia benar-benar meeting" gumamnya sedikit terdengar oleh nella. Nella tersenyum mendengarnya. Nella tau atasannya itu sedang kesal dengan jordan.

"ibu perlu sesuatu?" sisi yang awalnya membelakangi nella kini tiba-tiba saja berbalik menghadap nella. Nella terlonjak kaget dari tempat duduknya.

"apa aku menyeramkan? Kau seperti ketakutan"

"tidak bu. Saya hanya kaget , ibu menginginkan sesuatu?"

"ambilkan iPhone-ku di dalam tas."

Nella segera mengambil iPhone sisi dan kemudian menyerahkannya. Dengan sekali tekan sisi sudah berhasil menghubungi seseorang yang tak lain adalah jordan. Sisi tidak perduli jika dia sedang meeting. Kekesalannya sudah memuncak.

"haloo" jawab jordan di seberang.

"lo gak nemenin gue prince. Lo ninggalin gue sendirian di tempat bau kayak gini." Cerocosnya.

"lo udah sadar beib ? apa ada yang sakit ? gue udah nyuruh nella kesana. Dia gak kesana beib ? oh gue pecat dia nanti" geramnya. Sisi memutar matanya malas.

"dia udah disini jordan. Tapi gue mau lo ada disini. 30 menit!" oh itu perintah untuk jordan. Jordan menghela nafas panjang. Dan setelah itu terdengar kata OK dari jordan. Sisi memberikan iPhonenya pada nella.

---//---

DigoPov...

Aku menahan ringisan yang siap keluar dari mulutku ketika kak sheila dengan telaten mengobati luka di wajahku. Iya sebelum jordan membawa sisi ke rumah sakit dia masih menghadiahkanku dua pukulan di wajah dan satu pukulan di perutku. Aku tidak melawannya karena aku hanya fokus pada sisi waktu itu. seandainya dia tidak melarangku membawa sisi , sudah pasti aku ada bersamanya saat ini. ah apa sisi sudah baik-baik saja. Ini karena kebodohanku tidak bisa menahan emosi sehingga berakibat fatal pada sisi.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang