Be Mine 7

17K 1K 24
                                    

Hacciiuwww.. Hacciiuwww..

Wajah digo dan sisi yang sudah berjarak sekitar 1 cm itu mendadak berubah menjadi kernyitan dari dahi sampai bibir tipis digo. Cipratan air liur dari bibir mungil sisi menerpa wajah tampannya. Sisi meringis saat membuka matanya , dilihatnya digo mengusap wajahnya dengan tissue.

"maaf , aku dari kemarin ingin bersin , tapi hidungku sakit sekali. Aku baru bersin hari ini. maaf" ucapnya. Digo tersenyum kemudian membelai lembut pipi sisi.

"tidak apa sisi"

"kamu tadi mau apa maju-maju begitu wajahnya ?"

"e itu ,anu aku ingin membersihkan kotoran di wajahmu. Iya membersihkan " jawabnya gugup. Sisi hanya ber oh ria mendengar jawaban digo. Dalam hati digo merutuk karena bisa-bisanya dia gugup dalam kondisi seperti ini. dia fikir sisi mengerti apa yang akan dilakukannya tadi. Tapi karena insiden kecil itu membuat dirinya mengurungkan niat manisnya.

"kapan kamu pulang sisi?" tanyanya memecah keheningan.

"hari ini aku pulang. Sebentar lagi jordan akan menjemputku." Digo mengangguk mengerti.

"boleh aku mengantarkanmu?" sisi mengernyitkan dahinya. Sehingga digo melanjutkan perkataannya.

"eh maksudku aku ingin sekali mengantarmu sampai ke rumahmu. Karena aku tidak lama lagi di kota ini"

"tidak perlu terimakasih. Aku akan pulang bersama jordan" jawaban sisi membuat digo merasakan sakit luar biasa di dalam dirinya.

"apakah jordan itu kekasihmu ?" digo memejamkan mata yang dihiasi bulu lentik itu berusaha siap mendengar jawaban sisi.

"more than it" jawab sisi mantap.

——//——-

DigoPov..

Mendengar jawaban sisi yang tanpa ragu membuatku sedikit goyah akan perjuangan ini. tapi selama janur kuning itu belum melengkung , aku masih punya hak untuk memiliki sisi. Dan kalau seandainya janur itu sudah melengkung , akan aku setrika biar bisa lurus lagi. Huh , oke pikiranku kacau saat ini.

Aku meninggalkan sisi di rumah sakit , tapi setelah aku pamit tentunya. Entahlah aku tidak bisa berlama-lama disana , aku hanya tidak ingin memancing perang dunia ke 3,4 dan seterusnya jika aku masih berada disana. Sisi bilang jordan akan menjemputnya pagi-pagi , jadi lebih baik aku pergi dari sana bukan ? aku harus mencari cara untuk membuat sisi melihat cintaku lagi. Lihatlah aku yang mencintaimu sisi.

Lamunanku terganggu dengan dentingan iPhoneku , tanpa pikir panjang aku membuka lock dan tampillah sebuah pesan dengan nomer yang tidak aku ketahui. Aku mengernyitkan dahiku.

It;s the game begin mr.rahardian. target pertama — sheila aurora Rahardian"

Shit! Aku menahan amarah yang siap meledak , kulajukan mobilku dengan kecepatan penuh . iPhone tak lepas dari telingaku setelah sebelumnya aku menekan panggilan kepada bryan.

Siapa yang berani mengusikku. Brengsek. Selamatkan kak sheila dimanapun dia berada Tuhan.

——//———

Cup , wanita berambut pirang itu mengecup sekilas bibir kekasihnya. Sang lelaki terkekeh pelan akibat ulah spontan kekasihnya.

"apa anak buahmu sudah kau turunkan ke sana sayang?" tanya sang wanita.

"tentu , kita akan memulai secara perlahan sayang. Dan kita berdua akan ikut andil nanti." Jawabnya dengan penuh dendam.

"kapan ? aku sudah tidak sabar menghancurkannya."

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang