Be Mine 8.

15K 950 20
                                    

"Halo Bos. Kami sudah membawa wanita itu bos."

......

"baik bos. Kami mengerti."

......

Percakapan dua orang itu terputus.

"kita bawa dia ke tempat kita saja. Dan ingat apa yang bos bilang" kata seorang laki-laki berpenampilan bengis.

Mereka tidak memperdulikan wanita yang menangis histeris di kursi belakang. Mulutnya ditutup dengan kain usang. Mata sembab dan rambut acak-acakan sudah menjadi penampilannya saat ini. dalam hatinya dia berdoa semoga masih ada yang menemukannya dalam keadaan selamat.

"emmhhpp lepppwwmmmmm"

"hei kau ini bisa tenang tidak ? aku mau tidur" bentak orang disebelahnya. Wanita yang tak lain adalah sheila mengalirkan air matanya semakin deras.

"ck kau ini masih saja menangis."

"hei ada apa ?" tanya temannya yang berada di depan.

"mangsa kita ini masih menangis boy. Cepatlah sedikit , aku tidak sabar mencicipi barang ini." ucapnya tersenyum miring.

"aku lebih dulu!"

Mereka tertawa keras , sedangkan sheila sudah berharap-harap cemas dengan keadannya sekarang ataupun sebentar lagi.

SheilaPov.

Tidak sedikitpun aku mempunyai firasat buruk waktu aku keluar dari hotel. Seharusnya aku mendengarkan digo untuk mengajak bryan jika aku ingin keluar hotel. Dan disinilah aku sekarang , di dalam mobil yang sangat bau dengan orang-orang yang menjijikkan. Aku tak dapat berhenti menangis , aku takut. Bagaimana kalau mereka membunuhku. Atau bahkan mereka merenggut kehormatanku dan kemudian membunuhku , dan lebih mengerikan lagi mereka memutilasiku. Oh Ya Tuhan aku masih ingin hidup. Aku belum menikah , bahkan aku belum melihat digo menikah dan berbahagia dengan wanita yang dicintainya.

Aku mendengar percakapan salah satu dari mereka dengan seseorang di telephone. BOS ? siapa bos mereka ? kenapa mereka mengincarku ? hei kalian salah menangkap orang , aku ini bukan orang asli kota ini. aku hanya sedang berlibur di kota orang. Ck , mana mungkin ada penguntit yang mengikuti sampai disini. Apa sih yang mereka cari. Digo tolong kakak.batinku.

Aku menggumam tidak jelas karena mulutku mereka tutup dengan kain yang baunya sangat mengerikan. Ughh aku benci bau ini.

"hei kau ini bisa tenang tidak ? aku mau tidur" bentak orang disebelahku. Dasar lelaki bau busuk. Tidur saja kau dan tak usah bangun lagi. Aku harap Tuhan memerintahkan malaikat maut mencabut nyawamu saat ini juga.

"ck kau ini masih saja menangis." Teriaknya. Lalu aku harus apa ? tertawa dalam sekapan menjijikkan ini ? brengsek.

"hei ada apa ?" tanya temannya yang berada di depan. Kenapa tampang mereka ini tidak ada yang benar. Kalau yang menculikku setampan Aliando syarief aku mau- mau saja. Eh tidak tidak , aku tidak mau diculik. Ahh kenapa aku masih bisa bawel dalam hati seperti ini.

"mangsa kita ini masih menangis boy. Cepatlah sedikit , aku tidak sabar mencicipi barang ini." ucapnya tersenyum miring. Habislah aku. Aku mengeluarkan air mata lebih deras lagi. Aku takut Tuhan. Aku harus apa ?

"aku lebih dulu!"

Aku menatap tajam kepada orang yang mengatakan lebih dulu ? apa maksudnya ? lihat saja , kau akan lebih dulu dihabisi adikku nanti. Ah tapi apa digo tau aku disini ? seandainya aku punya telepati , aku sudah kirimkan beribu telepati untuknya.

Mereka tertawa keras di atas penderitaanku. Nanti aku juga akan tertawa keras kalau mereka mati konyol di hadapanku. Aku yakin Tuhan masih sayang padaku dan akan menyelamatkanku. Siapapun tolong aku.teriakku dalam hati. Aku tidak mungkin berteriak di dekat telinga mereka. Karena mulut cantikku ini mereka sumpal.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang