Be Mine 27.

15.3K 881 32
                                    

haii sotry baru yang kemarin cuplikannya aku publish disini udah ada loh :v

cek di work aku ya :)) hihi

disini votenya udah 100 lebih yang kemaren , tapi di storynya baru 30 :v hehe

cek yaa cintahh cintahhkuuhh {} wkwkw


Happy reading !

maafkan typo berterbangann.


Pram dan bryan nampak serius mengamati runtutan kejadian yang pernah terjadi pada digo , sisi dan juga jordan. Tidak sedikitpun ada celah dalam pengamatan mereka sejak tadi pagi. Sedangkan jordan dan digo menatap mereka bosan. Pasalnya sejak tadi mereka tidak berbicara sepatah katapun.

"dapat" teriak pram dan bryan bersamaan . teriakan mereka membuat digo dan jordan terlonjak dan hampir terjengkang dari kursi.

"busett , kampret banget lo berdua." Umpat digo. Bryan mengusap tengkuknya kikuk sedangkan pram sudah mengangkat dua tangannya dan nyengir tampan pada digo.

"dapet apaan lo ?" tanya jordan mulai serius.

"kalian berdua punya masalah sama david erlangga gak ?" tanya pram. Digo mengerutkan keningnya mendengar nama itu , nama itu tidak asing baginya. Tapi siapa ?

"david erlangga , penerbit buku ?" celetuk jordan.

"lo pikir erlangga pernerbit LKS itu. gue serius jordan" geram pram.

"seingat gue gak ada masalah sama dia , lo go ?" digo menggeleng lemah , dia lupa.

"gue gak tau , bryan bisa cari tahu david itu siapa ? gue tunggu di rumah berkasnya. Gue kangen istri gue" ucapnya berlalu dari tempatnya duduk tadi. Jordan mengedikkan bahu acuh melihat sikap digo.

-//--

Begini ternyata rasanya menjadi wanita hamil . membawa buah hati di dalam rahim kemanapun . tidak terasa berat atau apapun , sisi merasakan kebahagiaan yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Usia kehamilannya sudah mencapai empat bulan. Meskipun belum terlalu buncit untuk ukuran orang hamil namun sisi menjaganya dengan memakai baju yang tidak terlalu ketat.

"selamat pagi bu" sapa dani , bodyguard baru sisi .

"selamat pagi , antarkan saya ke supermarket ya , saya mau beli buah" ucapnya. Dani mengangguk dan segera membuka mobil untuk nyonya besarnya. Sesampainya di supermarket sisi mengambil semua barang yang diinginkannya , dari segala macam buah sampai camilan ringan. Tak lupa membeli semua kebutuhan yang kebetulan habis. Setelah selesai dani membantu nyonya besarnya membawa semua barang belanjaan.

"mau kemana sekarang bu ?" tanya dani. Sisi tidak menjawab , dia sibuk memakan potato yang dipegangnya. Dani menggelengkan kepalanya melihat sisi yang sedang lahap. Akhirnya dia memutuskan untuk ke toko kue saja.

"loh kita mau kemana dan ?" ucap sisi karena melihat ini bukan jalan pulang.

"ke toko bu , ibu tidak ingin kesana ? atau ibu ingin pulang ?" tanyanya. Sisi memasang wajah berfikir keras , dia sedang tidak ingin ke toko dan pulang. Akhirnya dia memilih pergi ke kantor suaminya.

"ke kantor bapak saja . aku merindukannya" ucapnya tanpa canggung. Dani tersenyum tipis mendengar jawaban sisi. Efek hamil kali ya ?. batin dani.

-//--

Sisi Pov.

Aku sudah sampai di depan bangunan yang tinggi , bangunan ini adalah saksi dimana aku dan digo mulai berjuang . dan pada akhirnya aku bisa melewati semua ini. aku tersenyum tipis kemudian melenggang pergi meninggalkan bodyguardku yang membawa camilan dan buah yang aku inginkan. Apa ini yang namanya ngidam ? tapi entah kenapa aku ingin bertemu digo sekarang. Aku rindu padanya.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang