Bukankah dewasa dengan mental yang kuat dapat dibentuk dari bagaimana sikap seseorang itu sendiri dalam melewati konflik kehidupan yang telah tuhan tetapkan untuknya?
Althaf Bagaskara, biasa dipanggil Al. Baginya hidup dengan alur kehidupan yang datar jauh lebih indah daripada alur kehidupan yang penuh konflik. Nyatanya tuhan tidak mengizinkan lelaki bertubuh jangkung itu memiliki alur kehidupan yang datar tanpa konflik. Bagaimana seseorang bisa dewasa jika tidak mengalami berbagai macam konflik kehidupan, bukankah dewasa dengan mental yang kuat dapat dibentuk dari bagaimana sikap seseorang itu sendiri dalam melewati konflik kehidupan yang telah tuhan tetapkan untuknya?
Ya, konflik kehidupan itulah yang telah membawa Althaf ke masa dimana pola pikirnya menjadi semakin dewasa, bukan lagi pemikiran anak-anak.
Konflik kehidupan yang telah tuhan tetapkan ini bukan hanya untuk Althaf, namun juga untuk kamu-kamu semua. Sudah berapa kali kamu mampu melewatinya, dan sudah seberapa keras usahamu dalam menyelesaikan konflik kehidupan itu? Semoga kamu tetap kuat dan sabar, ya! Percayalah, akan ada banyak ribuan kebahagiaan yang menantimu di ujung konflik kehidupan kamu.
***
Ketika malam telah terganti oleh sinar mentari, disitulah Althaf mulai menata kehidupannya, kehidupan yang penuh dengan konflik.
Pagi-pagi sekali, Althaf telah mengenakan seragam putih abu-abunya dan siap turun ke jalanan untuk membelah udara pagi jalanan ibukota menggunakan motor matic yang setia bersamanya dari jaman Sekolah Menengah Pertama.
Althaf menuruni anak tangga setapak semi setapak dengan langkah cepat tanpa menimbulkan kebisingan. Dapat ia lihat bahwa lantai satu rumahnya masih sepi, lampu-lampu di tiap ruangan belum dimatikan sepenuhnya pertanda jika penghuni rumah ini belum sepenuhnya bangun dari tidur nyenyak semalam. Ia menyempatkan diri melangkahkan kaki ke dapur untuk sekedar menemui Bi Ida agar dibuatkan sarapan meski hanya roti panggang dengan sedikit selai anggur di tengah-tengahnya.
Bi Ida yang tengah sibuk memotong sayur-sayuran segera menyudahi sejenak kesibukannya agar dapat menyapa anak lelaki majikannya itu. "Mas Althaf sudah mau berangkat sekolah?" tanyanya halus.
"Iya, Bi. Al minta dibikinin sarapan roti selai anggur, boleh?"
"Boleh sekali. Tunggu disini, lima menit lagi sudah selesai kok sarapan yang Mas minta," balas Bi Ida sembari berlalu menuju tempat penyimpanan roti dan selai anggur kesukaan Althaf.
Althaf mendudukkan dirinya di kursi makan yang sudah tersedia di sana, meletakkan tas serta ponselnya di atas meja, sedangkan dia berlalu menuju kulkas untuk mengambil susu sapi dan menuangkannya di gelas besar.
"Mas, hpnya nyala terus tuh daritadi," tegur Bi Ida yang merasa ponsel Althaf menyala bersamaan dengan ia meletakkan sarapan di sisi kiri tas ransel cowok itu.
Althaf kembali ke kursinya setelah selesai menuangkan minuman, menyalakan kembali ponselnya dan mendapat notifikasi dari pak Eric selaku coach di group chat ekskul sepak bola.
"Bi, nanti Al ada turnamen sepak bola. Doain tim Al menang, ya!" seru Althaf semangat tak tertandingi. Jika sudah membahas sepak bola, ia adalah kaptennya. Kapten yang bijaksana dalam mengatur strategi ketika berhadapan dengan lawan, juga lawan yang tidak mudah ambruk ketika bertanding.
"Siyap, Mas! Mas juga hati-hati mainnya, Bi Ida gak mau ya nanti Mas Al bawa oleh-oleh luka lebam di wajah sama kaki," tegur asisten rumah tangga itu mengingat tiap kali Althaf bermain dengan bola selalu meninggalkan jejak luka di sekujur tubuh.
Althaf terkekeh renyah, "kalo itu, Al gak bisa jamin untuk gak terluka setelah turnamen," balas Althaf sembari menyudahi sarapannya dan menyampirkan tas ransel itu ke pundaknya, "Al berangkat dulu, Bi."

KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA
Teen FictionAlthaf Bagaskara, si penguasa lapangan sepak bola yang memiliki aura menakjubkan tiap kali mengeluarkan keringat deras setelah mencetak gol di lapangan. Kepribadian yang suka mencari kesibukan membuatnya terfokus pada kesibukan yang tengah diemban...