Be Mine 11.

17.2K 931 30
                                    

Digo memeluk erat sisi , enggan melepaskan pelukan hangat itu. kalau ditanya apa dia masih merindukan gadis mungilnya itu,  maka dengan mantap dia akan menjawab beribu kata YA.

"honey , bryan dan kak sheila sudah menunggumu" bisik sisi di telinga digo.

"no ,aku masih merindukanmu sayang. Tak bisakah kau ikut denganku ?" rajuknya.

Sisi terkikik geli , kenapa kekasihnya jadi sering merajuk seperti ini.

"honey , aku harus menyelesaikan tugasku disini. Dan aku yakin meskipun kau berjarak beribu-ribu kilometer dariku , dan aku mengatakan aku membutuhkanmu , kau pasti akan datang."

"anything for you sayang"

Digo masih tetap dengan posisi mendekap sisi. Bryan dan sheila memasang wajah jengah melihat adegan di depannya.

"CUT . oke break dulu" teriak sheila layaknya seorang sutradara profesional. Bryan tertawa keras di dalam mobil.

"sudah di cut sama kak sheila honey" ucap sisi  tertawa kecil.

"aku paste lagi" jawabnya jahil. Kemudian mendaratkan ciuman manis di seluruh wajah sisi. Sisi yang diperlakukan seperti itu tertawa menahan kegelian di area wajah putihnya.

"memangnya aku file yang sering di cut paste. ughh honey geli. Sudah sana" sisi mendorong pelan wajah digo. " ditunggu kak sheila honey. I will miss you" sambungnya.

"ku harap jordan benar-benar menjagamu. Karena aku akan pastikan lehernya patah kalau dia tidak bisa menjagamu sayang" kata digo. Kemudian dia mencium lembut kening sisi.

"dia pasti menjagaku honey. Jordan titip salam maaf , dia tidak bisa mengantar kepulangan kalian."

"aku maafkan dia sayang. aku pergi dulu , berhati-hatilah disini. Aku akan cepat mengunjungimu lagi"

 "bye honey. Jaga kesehatanmu. Aku akan menunggumu"

"bye adik iparku" teriak sheila.

"bye kakak"

Sisi melambaikan tangannya ke arah mobil putih milik digo. Sampai mobil itu menghilang senyuman sisi masih tetap manis bertengger di bibirnya. Sudah seminggu semenjak dia kembali pada digo , digo enggan sekali meninggalkannya. Bahkan seharusnya digo sudah pulang jauh – jauh hari. Tapi bukan digo namanya kalau dia tidak bisa memaksakan apa yang diinginkannya.

 ——//——

DigoPov.

Kepulanganku ke jakarta memang aku tunda. Aku masih ingin menghabiskan waktuku bersama sisi. Setelah beberapa hari aku harus berperang dengan jordan dan menahan sakit diabaikan sisi , aku kembali mendapatkan manisnya seminggu yang lalu. Dan saat itu pula aku berjanji tidak akan melepaskannya lagi. Seberat apapun rintangan yang akan menghadang kami nanti , kami akan melawannya. Kami sudah berjanji akan tetap saling percaya.

Aku jadi seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta. tapi memang aku selalu jatuh cinta pada sisi. Setiap detik, menit , bahkan jam itu sangat berharga kalau aku bersamanya. Aku bisa melupakan sejenak masalahku. Sisi selalu berhasil mengontrol emosiku. Tapi aku masih mengingat jelas bagaimana sisi membela jordan waktu itu.

Flashback on.

Aku dan sisi sedang menikmati makan siang di lesehan dekat kantornya. Aku sudah berjanji akan mengajaknya makan siang hari itu. ada yang mengganjal dalam hatiku saat ini , tentang penculikan kakakku yang melibatkan jordan. Saat aku mulai mencintainya aku tidak pernah menutup-nutupi sesuatu padanya , dan saat ini pun aku tidak ingin menyimpan apapun. Aku tidak ingin ada kesalah pahaman seperti dulu.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang