Be Mine 20.

13.5K 952 40
                                    

Tiga bulan sudah sisi menggeluti pekerjaannya membuat cup cake. Bahkan saat ini dia sudah mempunyai shop cake yang diberi nama DISI CAKE SHOP. Shop cake nya sudah terkenal seantero jakarta. Dia membuktikan kalau dia dan digo bisa bertahan tanpa ayahnya. Dia sudah tidak ikut campur lagi dengan namanya tetek bengek perusahaannya dulu. Fokusnya hanya pada usaha kecil yang dibuatnya.

"selamat pagi bu sisi" kata seorang wanita cantik , dia salah satu karyawan sisi.

"selamat pagi mira" jawabnya riang. Sisi kembali pada pekerjaannya di dapur. Dia meracik resep baru yang belum ada di pasaran.

Aktivitasnya terhenti saat ada tangan kekar memeluknya , siapa lagi kalau bukan digo ? sudah satu bulan digo membantu sisi di tokonya saat ini , awalnya digo masih bekerja dengan teman jordan , tapi sisi meminta agar digo berhenti dan membantunya saja. Ya sisi memang tidak bisa jauh dari digo.

"honey , aku sedang sibuk"

"aku juga sibuk sayang" ucapnya di cekukan leher sisi .

"ihh geli honey , sana –sana ahh. Kamu mengganggu" sungutnya. Digo memanyunkan bibirnya kesal , dia duduk tepat di sebelah sisi yang sedang asyik mencampur tepung dengan baking powder.

"kapan aku mendapat perhatianmu sayang ? kau sekarang lebih memperhatikan adonan itu daripada aku ?" rajuknya.

"jangan merajuk honey , kau sudah bukan anak kecil lagi. Sebentar lagi ini selesai , kita akan sarapan bersama"

"hm" jawabnya cuek. Sisi terkekeh mendengar gumaman digo. Sisi terus saja mengaduk semua adonan di depannya , setelah selesai dia menyuruh karyawannya untuk memasukkannya ke dalam loyang.

"ayo kita sarapan , tidak usah cemberut"

CUP. Sisi mengecup pipi digo kilat , digo tiba-tiba sudah tersenyum lebar.

"ayo,  tapi kita lakukan ritual rindu dulu" ucapnya jahil , sisi meringis dan mencubit pinggang digo keras.

"mesum"

—-//—-

"APA-APAAN INI JORDAN. KENAPA BISA SEPERTI INI ? THENDER INI BESAR" ucapnya penuh emosi.

"dad , tidak ada yang tahu tentang ini , kecuali kita sendiri." ucap jordan dingin.

"ada yang berhianat jordan , cari tahu semua ini. pecat dia ,"

"hm" jawab jordan. Dia keluar dari ruangan ayah sisi.

Thender besar yang selama ini mereka incar jatuh di tangan saingannya sendiri. padahal mereka sudah menyiapkan ini semua secara matang. Tapi itulah , manusia hanya bisa merencanakan dan Tuhan yang menghendaki semuanya.

Jordan berjalan gontai ke dalam ruangannya. Dia memijit keningnya meredakan pusing yang mendera. Bunyi iPhone di atas meja mengalihkan pandangannya.

"halo princess"

"sayang , kau kenapa ?"

"aku tak apa , ada apa princess ?"            

"aku ada pekerjaan di luar kota , aku hanya ingin memberi tahumu"

"ah ? berapa lama ?"

"tidak lama sayang , besok pagi aku sudah pulang"

" baiklah , take care princess . jangan pergi sendirian"

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang