Hai,
HARI INI BAKAL DOUBLE UPDATE, LOH. HEHEHE***
i know we be so complicated.
Cantik, batin Kirei. Oh dia, batin Zara.
"Zara," balas Zara pada akhirnya juga memperkenalkan diri.
Meski tak dapat dipungkiri, rasanya semakin sesak bagi Zara kala gadis yang berdiri di depannya kini melemparkan senyum simpul untuknya. Senyum tenang selayaknya tak pernah terjadi apa-apa sebelumnya, tentu di antara mereka.
"Salam kenal." Begitu katanya, masih dengan senyum simpul yang entah mengapa Zara begitu tak suka melihatnya.
Mati-matian Zara berusaha untuk menyembunyikan ekspresi tidak senangnya. Ia tidak boleh egois, bagaimanapun di sini hanya dia seorang yang merasa sakit hati atas kejadian-kejadian sebelumnya, tentu saja kejadian yang membuat Kirei ikut serta di dalamnya. Lain dengan Kirei, dirinya tak tahu menahu akan hal itu. Bahkan bertatap wajah langsung dengan Zara saja baru hari ini.
Ya, Kirei baru mengetahui hubungan Zara dengan Althaf, hari ini. Setelah perasaannya pada sosok lelaki jangkung itu semakin menggila setiap harinya. Rasanya, tidak adil, merasa seperti orang bodoh seorang diri di antara banyaknya siswa yang mengelilinginya kini. Dirinya sama sekali tak tahu menahu jikalau lelaki itu sudah berpuan, di antara teman-temannya yang sepertinya secara gamblang telah mengetahuinya.
Zara balas tersenyum, sorot matanya seketika berubah tenang. "Iya, gue harap kita bisa temenan deket lebih dari ini."
Sedang di lain posisi, baik Althaf, Alva, Aldo, Alan, juga beberapa siswa di antaranya hanya diam tak bergeming menyaksikannya. Althaf diam tak bersuara barang satu kata pun begitu sadar akan perubahan ekspresi Zara semenjak Kirei memperkenalkan diri tadi, beberapa menit yang lalu. Merasa bersalah? Tentu.
"Kok gue yang tegang, anjrot!" celetuk Aldo tanpa sadar suaranya hampir memekik, memecah kecanggungan di antara Zara dan Kirei.
"Yoi. Gak ada jambak-jambakan, gak asik, nih," sahut Alan yang sukses mendapat lirikan dingin Althaf dari sisi sebelah kirinya.
***
Bagi siswa-siswi SMA Garuda, weekend hanyalah omong kosong. Meski Sabtu dan Minggu adalah jatah hari libur untuk mereka, tetap banyak dari sebagian siswanya datang ke sekolah untuk menghadiri beberapa kegiatan tambahan mereka. Seperti kegiatan ekstrakurikuler, bimbingan olimpiade, sampai dengan rapat OSIS, seperti Althaf saat ini.
Setelah berkutat dengan kejadian canggung sebelumnya, kini Zara mengekor di belakang Althaf yang tengah berjalan cepat menuju ruang kumpul anggota OSIS. Jangan lupakan Aldo dengan Alan yang juga mengekor di belakang mereka.
Memang kedua lelaki gadungan itu tidak menggabungkan diri dalam organisasi yang biasa disebut-sebut sebagai babu sekolah tersebut. Kesibukannya hari ini hanya ada pada latihan sepak bola, itu pun masih nanti seusai rapat OSIS dilaksanakan sembari menunggu lainnya yang juga ikut tergabung dalam kesebelasan SMA Garuda, seperti Althaf dan juga Alva. Lantas kemudian jika ditanya mengapa Aldo dengan Alan terlihat begitu semangat hari ini, sampai-sampai datang lebih awal, bahkan lebih awal dari kaptennya sendiri, Althaf? Jawabannya satu, adalah ingin sok menyibukkan diri.
Oleh karenanya, seperti yang terlihat sekarang, keduanya mengekor di belakang Althaf. Tidak, di belakang Zara lebih tepatnya.
Bagai kehilangan induknya, keduanya berjalan dengan ekspresi masamnya mengamati setiap pergerakan juga mendengar setiap percakapan Althaf dengan Zara yang begitu pahit di telinga mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA
JugendliteraturAlthaf Bagaskara, si penguasa lapangan sepak bola yang memiliki aura menakjubkan tiap kali mengeluarkan keringat deras setelah mencetak gol di lapangan. Kepribadian yang suka mencari kesibukan membuatnya terfokus pada kesibukan yang tengah diemban...