Be Mine 9.

16.6K 920 17
                                    

Sisi masih tenggelam dalam mimpi indahnya. Sambil memeluk guling doraemon kesayangannya dia enggan membuka mata indahnya. Jordan yang baru bangun membuka pintu kamar sisi. Dia senang karena sisi mau tinggal bersamanya. Dengan begitu dia bisa lebih mudah menjaga sisi. Dia menggelengkan kepalanya pelan melihat sisi meringkuk dengan guling kesayangannya , seperti bayi yang sedang kedinginan.

"hei beib , bangun udah siang" jordan menepuk pelan pipi chubby sisi. Sisi menggeliat kemudian beralih memeluk jordan yang berada di sebelahnya.

"yee malah tidur lagi. Ayo bangun udah siang beib"

"libur kan ? gue ngantuk prince." Rengeknya. Jordan menghela nafas pelan. Dia membiarkan sisi tidur dengan memeluknya , dipandanginya wajah cantik sisi.

Lo cantik beib, cantik banget , gak Cuma cantik wajah tapi hati lo jauh lebih cantik. Gak tau kenapa gue gak bisa cinta sama lo layaknya seorang laki-laki sama perempuan. Seandainya gue bisa gue pasti mau nikah sama lo dulu. Gue terlalu sayang sama lo sebagai adek gue beib. Gue harap lo cepet dapet kebahagiaan yang lo mau. Batinnya.

"prince" panggil sisi pelan.              

"hm"

"lo bau , mandi sana"

"ck , kan lo yang meluk gue dari tadi beib. Mulai tadi aja gak ngatain gue, sekarang bilang gue bau. Ya udah gue mandi dulu"

Sisi hanya nyengir kuda mendengar jawaban jordan. Tak lama kemudian dia kembali memeluk guling kesayangannya. Samar-samar terdengar gemericik air dari dalam kamar mandi. Tapi itu tidak membuat sisi terganggu dari mimpi indahnya.

Jordan yang baru selesai mandi tidak melihat sisi di kamarnya , namun dia mencium wangi sedap di dapurnya. Siapa lagi kalau bukan sisi yang sedang berkutat di dapur yang tidak pernah terpakai itu. dia melanjutkan mengeringkan rambut klimisnya.

"prince sarapannya udah siap. Buruan" teriak sisi.

"iya" jawabnya singkat.

"berasa punya istri deh gue" teriak jordan.

"dih mikirin punya istri , pacar aja gak punya lo " sisi terkekeh geli.

Setibanya di meja makan jordan menarik kursi di sebelah sisi. Di meja sudah tertata rapi roti panggang dan selai coklat kesukaan mereka. Banyak sekali kesamaan antara mereka berdua. Mulai dari hobby, makanan kesukaan dan bahkan wajah mereka hampir mirip. Banyak yang setuju jika mereka menjadi sepasang kekasih , tapi tidak bagi mereka berdua , cukup seperti ini saja sudah membuat mereka merasakan kebahagiaan yang dibuat secara sederhana.

Terdengar suara  bel berkali-kali. Tapi tidak ada salah satu diantara mereka yang beranjak dari kursinya. Mereka masih sibuk dengan sarapan di depannya. Sampai akhirnya sisi berdiri dan mencubit lengan kekar jordan.

"aiissh apa sih beib. Sakit" sungutnya. Sisi menatap tajam jordan.

"lo denger suara bel ?"

"denger"

"terus lo gak berinisiatif buat buka pintunya gitu prince ? ah lo ini emang cowok gak peka. Pantes jones"

Sisi meninggalkan jordan yang masih menggerutu karena sisi membahas masalah jomblo akutnya. Dibukanya pintu pelan dan terlihatlah seorang memakai seragam orange. Dia tersenyum manis pada sisi , sisi membalas dengan menganggukan kepalanya.

"permisi mbak. Ini ada kiriman untuk bapak jordan sanjaya."

Sisi menerima box hitam dari tangan sang pengantar dan mengucapkan terima kasih setelah dia menandatangani surat penerimaannya. Sisi membawa box hitam itu masuk ke dalam. Dia berniat memberikannya pada jordan walaupun dirinya juga ingin tahu apa isi dari box tersebut. Sesekali dia tersenyum geli mengingat ada yang mengirimkan jordan paket. Pasti dari pacarnya. Batin sisi.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang