Membersamaimu adalah kebahagiaan sementara yang candu.
Seperti biasa, dinginnya udara Bandung di pagi hari menusuk hingga ke tulang-tulang. Bagaimana tidak, sekarang suhu mulai menginjak kisaran 19° semenjak memasuki musim penghujan. Bahkan hoodie yang ditumpuk dengan jaket pun sepertinya kurang untuk meminimalisir dinginnya kota yang mendapat julukan Kota Kembang tersebut.
Sementara di lain posisi, Althaf tengah mengendarai motornya dengan buru-buru guna mengejar keterlambatannya dalam rapat dadakan anggota inti OSIS. Seakan tak peduli akan dinginnya udara hari ini, seusai mengantar Ara, ia segera melajukan motornya kembali membelah jalanan Bandung yang masih sangat lenggang oleh kendaraan-kendaraan pribadi.
Lelaki dengan setelan seragam putih yang dibalut dengan hoodie putih juga ditumpuk dengan jaket levis itu kembali merapatkan baju-bajunya tersebut begitu memasuki ruang OSIS. Semua pasang mata menatap ke arahnya, hanya sepersekian detik sebelum kembali fokus pada si ketua OSIS, Alva Adiwangsa.
"Urutan acara udah gue share di grup, boleh dicek," perintah Alva sembari membalas jabatan tangan khas lelaki milik Althaf yang baru datang.
Mendengar perintah demikian, semua partisipan dibuat sibuk merogoh sakunya masing-masing guna mencari benda kecil yang canggih tersebut, begitu pun Althaf.
Sepersekian menit diam, siswi dengan nametag Sahara akhirnya membuka suara seusai mengoreksi berkas yang dimaksudkan Alva sebelumnya. "Izin bertanya. Sorry sebelumnya, ini acara harus selesai sebelum jam delapan? Sementara perform dari siswa yang udah kita rekap sebelumnya hampir gak mungkin rasanya kalo harus selesai sebelum jam delapan, mentok pun katakan jam delapan, lah, Kak."
Zidane ikut menanggapi, merasa setuju. "Bener, kita cuma punya waktu paling lama satu jam buat ngatur ini itu. Anak band, anak teater, sebagian anggota kita yang handle bunga-bunga juga sejauh ini kurang dikasih arahan. Solusi?"
Althaf mengangkat kepalanya, merasa tidak setuju dengan opini Zidane yang tak berdasar. "Izin menyanggah. Anak band sama anak teater udah atur berapa lama waktu perform masing-masing, selanjutnya kapan mereka perform ya tinggal ikut jadwal yang udah kita atur. Mereka tinggal perform, ya, maybe butuh beberapa tenaga bantu dari kita buat prepare mereka."
Alva selaku ketua di sana jadi menganggukan kepalanya setuju. Tatap tajamnya mengarah pada Althaf yang tengah menyampaikan pendapatnya itu sebelum lelaki itu balik menatapnya, meminta koreksi jikalau salah.
"That's why Alva minta waktu kalian buat rundingan masalah ini, mendadak. Gimana caranya acara ini selesai sebelum jam delapan, karena hasil akhir rapat guru kemarin, wakakesiswaan memutuskan acara ini harus selesai paling lambat jam delapan. Jadi acara ini memotong satu jam pelajaran, selebihnya kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasa." jelas Althaf kembali begitu dirasa tak ada yang salah depan pendapat dia sebelumnya.
"Minta tolong kerjasamanya, selebihnya untuk masalah pembagian durasi waktu, gue serahin ke ketua," tambahnya yang langsung mendapat anggukan dari Alva.
"Berdasarkan keputusan kita bersama pada rapat sebelumnya, event ini digelar di aula. Jam tujuh diperkirakan semua sudah standby di lokasi, baik dari siswa sendiri maupun guru. MC dari kita ada Sahara, pembukaan dan tetek bengeknya paling lambat beres lima belas menitan, lah. Setelah itu persembahan drama perpisahan dari anak teater, durasi dari mereka kira-kira sepuluh menit. Setelahnya panggung dibersihkan, ganti properti buat persiapan anak band, jangan lupa tirai ditutup. Nah waktu longgar ini dipake untuk kata sambutan sekaligus perpisahan dari bu Ririn sendiri, dikira-kira aja palingan lima menit. Langsung anak band perform, katakan sebagai musik pengiring lah. Buket-buket keluarkan, langsung masukkan aula, bagikan ke masing-masing siswa dan guru buat diserahkan ke bu Ririn nantinya," jelas Alva tegas.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA
Teen FictionAlthaf Bagaskara, si penguasa lapangan sepak bola yang memiliki aura menakjubkan tiap kali mengeluarkan keringat deras setelah mencetak gol di lapangan. Kepribadian yang suka mencari kesibukan membuatnya terfokus pada kesibukan yang tengah diemban...