"Sumpah, gue takut banget lo kaya tadi." ucap Mita.
Lea kini tengah mengobati Mita dan Selyn, dimana muka kedua orang ini cukup memar dibagian ujung bibir dan pipinya memerah.
"Kalian ada masalah apasih?"
"Gue ga inget." jawab Selyn, sembari memainkan ponselnya.
"Kalo gasalah, tadi itu dia ada ngebahas kenapa dia bisa dikeluarin dari Reix, dan ga nerima hal itu. Dia juga ada ngebahas masalah di club gitu."
"Lo tau kan gimana kita kalo mabuk. Pacar temen aja bisa jadi bram (brame-rame)."
Lea menutup matanya.
"Arkan nyariin lo."
Lea kini memandang Selyn yang baru saja berbicara.
"Selyn!"
"Apasih Le? Lo denger gasih, kata-kata gue yang nyuruh lo buat stop ikut campurin urusan kita yang kaya gini!"
"Lyn." tegur Mita.
Mita jelas tau maksud Selyn disini baik, agar Lea tidak diterbangkan untuk mengikuti Ibunya.
"Gue takut lo ninggalin kita Le. Jangan ikutan sekalipun kita mau mati karena ini."
"Eh bodoh! Lo masih bisa liat gue kalo seandainya gue ini ikut nyokap gue. Lah, lo pada? Kalo gue telat, terus lo berdua kenapa-kenapa, gue yang nantinya bakal terus-terusan terpuruk."
"Gue ngerti maksud lo gimana. Cuma gabisa gue diemin kalo terus-terusan begini."
"Just tell me the problem."
"Lo gabisa nyelesaiin ini Le."
"Ha?"
"Lo tau? Celine itu dikeluarin dari Reix karena dia hampir aja buat Reix cowo kelahi, karena rebutin dia. Hal ini buat gue dan Mita langsung mutusin buat copot tag dia dari Reix, dan ngeluarin dia gitu aja. Setelah itu dia dicampakin sama cowo Reix, termasuk Rey."
"Rey?"
"Iya Reymon."
"Gue udah ngasi tau dia dari awal buat gamain-main sama Rey, dan ga mancarin anak Reix inti. Tapi dia gamau dengerin gue."
"Ini memang sepele. Tapi gua gatau kalo ternyata dia sampe ambil hati dan ngelakuin hal kaya tadi. Gue cuma takut lo kelepasan kaya dulu Le. Gue gamau lo terpuruk lagi."
Lea memejamkan matanya, "Gue ngelakuin itu, bukan karena mau ngebelain Rey, kalau seandainya lo ngasi tau dari awal. Gue bener-bener bakal ngelakuian hal tadi, karena gue gamau kehilangan lo berdua."
***
"Lo bisa beliin gue camilan ga di supermarket. Bawain ke basecamp."
Lea terdiam sembari memperhatikan dirinya dikaca mobil.
"Gue gamasuk ya, gue anterin digerbang aja."
"Kenapa? Gue gaketemu lo dari tadi pagi."
Lea menghembuskan nafasnya kecil.
"Gue kesana sekitar setengah jam lagi ya." lalu mematikan sambungan telfon itu.
Dia akan menggunakan waktu yang tersisa untuk menutupi memar dimukanya ini, dengan dandanan, dan juga mengganti bajunya, yang terdapat beberapa bercak darah.
***
"Serius Kan! Gue ketemu Lea dibasecamp Reix."
"Tadinya gue nganterin cewe gue kesana, betewe udah jadi mantan, tadi gue putusin langsung. Tetiba dia dateng pake baju seragam sekolah, gue kaget banget."
"Gue langsung bilang, Arkan bakal marah kalo lo kesini. Tapi dia bukannya pergi, malah wow banget deh."
"Lo kok ga ngabarin kalo Lea anak Reix? Ketua Reix lagi."
Bimo menghentikan gamenya, "Ketua?"
"Lo gatau juga?"
"Lo tau darimana?" tanya Arkan, dia hanya mengetahui jika Lea merupakan anggota Reix, yang diketuai oleh Reymon untuk lelakinya, dan Selyn untuk perempuannya.
"Gue denger dari salah satu anggota yang ada disana, namanya Ceya. Dia bilang, 'lebih baik lo mundur aja Cel, nanti kalo ketua kita dateng, lo bakal habis.' begitu" jelasnya.
"Wah Arkan. Beruntung banget lo, membeleyot dikit habislah nyawa lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARIELLEA
RomanceAriellea Anastasya, siswi pindahan dari SMA Internasional yang cukup pendiam dan dingin, nyatanya menyimpan banyak rahasia. Salah satunya diketahui oleh seorang murid nakal bernama Arkan Aryaputra. Hal ini yang membuat Arkan dapat menaklukkan seoran...